Tabu Krisantemum (菊タブー, Kiku tabū) adalah tabu sosial Jepang menentang diskusi atau kritik terhadap Kaisar Jepang dan keluarganya, khususnya Kaisar Shōwa.[1][2][3] Tabu tersebut juga meliputi diskusi terhadap menurunnya kesehatan Kaisar.[4][5]

Istilah tersebut mulai digunakan pada 1960an[6] dan berasal dari Segel Kekaisaran Jepang, yang juga disebut Segel Krisantemum.

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Dudden, Alexis (2008). Troubled Apologies Among Japan, Korea, and the United States. Columbia University Press. hlm. 38. ISBN 9780231141765. 
  2. ^ Field, Norma (2011-02-09). In the Realm of a Dying Emperor. Knopf Doubleday Publishing Group. hlm. 59. ISBN 9780307761002. 
  3. ^ Dudden, Alexis (2006). "Japan's Political Apologies and the Right to History" (PDF). Harvard University. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2014-05-18. Diakses tanggal 17 May 2014. 
  4. ^ Sugimoto, Yoshio (2003). An Introduction to Japanese Society. Cambridge University Press. hlm. 239. ISBN 9780521529259. 
  5. ^ Chira, Susan (29 December 1988). "Is Hirohito Free of War Guilt? The Risks of Defying a Taboo". The New York Times. Diakses tanggal 16 May 2014. 
  6. ^ Leiter, Samuel L. (2009). Rising from the Flames: The Rebirth of Theater in Occupied Japan, 1945-1952. Rowman & Littlefield. hlm. 125. ISBN 9780739128183.