Syajar ad-Durr (Arabic: شجر الدر, "Tree of Pearls") [1][2] (Nama kerajaan: al-Malikah `Ashmatuddīn Ummu Khalīl Syajaruddurr (Arab: الملكة عصمة الدين أم خليل شجر الدر) (julukan: أم خليل, Ummu Khalil; bunda Khalil)[3]) (? – 28 April 1257, Kairo) adalah wanita Muslim kedua (setelah Radhiyah Sultanah dari Delhi) yang menjadi penguasa dalam sejarah Islam. Ia adalah istri Ash-Shalih Ayyub, Sultan Mesir dari dinasti Ayyubiyah dan kemudian Izzuddin Aibak, Sultan Mesir dari dinasti Bahri.

Syajar ad-Durr
Koin dinar Syajar ad-Durr
Sultanah Mesir
Berkuasa2 Mei 1250 – Juli 1250
PendahuluAl-Muazhzham Turansyah
PenerusIzzuddin Aibak
Kematian28 April 1257
Pemakaman
PasanganAsh-Shalih Ayyub
(m.?; d. 1249)
(m. 1250; w. 1257)
KeturunanKhalil
Nama lengkap
al-Malikah Ishmatuddin Ummu Khalil Syajarud Durr
AgamaIslam

Dalam urusan politik, Syajar al-Durr memainkan peran krusial setelah kematian suami pertamanya pada Perang Salib Ketujuh melawan Mesir (1249–1250). Ia menjadi Sultanah Mesir pada 2 Mei 1250, menandai akhir pemerintahan Ayyubiyah dan dimulainya Mamluk.[4][5][6][7] Terdapat beberapa teori tentang asal muasal etnis Syajar ad-Durr. Beberapa sejarawan Muslim meyakini bahwa ia berdarah Turkik dan beberapa meyakini bahwa ia berdarah Armenia.[8][9]

Catatan

sunting
  1. ^ Nama Syajar ad-Durr juga disebut dan dibaca sebagai Syajarat ad-Durr. Koin-koinnya berisi nama Syajarat ad-Durr. Lihat Koin-koin Syajar ad-Durr di bawah.
  2. ^ Karena huruf ' G ج ' dibaca ' J ' dalam bahasa Arab dan ' G ' dalam bahasa Mesir, namanya juga dibaca Syagar ay-Durr .
  3. ^ Ummu Khalil ( أم خليل ) juga Walidat Khalil ( والدة خليل ) artinya bunda Khalil. Khalil adalah putranya yang almarhum dari Sultan ash-Shalih Ayyub. Nama-nama yang digunakan oleh Syajar ad-Durr mensahkan dan mengkonsolidasikan jabatannya sebagai pewaris dan penguasa. Ia menandatangani dokumen-dokumen resmi dan dekrit-dekrit Kesultanan dengan nama 'Walidat Khalil' – (Abu Al-Fida, pp.66-87/Year 648H) – (Al-Maqrizi,p.459/vol.1).
  4. ^ Beberapa sejarawan memandang Syajar ad-Durr sebagai Sultan Mamluk pertama. – (Shayyal, p.115/vol.2)
  5. ^ Al-Maqrizi menyebut Syajar ad-Durr sebagai Sultan Mamluk pertama berdarah Turkik. " This woman, Shajar al-Durr, was the first of the Turkish Mamluk Kings who ruled Egypt " – (Al-Maqrizi, p.459/ vol.1)
  6. ^ Ibnu Iyas menyebut Syajar ad-Durr sebagai seorang Ayyubiyah. – (Ibn Iyas, p.89)
  7. ^ Menurut J. D. Fage " sulit menentukan apakah ratu ini (Syajar ad-Durr) adalah orang Ayyubiyah terakhir atau Mamluk pertama karena ia memiliki keterikatan pada dinasti yang dibubarkan dan yang muncul". Fage, p.37
  8. ^ Al-Maqrizi, Ibn Taghri and Abu Al-Fida memandang Syajar ad-Durr sebagai orang Turkic. Namun, Al-Maqrizi dan Abu Al-Fida menyatakan bahwa beberapa orang meyakini bahwa ia Armenia. (Al-Maqrizi, p. 459/vol.1) – (Ibn Taghri,p.102-273/vol.6)- (Abu Al-Fida, pp.68-87/Year 655H)
  9. ^ Dr. Yürekli, Tülay (2011), The Pursuit of History (International Periodical Research Series of Adnan Menderes University), Issue 6, Page 335, The Female Members of the Ayyubid Dynasty, Online reference: http://www.tarihinpesinde.com/sayi06/16.pdf Diarsipkan 2011-12-15 di Wayback Machine.

Referensi

sunting
  • Abu al-Fida, The Concise History of Humanity.
  • Al-Maqrizi, Al Selouk Leme'refatt Dewall al-Melouk, Dar al-kotob, 1997.
  • Idem in English: Bohn, Henry G., The Road to Knowledge of the Return of Kings, Chronicles of the Crusades, AMS Press, 1969.
  • Al-Maqrizi, al-Mawaiz wa al-'i'tibar bi dhikr al-khitat wa al-'athar,Matabat aladab,Cairo 1996, ISBN 977-241-175-X.
  • Idem in French: Bouriant, Urbain, Description topographique et historique de l'Egypte,Paris 1895
  • Ibn Iyas, Badai Alzuhur Fi Wakayi Alduhur, abridged and edited by Dr. M. Aljayar, Almisriya Lilkitab, Cairo 2007, ISBN 977-419-623-6
  • Ibn Taghri, al-Nujum al-Zahirah Fi Milook Misr wa al-Qahirah, al-Hay'ah al-Misreyah 1968
  • History of Egypt, 1382–1469 A.D. by Yusef. William Popper, translator Abu L-Mahasin ibn Taghri Birdi, University of California Press 1954
  • Asly, B., al-Zahir Baibars, Dar An-Nafaes Publishing, Beirut 1992
  • Goldstone, Nancy (2009). Four Queens: The Provençal Sisters Who Ruled Europe. Phoenix Paperbacks, London. 
  • Sadawi. H, Al-Mamalik, Maruf Ikhwan, Alexandria.
  • Mahdi,Dr. Shafik, Mamalik Misr wa Alsham ( Mamluks of Egypt and the Levant), Aldar Alarabiya, Beirut 2008
  • Shayyal, Jamal, Prof. of Islamic history, Tarikh Misr al-Islamiyah (History of Islamic Egypt), dar al-Maref, Cairo 1266, ISBN 977-02-5975-6
  • Sirat al-Zahir Baibars, Printed by Mustafa al-Saba, Cairo 1923. Repulished in 5 volumes by Alhay'ah Almisriyah, Editor Gamal El-Ghitani, Cairo 1996, ISBN 977-01-4642-0
  • Sirat al-Zahir Baibars, assembled H. Johar, M. Braniq, A. Atar, Dar Marif, Cairo 1986, ISBN 977-02-1747-6
  • The chronicles of Matthew Paris ( Matthew Paris: Chronica Majora ) translated by Helen Nicholson 1989
  • The Memoirs of the Lord of Joinville, translated by Ethel Wedgwood 1906
  • The New Encyclopædia Britannica, Macropædia,H.H. Berton Publisher,1973–1974
  • Meri, Josef W. (Editor). Medieval Islamic Civilization: An Encyclopedia. Routledge, 2006. web page
  • Perry, Glenn Earl. The History of Egypt – The Mamluk Sultanate. Greenwood Press, 2004. page 49
  • Qasim,Abdu Qasim Dr., Asr Salatin AlMamlik ( era of the Mamluk Sultans ), Eye for human and social studies, Cairo 2007
  • Irwin, Robert. The Middle East in the Middle Ages: The Early Mamluk Sultanate, 1250–1382. Routledge, 1986. web page

Pranala luar

sunting
Syajaruddur
Lahir:  ? Meninggal: 28 April 1257
Gelar kebangsawanan
Didahului oleh:
Al-Muazzam Turanshah
Sultana Mesir
2 May – July 1250
Diteruskan oleh:
Izz al-Din Aybak