Sultan Abu al-Fadhl Muhammad Yahya

Sultan Abu al-Fadhl Muhammad Yahya adalah sultan Banten kedelapan, ia memerintah Kesultanan Banten sepeninggal sang ayah yakni Sultan Haji, Nama asli Sultan Abu al-Fadhl Muhammad Yahya adalah Pangeran Ratu. Pangeran Ratu menjadi Sultan Banten dengan gelar Sultan Abu al-Fadhl Muhammad Yahya dan memerintah dari tahun 1687 sampai 1690.[1]

Kehidupan pribadi sunting

Sultan Abu al-Fadhl Muhammad Yahya merupakan orang yang sangat perhatian terhadap bidang budaya dan sejarah. Pada tanggal 15 Juni 1690, Sultan Abu al-Fadhl Muhammad Yahya merupakan sultan Banten pertama yang mengunjungi Prasasti Batu Tulis di Kota Bogor, setelah sebelumnya ditemukan prajurit Belanda Pieter Scipio van Oostende di tahun 1687.

Sultan Abu al-Fadhl juga termasuk orang yang sangat membenci Kolonialisme Belanda. Ia menata kembali Banten yang waktu itu sudah porak poranda akibat terjadi peperangan dengan Belanda. Akan tetapi baru berjalan tiga tahun, ia jatuh sakit dan kemudian wafat. Jenazahnya dimakamkan tepat di samping kanan dari makam Sultan Hasanuddin di Pasarean Sabakingking.[2]

Lihat juga sunting

Referensi sunting

  1. ^ Endang Suhendar (5 Maret 2019). "Sultan Abu'l Fadhl Muhammad Yahya/Pangeran Ratu". id.rodovid.org. Diakses tanggal 21 April 2022. 
  2. ^ Anicolha (1 Desember 2021). "Terhasut VOC, Sultan Haji Putra Mahkota Banten Memberontak dan Kudeta Ayahnya". daerah.sindonews.com. Diakses tanggal 21 April 2022. 

Pranala luar sunting

Didahului oleh:
Sultan Abu Nashar Abdulqahar
Sultan Banten
1687–1690
Diteruskan oleh:
Sultan Abu al-Mahasin Muhammad Zainul Abidin