Story:Timotius, Anak Rohani Paulus

Timotius
Timotius (Yunani: Τιμόθεος; Timótheos, artinya "memuliakan Tuhan"; bahasa Inggris: Timothy) atau Santo Timotius adalah seorang uskup Kristen abad pertama yang meninggal sekitar tahun 97 Masehi (ada yang menulis tahun 80 Masehi). Dalam bagian Perjanjian Baru di Alkitab Kristen dicatat bahwa Timotius bepergian dengan Rasul Paulus, yang juga menjadi mentornya.
Anonymous (Kekaisaran Romawi Timur)Unknown author
Timotius adalah putra dari seorang perempuan Yahudi bernama Eunike, dan ayahnya adalah seorang Yunani. Sewaktu kecil ia tidak disunat (adat Yahudi), sehingga Paulus mendorongnya untuk disunat supaya dapat diterima oleh orang-orang Yahudi. Ada tradisi yang mengatakan Paulus melakukan upacara sunat itu "dengan tangannya sendiri". Ia ditahbiskan and kemudian pergi bersama Paulus mengabarkan Injil ke daerah Phrygia, Galatia, Mysia, Troas, Filipi, Veria, dan Korintus. Ibunya, Eunike, dan neneknya, Lois, dipuji karena kesalehan dan iman mereka, yang mengindikasikan bahwa mereka telah menjadi Kristen. Timotius sendiri dipuji oleh Paulus karena pengetahuan alkitabiahnya (pada abad pertama umumnya Septuaginta) dan dikatakan telah mengenal kitab suci sejak kecil.
AnonymousUnknown author
Dia disebut sebagai penerima dari dua surat-surat dari rasul Paulus, yaitu Surat 1 Timotius dan Surat 2 Timotius. Timotius ditulis sebagai orang yang menulis surat 2 Tesalonika bersama Paulus dan Silwanus di bagian pembuka surat itu, serta surat Filemon bersama Paulus.
Whoisjohngalt
Timotius menyertai Paulus dalam perjalanan mengabarkan Injil ke berbagai tempat. Ia juga menyertai Paulus sewaktu di penjara. Timotius sendiri pernah dipenjarakan paling sedikit satu kali selama masa penulisan kitab-kitab di Perjanjian Baru, yaitu dicatat di bagian akhir Surat Ibrani, Timotius dilepaskan dari penjara.
Nheyob
Menurut tradisi yang kemudian, Paulus menahbiskan Timotius menjadi uskup di Efesus pada tahun 65, di mana ia melayani selama 15 tahun. Pada tahun 97 (ketika Timotius sedang sakit parah pada usia 80 tahun), ia mencoba menghalangi prosesi penyembahan berhala dari orang-orang di sana dengan menyampaikan khotbah. Massa marah dan memukulinya, menyeretnya di jalan-jalan dan melemparinya dengan batu sampai mati.
Nheyob