Story:Museum Waja Sampai Ka Puting

Museum Waja Sampai Kaputing
Museum Wasaka adalah sebuah museum perjuangan rakyat Kalimantan Selatan.
Wasaka singkatan dari Waja Sampai Ka Puting yang merupakan motto perjuangan rakyat Kalimantan Selatan.
Diahasy
Museum ini didirikan atas prakarsa Gubernur Kalimantan Selatan dan mendapat dukungan dari para pejuang, budayawan, seniman, sejarawan, dan masyarakat umum di Kalimantan Selatan.
Diahasy
Pada tahun 1989, dibentuk tim untuk melaksanakan kegiatan pendataan benda-benda bersejarah yang pernah digunakan oleh pejuang Kalimantan Selatan pada masa Perang Banjar, masa kolonial Belanda, masa Jepang dan masa Revolusi Fisik.
Diahasy
Koleksi yang dipamerkan di Museum "Waja Sampai Kaputing" pada saat ini baru menyangkut benda-benda bersejarah yang digunakan para pejuang pada masa revolusi fisik di Kalimantan Selatan, diantaranya foto-foto, kepala perahu, jimat, peta lokasi pertempuran, senjata tradisional, pakaian dan senjata api
Annayu Maharani
Tim tersebut berhasil mengumpulkan benda-benda bersejarah untuk dijadikan koleksi museum Perjuangan Rakyat Kalimantan Selatan Waja sampai Kaputing Banjarmasin.
Annayu Maharani
Museum ini diresmikan oleh Gubernur Kepala Daearah Tk I Propinsi Kalimantan Selatan, Ir. H.M. Said pada tanggal 10 November 1991 bertepatan dengan Hari Pahlawan.
Harditaher
Museum ini menempati bangunan rumah adat Banjar Bubungan Tinggi (Rumah Banjar Baannjung) yang telah dialih fungsikan dari hunian menjadi museum sebagai upaya konservasi bangunan tradisional.
Harditaher
Museum ini terletak di Gang H. Andir, Jalan Adam Kompleks Haji Andir, Kampung Kenanga Ulu Rt 14, Kelurahan Sungai Jingah, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin.
Harditaher
Sarana museum ini dilengkapi dengan fasilitas Ruang Pamer Tetap dan Ruang Penyimpanan Koleksi/ storage
Harditaher