Stop Online Piracy Act

Stop Online Piracy Act (SOPA) (Undang-Undang Penghentian Pembajakan Daring), juga dikenal dengan House Bill 3261 (Rancangan Undang-Undang dari Dewan Perwakilan Rakyat nomor 3261) atau H.R. 3261, adalah sebuah rancangan undang-undang yang dikemukakan di Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat pada 26 Oktober 2011 oleh Ketua Komite Kehakiman Dewan Perwakilan Amerika Serikat Lamar Seeligson Smith dari Partai Republik dan kelompok bipartisan beranggotakan 12 sponsor awal. Rancangan undang-undang tersebut, jika diterapkan secara hukum, akan memperluas kemampuan penegakan hukum Amerika Serikat dan pemegang hak cipta untuk melawan perdagangan daring dalam kekayaan intelektual berhak cipta serta barang bajakan.[2] Rancangan undang-undang yang disampaikan kepada Komite Kehakiman Dewan Perwakilan ini didasarkan pada PRO-IP Act (Undang-Undang PRO-IP) tahun 2008 yang serupa dan rancangan undang-undang dari Senat yang berhubungan, PROTECT IP Act (PIPA) (Undang-Undang PROTECT IP).[3]

Stop Online Piracy Act
Great Seal of the United States
Judul lengkap"To promote prosperity, creativity, entrepreneurship, and innovation by combating the theft of U.S. property, and for other purposes." —H.R. 3261[1]
("Untuk meningkatkan kemakmuran, kreativitas, kewirausahaan, dan inovasi dengan memberantas pencurian properti Amerika Serikat, dan untuk tujuan-tujuan lain.")
Akronim (tidak resmi)SOPA
JulukanHouse Bill 3261
Riwayat legislatif

Rancangan undang-undang awal yang diusulkan ini akan memungkinkan Departemen Kehakiman Amerika Serikat, serta pemegang hak cipta, untuk mendapatkan keputusan pengadilan terhadap suatu situs yang disangka dapat memungkinkan terjadinya atau memfasilitasi suatu pelanggaran hak cipta. Tergantung pada siapa yang mengajukan permintaan tersebut, keputusan pengadilan ini dapat mengakibatkan pembatasan jaringan periklanan daring dan perantara pembayaran untuk melakukan bisnis dengan situs yang diduga melanggar tersebut, pembatasan mesin pencari untuk menghubungkan ke situs yang diduga melanggar tersebut, serta memaksa penyedia jasa internet untuk memblokir akses ke situs yang diduga melanggar tersebut. Rancangan undang-undang ini menyatakan bahwa streaming konten berhak cipta tanpa izin adalah suatu tindakan kriminal, dan dapat dikenakan hukuman maksimal lima tahun penjara jika melakukan pelanggaran tersebut sepuluh kali dalam waktu enam bulan. Rancangan undang-undang ini juga memberikan kekebalan hukum terhadap layanan internet yang secara sukarela mengambil tindakan terhadap situs yang melakukan pelanggaran, dan juga melakukan tanggung jawab atas kerugian setiap pemegang hak cipta yang sengaja salah mengartikan suatu situs web sebagai situs yang melakukan pelanggaran.[4]

Tujuan

sunting

Tujuan dari undang-undang ini adalah

  • Melindungi kekayaan intelektual dari pencipta konten
  • Perlindungan terhadap obat-obatan palsu

Tindakan lanjut

sunting

Komite Kehakiman Dewan Perwakilan Amerika Serikat telah mengadakan rapat dengar pendapat pada tanggal 16 November 2011 dan 15 Desember 2011. Komite ini menjadwalkan debat lanjutan pada Januari 2012,[5] tetapi pada tanggal 17 Januari, Lamar Seeligson Smith mengatakan bahwa "karena adanya penarikan dari pihak Republik dan Demokrat selama dua minggu ke depan, pembahasan Undang-Undang Penghentian Pembajakan Daring diharapkan dapat dilanjutkan pada bulan Februari."[6]

Pada 20 Januari 2012, Lamar Smith menunda rencana untuk merancang undang-undang tersebut. Dia mengatakan "Komite tetap berkomitmen untuk menemukan solusi terhadap masalah pembajakan daring yang tetap akan melindungi kekayaan dan inovasi intelektual warga Amerika... Komite Kehakiman Dewan Perwakilan Amerika Serikat akan menunda pertimbangan atas undang-undang ini sampai ada kesepakatan yang lebih luas pada satu solusi."[7]

Dampak

sunting

Kebebasan berpendapat daring

sunting

Disebutkan dalam Texas Insider bahwa Presiden Obama "tidak akan mendukung undang-undang yang akan mengurangi kebebasan berpendapat", kata sang pewawancara Jay Carney~"Texas Insider". Texas Insider. hlm. 1. Diakses tanggal January 19, 2012. 

Dalam blog Techland TIME, Jerry Brito menulis, "Bayangkan jika Britania Raya membuat daftar hitam surat kabar Amerika yang ditemukan telah melanggar privasi selebriti? Atau bagaimana jika Prancis memblokir situs Amerika yang diyakini berisi kebencian?"[8] Demikian pula dengan Pusat Demokrasi dan Teknologi yang telah memperingatkan bahwa "Jika SOPA dan PIPA disahkan, pemerintah Amerika Serikat harus menyiapkan pemerintah lain agar mengikuti aturan ini, dalam hal kebijakan sosial yang mereka yakini penting—apakah perlu membatasi pidato kebencian, penghinaan kepada pejabat publik, atau politik perbedaan pendapat."[9]

Laurence H. Tribe, seorang profesor hukum konstitusional di Universitas Harvard, mengeluarkan sebuah surat terbuka di internet dan menyatakan bahwa SOPA akan “merusak keterbukaan dan pertukaran informasi secara bebas yang ada di dalam jantung dari Internet. Dan hal ini akan melanggar Amendemen Pertama (dalam Konstitusi Amerika Serikat).”[10][11]

Paulus Almeida dari AFL-CIO, mengemukakan pendapatnya dalam mendukung SOPA. Dia menyatakan bahwa kebebasan berpendapat bukanlah bahan pertimbangan yang relevan, karena "Kebebasan berpendapat tidak sama dengan pelanggaran hukum di Internet. Tidak ada inkonsistensi antara melindungi Internet yang terbuka dan menjaga kekayaan intelektual. Perlindungan kekayaan intelektual tidak sama dengan penyensoran. Amendemen Pertama tidak melindungi pencurian barang dari truk"[12]

Situs web

sunting

Undang-undang ini akan memberikan dampak kepada

  • Situs web yang menyimpan konten pengguna Websites that host user content
  • Melemahnya perlindungan "safe harbor"
  • Bisnis yang berhubungan dengan web
  • Pengguna yang mengunggah konten ilegal
  • Jaringan internal

Peranti lunak peramban web

sunting

Electronic Frontier Foundation menyatakan keprihatinan tentang proyek peranti lunak gratis dan bersumber terbuka (free and open source software (FLOSS)) yang ditemukan menambah pembajakan daring akan mengalami masalah serius karena SOPA.[13] Perhatian khusus untuk peramban web Firefox,[14] yang memiliki ekstensi opsional, MAFIAAFire Redirector, yang mengalihkan pengguna ke lokasi baru dari domain yang sudah disita oleh pemerintah Amerika Serikat.[15] Pada bulan Mei 2011, Mozilla menolak permintaan dari Department Keamanan Tanah Air Amerika Serikat untuk menghapus MAFIAAFire dari websitenya, mempertanyakan apakah perangkat lunak tersebut pernah dinyatakan ilegal.[16][17]

Keefektifan potensial

sunting

Edward J. Black, presiden dan CEO dari Asosiasi Industri Komputer & Komunikasi, menulis di Huffington Post bahwa "Ironisnya, hal ini tidak terlalu efektif dalam menghentikan situs pembajakan yang sebenarnya, yang hanya dalam beberapa jam kemudian bisa muncul kembali dengan nama yang berbeda, jika alamat web numerik mereka tidak diketahui oleh masyarakat lebih dalulu. Siapapun yang mengetahui atau memiliki alamat web tersebut akan masih dapat mengakses situs yang melanggar tersebut."[18]

Sebuah editorial dalam San Jose Mercury-News menyatakan, "Bayangkan sumber daya yang diperlukan untuk menyebarkan pengumuman melalui jutaan penawaran Google dan Facebook setiap harinya untuk mencari sang pembajak yang, jika ditemukan, dapat menciptakan situs lainnya dalam waktu singkat."[19]

John Palfrey dari Pusat Berkman untuk Internet dan Masyarakat berkomentar, "Penyaringan DNS sesuai dengan kebutuhan, baik overbroad maupun underbroad, akan memblokir terlalu banyak atau terlalu sedikit. Perubahan tempat dan wujud dari konten di Internet berlangsung sangat cepat, dan penyaringan DNS tidak lah efektif ketika harus menandingi kecepatan tersebut".[20]

Masalah teknis

sunting

Undang-undang ini akan menimbulkan beberapa masalah teknis terutama pada

  • Inspeksi paket secara mendalam dan privasi
  • Sistem Penamaan Domain
  • Kemanan Internet
  • Ekstensi keamanan Sistem Penamaan Domain

Transparansi dalam penegakan

sunting

Profesor Jason Mazzone dari Brooklyn Law School memperingatkan, "Banyak dari apa yang akan terjadi berkat SOPA terjadi di luar mata publik dan tidak mungkin menentukan siapa yang bertanggung jawab. Karena ketika hukum hak cipta dibuat dan ditegakkan secara pribadi, sulit bagi publik untuk mengetahui perwujudan yang diambil hukum tersebut dan lebih sulit lagi bagi publik untuk mengeluhkan tentang pengoperasian hukum tersebut".[21]

Dukungan

sunting
 
Lamar Seeligson Smith (R-TX) yang mengemukakan rancangan undang-undang SOPA.

Para pendukung mengatakan bahwa rancangan undang-undang ini akan melindungi pasar kekayaan intelektual serta industri, pekerjaan, dan pendapatan yang bersangkutan, dan undang-undang ini diperlukan untuk meningkatkan penegakan hukum hak cipta, khususnya terhadap situs asing.[22] Mereka mengutip contoh-contoh seperti kesepakatan senilai $ 500.000.000 yang Google berikan kepada Departemen Kehakiman karena Google berperan dalam skema menargetkan konsumen Amerika Serikat dengan iklan resep obat-obatan dari Canadian pharmacies yang diimpor secara ilegal.[23]

Anggota legislatif

sunting

Stop Online Piracy Act dikemukakan oleh Lamar Smith (R-TX) dan awalnya disponsori oleh Howard Berman (D-CA), Marsha Blackburn (R-TN), Mary Bono Mack (R-CA), Steve Chabot (R-OH), John Conyers (D-MI), Ted Deutch (D-FL), Elton Gallegly (R-CA), Bob Goodlatte (R-VA), Timothy Griffin (R-AR), Dennis A. Ross (R-FL), Adam Schiff (D-CA) dan Lee Terry (R-NE). Pada 16 Januari 2012, ada 31 orang sponsor.[24]

Posisi Gedung Putih

sunting

Pada tanggal 14 Januari 2012, pemerintahan Obama menanggapi sebuah petisi terhadap rancangan undang-undang tersebut, menyatakan bahwa mereka tidak akan mendukung perundang-undangan dengan ketentuan yang dapat menyebabkan penyensoran internet, pencegahan inovasi, atau keamanan Internet yang berkurang, tetapi mendorong agar "semua pihak untuk bekerja sama untuk meloloskan suara untuk peraturan tahun ini yang akan memberikan sebuah peralatan hukum legal yang baru kepada jaksa dan pemegang hak alat-alat untuk memerangi pembajakan daring yang berasal dari luar perbatasan Amerika Serikat, sementara tetap tunduk terhadap prinsip-prinsip yang telah dijelaskan di bagian atas tanggapan ini."[25][26][27][28]

Oposisi

sunting

Para penentang mengatakan bahwa rancangan undang-undang ini akan melanggar Konstitusi Amerika Serikat Amendemen Pertama,[10] bahwa penyensoran Internet,[29] akan melumpuhkan Internet,[30] dan akan mengancam tindakan seseorang yang menyebarluaskan tindakan pemerintah yang salah dan juga kebebasan berpendapat secara umum.[10][31] Para penentang telah memulai sejumlah aksi protes, termasuk penggalakan petisi, pemboikotan perusahaan yang mendukung undang-undang, dan pemadaman layanan seperti yang telah dilakukan Wikipedia bahasa Inggris dan perusahaan-perusahaan Internet terkemuka.

Anggota legislatif

sunting

Pemimpin Minoritas DPR Nancy Pelosi (D-CA) menyatakan oposisi terhadap rancangan undang-undang tersebut, begitu juga dengan Wakil Rakyat Darrell Issa (R-CA) dan calon presiden Ron Paul (R-TX), yang mengumpulkan sembilan orang Demokrat untuk menandatangani surat yang ditujukan kepada anggota DPR lainnya berisi peringatan bahwa rancangan undang-undang itu akan menyebabkan "ledakan tuntutan hukum dan litigasi yang membunuh inovasi."[32] "Issa mengatakan undang-undang ini terlalu sulit untuk diperbaiki dan harus ditulis ulang dari awal," seperti yang ditulis The Hill.[33] Issa dan Lofgren mengumumkan rencana untuk menawarkan "sebuah proses penegakan hak cipta yang mengikuti model investigasi pelanggaran paten dari Komisi Perdagangan Internasional Amerika Serikat (ITC)."[34] Wakil Rakyat Jared Polis (D-CO) telah dikenal dalam menentang SOPA di permainan komputer League of Legends, juga membuat kiriman[35] di forum resmi permainan.[36]

Tanggapan internasional

sunting

Pada 18 November 2011, Parlemen Uni Eropa menyetujui sebagian besar resolusi yang "menekankan kebutuhan untuk melindungi integritas dari Internet global dan kebebasan berkomunikasi dengan menahan diri dari tindakan sepihak untuk mencabut alamat IP atau nama domain."[37][38]

Individu swasta mengeluarkan petisi kepada Departemen Luar Negeri dan Persemakmuran, meminta pemerintah Inggris untuk mengutuk rancangan undang-undang tersebut.[39]

Aksi protes

sunting
 
Protes SOPA yang dilakukan Mozilla, ditampilkan dalam Firefox pada 16 November 2011.

Aksi protes dilakukan oleh ratusan situs web yang tergabung dalam aksi mogok,[40] Pada 16 November 2011, situs Tumblr, Mozilla, Techdirt mengikuti American Censorship Day dengan menampilkan panji hitam bertulisankan "Stop censorship!" ("Hentikan penyensoran!").

Pada 18 Januari 2012 dilakukan pemadaman situs yang lebih besar. Dilaporkan situs Cheezburger,[41] Mojang,[42] Major League Gaming,[43] Boing Boing,[44] BoardGameGeek, XKCD,[45] SMBC.[46], dan The Oatmeal[47] mengikuti pemadaman ini, bersamaan dengan situs web terkemuka lainnya seperti Google, Facebook, Twitter, Yahoo, Amazon, AOL, Reddit, Mozilla, LinkedIn, IAC, eBay, PayPal, Wordpress dan Wikimedia.[48]

Google juga melakukan aksi protes dengan cara menampilkan sebuah tautan di laman depannya dengan kalimat "Tell Congress: Please don't censor the web!" ("Katakan pada Kongres: Jangan menyensor web!").[49]

 
Halaman Wikipedia bahasa Inggris saat pemadaman berlangsung.

Pemadaman Wikipedia bahasa Inggris

sunting

Sebagai bentuk protes terhadap rancangan undang-undang ini dan juga PROTECT IP Act, Wikipedia bahasa Inggris melakukan "pemadaman" situs pada tanggal 18 Januari 2012 pukul 05.00 UTC selama 24 jam.[50]

Halaman artikel pada Wikipedia bahasa Inggris tidak dapat dibaca maupun disunting dan hanya menampilkan pesan agar para pengunjungnya membayangkan dunia tanpa ada sumber pengetahuan gratis yang didominasi warna hitam. Sedangkan Wikipedia bahasa lainnya, menampilkan panji menyatakan dukungannya terhadap protes yang dilakukan Wikipedia bahasa Inggris.

Protes terkait

sunting
 
Pemrotes dari kelompok Anonymous dengan topeng Guido Fawkes.
 
Pemrotes SOPA/PIPA di New York City.

Pada tanggal 19 Januari 2012, Megaupload, sebuah situs web yang menyediakan layanan berbagi berkas, ditutup oleh Departemen Keadilan Amerika Serikat dan Biro Investigasi Federal (FBI).[51] Hal ini mengakibatkan apa yang Anonymous katakan sebagai "serangan Internet tunggal terbesar dalam sejarah".[52] Barrett Brown, juru bicara kelompok Anonymous mengatakan pada kepada di jaringan berita televisi RT bahwa waktu serangan ini "sudah datang pada waktu yang paling buruk dari sudut pandang pemerintah".[52] Walaupun protes SOPA baru berlangsung selama satu hari, mereka mengklaim bahwa pengguna internet "sudah jauh siap membela Internet yang terbuka".[52]

Brown memberitahukan kepada RT bahwa situs web Departemen Kehakiman berhasil dimatikan hanya dalam 70 menit setelah dimulainya serangan. Serangan itu menonaktifkan sejumlah situs, termasuk yang dimiliki Departemen Kehakiman, FBI, Universal Music Group, Recording Industry Association of America (RIAA), Motion Picture Association of America (MPAA), dan Broadcast Music, Inc.[52] "Bahkan tanpa SOPA yang belum disahkan pun, pemerintah federal selalu memiliki kekuatan luar biasa besar sehingga dapat melakukan apa pun yang mereka ingin lakukan. Hal ini dapat mereka lakukan tanpa SOPA, bayangkan apa yang dapat terjadi selanjutnya jika SOPA disahkan," Brown mengomentari.[52] Beberapa komentator dan pengamat telah menegaskan bahwa kasus FBI yang dapat menutup Megaupload membuktikan bahwa SOPA dan PIPA tidak diperlukan.[53][54]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ H.R.3261–Stop Online Piracy Act Diarsipkan 2011-12-09 di Wayback Machine.; House Judiciary Committee; 26 Oktober 2011
  2. ^ House Introduces Internet Piracy Bill; Washington Post; 26 Oktober 2011
  3. ^ H.R. 3261, STOP ONLINE PIRACY ACT Diarsipkan 2012-01-03 di Wayback Machine.; House Judiciary Committee; 26 Oktober 2011
  4. ^ The US Stop Online Piracy Act: A Primer Diarsipkan 2012-04-26 di Wayback Machine.; PC World–Business Center; November 16, 2011
  5. ^ Hayley Tsukayama (December 20, 2011). "SOPA online piracy bill markup postponed". The Washington Post. 
  6. ^ "House to take up anti-piracy bill in February" Diarsipkan 2012-01-19 di Wayback Machine. Reuters 17 January 2012
  7. ^ Weisman, Jonathan (January 20, 2012). "After an Online Firestorm, Congress Shelves Antipiracy Bills". NYTimes. Diakses tanggal January 20, 2012. 
  8. ^ Jerry Brito (November 7, 2011). "Congress's Piracy Blacklist Plan: A Cure Worse than the Disease?". Time. Diakses tanggal December 28, 2011. 
  9. ^ Cynthia Wong (November 18, 2011). "US Piracy Law Could Threaten Human Rights". Center for Democracy and Technology. Diakses tanggal December 19, 2011. 
  10. ^ a b c Tribe, Laurence H. (December 6, 2011). "THE "STOP ONLINE PIRACY ACT" (SOPA) VIOLATES THE FIRST AMENDMENT". Scribd. Diakses tanggal January 10, 2012. 
  11. ^ Carr, David (January 1, 2012). "The Danger of an Attack on Piracy Online". New York Times. Diakses tanggal January 10, 2012. 
  12. ^ Statement of Paul E. Almeida, President, DEPARTMENT FOR PROFESSIONAL EMPLOYEES, AFL-CIO Diarsipkan 2011-11-19 di Wayback Machine.; Before the Committee on the Judiciary, November 16, 2011
  13. ^ Brian Proffitt (November 14, 2011). "Piracy bill could waylay FLOSS projects: If enacted, the SOPA bill in the U.S. House would target software vendors". IT World. Diakses tanggal December 19, 2011. 
  14. ^ Peter Eckersley (November 11, 2011). "Hollywood's New War on Software Freedom and Internet Innovation". Deep Links. Electronic Frontier Foundation. Diakses tanggal December 19, 2011. 
  15. ^ Gavin Clarke (November 16, 2011). "Mozilla stirs netizens against US anti-piracy law: Dancing cats take-down threat". The Register. Diakses tanggal December 19, 2011. 
  16. ^ David Kravaets (May 5, 2011). "Feds Demand Firefox Remove Add-On That Redirects Seized Domains". Wired. Diakses tanggal December 19, 2011. 
  17. ^ "Questions to Department of Homeland Security April 19, 2011". Diakses tanggal December 19, 2011. 
  18. ^ Edward J. Black (December 13, 2011). "Internet Users, Free Speech Experts, Petition Against SOPA". Huffington Post. Diakses tanggal December 19, 2011. 
  19. ^ "Mercury News editorial: Congress should kill online piracy bill". San Jose Mercury-News. November 19, 2011. Diakses tanggal December 19, 2011. 
  20. ^ "John Palfrey » Blog Archive » SOPA and our 2010 Circumvention Study". Blogs.law.harvard.edu. Diakses tanggal January 17, 2012. 
  21. ^ Jason Mazzone (November 12, 2011). "The Privatization of Copyright Lawmaking". Diakses tanggal December 19, 2011. 
  22. ^ Beth Marlowe (November 17, 2011). "SOPA (Stop Online Piracy Act) debate: Why are Google and Facebook against it?". Washington Post. Diakses tanggal November 17, 2011. 
  23. ^ Eric Engleman. "House Judiciary Chairman Says Google Obstructs Piracy Bill". Bloomberg BusinessWeek. Diakses tanggal December 19, 2011. 
  24. ^ Bill H.R.3261; GovTrack.us; November 4, 2011
  25. ^ Espinel, Victoria; Chopra, Aneesh; Schmidt, Howard (January 14, 2012). Combating Online Piracy While Protecting an Open and Innovative Internet (Laporan). White House. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-11-24. Diakses tanggal 2012-01-20. 
  26. ^ Phillips, Mark (January 14, 2012). "Obama Administration Responds to We the People Petitions on SOPA and Online Piracy". White House Blog. Diakses tanggal January 14, 2012. 
  27. ^ Wyatt, Edward (January 14, 2012). "White House Says It Opposes Parts of Two Antipiracy Bills". NYTimes. Diakses tanggal January 15, 2012. 
  28. ^ Thomas, Ken (January 14, 2012). "White House concerned over online piracy bills". Associated Press. Diakses tanggal January 14, 2012. 
  29. ^ Chloe Albanesius (November 16, 2011). "SOPA: Is Congress Pushing Web Censorship? | News & Opinion". PCMag.com. Diakses tanggal November 18, 2011. 
  30. ^ Chloe Albanesius (November 1, 2011). "Will Online Piracy Bill Combat 'Rogue' Web Sites or Cripple the Internet?". Diakses tanggal December 19, 2011. 
  31. ^ Timothy B. Lee (November 17, 2011). "Strange bedfellows: Nancy Pelosi, Ron Paul join SOPA opposition". Ars Technica. Diakses tanggal December 19, 2011. 
  32. ^ Gautham Nagesh (November 18, 2011). "GOP's Issa: Effort to 'grease the skids' for online piracy bill has failed". The Hill. Diakses tanggal December 19, 2011. 
  33. ^ Grant Gross (November 15, 2011). "Lawmakers seek alternative to Stop Online Piracy Act: Opponents of the legislation also complain that sponsors are railroading it through Congress". Network World. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-12. Diakses tanggal December 19, 2011. 
  34. ^ "League of Legends Message board". January 11, 2012. Diakses tanggal January 20, 2012. 
  35. ^ "Colorado Congressman to gamers". January 13, 2012. Diakses tanggal January 20, 2012. 
  36. ^ "European Parliament resolution on the EU-US Summit of November 28, 2011". European Parliament. November 15, 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-21. Diakses tanggal December 19, 2011. 
  37. ^ Jennifer Baker (November 18, 2011). "European Parliament Joins Criticism of SOPA". PC World. Diakses tanggal December 19, 2011. 
  38. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-02-08. Diakses tanggal 2012-01-20. 
  39. ^ "Web Goes On Strike!". Diakses tanggal January 18, 2012. 
  40. ^ https://twitter.com/#%21/benhuh/status/157538541155516416
  41. ^ Notch Joins January 18 Anti-SOPA Protest, Gameranx.com, diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-15, diakses tanggal January 14, 2012 
  42. ^ John Gaudiosi (January 13, 2012). "Major League Gaming Joins SOPA Blackout, Pulls 100 GoDaddy.com Domain Names". Forbes. Diakses tanggal January 14, 2012. 
  43. ^ Doctorow, Cory (September 30, 2010). "Boing Boing will go dark on Jan 18 to fight SOPA". Boing Boing. Diakses tanggal January 15, 2012. 
  44. ^ xkcd.com. Accessed: January 19, 2012. ()
  45. ^ www.smbc-comics.com. Accessed:January 18, 2012. ()
  46. ^ http://theoatmeal.com/sopa
  47. ^ Rachel Bennett and J. Sebe Dale IV (January 9, 2012). "Internet giants consider blackout to protest SOPA". WTOL.com. Diakses tanggal January 13, 2012. 
  48. ^ "Google Plans Home Page Protest Against U.S. Piracy Measures". January 18, 2012. Diakses tanggal January 18, 2012. 
  49. ^ "Wikipedia to go dark in piracy protest". Australian Broadcasting Corporation. January 17, 2012. Diakses tanggal January 18, 2012. 
  50. ^ Sisario, Ben (January 20, 2012). "7 Charged as F.B.I. Closes a Top File-Sharing Site". New York Times. Diakses tanggal January 21, 2012. 
  51. ^ a b c d e "Internet strikes back: Anonymous' Operation Megaupload explained". RT. January 20, 2012. Diakses tanggal January 21, 2012. 
  52. ^ Popper, Ben (January 20, 2012). "Department of Justice shutdown of rogue site MegaUpload shows SOPA is unnecessary". VentureBeat. Diakses tanggal January 21, 2012. 
  53. ^ Bradley, Tony (January 20, 2012). "MegaUpload Takedown Proves SOPA and PIPA Are Unnecessary". Net Work. PCWorld. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-22. Diakses tanggal January 21, 2012. 

Pranala luar

sunting