Skor kredit adalah sebuah sistem yang diterapkan oleh lembaga pembiayaan untuk menilai kelayakan peminjam saat mengajukan pinjaman[1]. Skor kredit memberikan gambaran tentang sejauh mana seseorang atau entitas dapat diandalkan untuk membayar kembali utang atau kewajiban keuangan lainnya.

Skor kredit biasanya dinyatakan dalam bentuk angka atau rentang angka tertentu, yang mencerminkan tingkat risiko yang terkait dengan peminjam atau penerima kredit. Semakin tinggi skor kredit seseorang, semakin baik kemungkinannya untuk mendapatkan persetujuan kredit atau pinjaman, karena hal tersebut menunjukkan bahwa individu tersebut memiliki catatan keuangan yang baik dan dapat dipercaya dalam membayar kembali utang-utangnya.

Mengapa Skor Kredit Penting? sunting

Skor kredit yang tinggi memberikan manfaat kepada individu atau entitas yang bersangkutan. Dengan skor kredit yang baik, seseorang memiliki peluang yang lebih tinggi untuk mendapatkan pinjaman dengan suku bunga yang lebih rendah dan persyaratan pembayaran yang lebih menguntungkan[2].

Skor kredit yang rendah dapat menghambat kemampuan seseorang untuk mendapatkan pinjaman atau kredit dengan syarat-syarat yang menguntungkan. Skor kredit yang buruk dapat menunjukkan adanya riwayat pembayaran yang buruk atau ketidakmampuan seseorang dalam membayar utang-utangnya secara tepat waktu[3].

Faktor untuk Menghitung Skor Kredit sunting

Skor kredit dihitung berdasarkan berbagai faktor yang mencerminkan kebiasaan keuangan dan riwayat kredit seseorang.

1. Riwayat Pembayaran: Skor kredit dipengaruhi oleh sejauh mana seseorang membayar utang-utangnya secara tepat waktu[4]. Riwayat pembayaran yang baik, dengan catatan pembayaran yang lancar dan tepat waktu, akan memberikan dampak positif pada skor kredit. Sebaliknya, keterlambatan pembayaran, pembayaran yang terlewat, atau pembayaran yang gagal dapat merusak skor kredit seseorang.

2. Jumlah Utang: Terlalu banyak utang dibandingkan dengan pendapatan yang dimiliki dapat menunjukkan risiko keuangan yang tinggi. Memiliki rasio utang yang rendah dibandingkan dengan pendapatan dapat meningkatkan skor kredit.

3. Lama Riwayat Kredit: Semakin lama seseorang memiliki riwayat kredit yang baik, semakin baik skor kreditnya.

4. Aktivitas Kredit Terbaru: Aktivitas kredit terbaru, seperti mengajukan pinjaman baru atau membuka kartu kredit baru, juga berpengaruh pada skor kredit[5]. Terlalu banyak permintaan kredit dalam waktu singkat dapat menimbulkan kekhawatiran tentang situasi keuangan seseorang dan berdampak negatif pada skor kredit.

Metode yang digunakan untuk menghitung skor kredit dapat bervariasi tergantung pada lembaga atau model penilaian yang digunakan. Beberapa lembaga menggunakan model skor kredit FICO (Fair Isaac Corporation)[6], sementara yang lain mungkin mengembangkan model penilaian mereka sendiri.

5 Kategori Skor Kredit sunting

Skor kredit dibagi menjadi lima tingkat kolektibilitas berdasarkan pembayaran kredit nasabah.[7]

1. Kolektibilitas Lancar sunting

Kolektibilitas Lancar adalah riwayat pembayaran dari seorang nasabah yang secara konsisten membayar cicilan kredit beserta bunga tepat waktu sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan. Skor kredit yang diberikan dalam kategori ini adalah yang terbaik, menunjukkan bahwa nasabah ini dapat dipercaya dalam hal membayar utangnya.

2. Kolektibilitas Dalam Pengawasan Khusus sunting

Kolektibilitas Dalam Pengawasan Khusus adalah riwayat pembayaran dari seorang nasabah yang telah membayar cicilan pinjaman dengan keterlambatan antara 1 hingga 90 hari dari jadwal pembayaran yang ditentukan. Meskipun skor kredit masih berada dalam zona yang aman, bank perlu meningkatkan kewaspadaannya karena terdapat risiko kecil yang perlu dikontrol dengan lebih ketat.

3. Kolektibilitas Tidak Lancar sunting

Kolektibilitas Tidak Lancar adalah riwayat pembayaran dari seorang nasabah yang gagal membayar cicilan pinjaman dalam jangka waktu 3 hingga 6 bulan. Dalam kategori ini, nasabah dianggap tidak layak untuk memperoleh pinjaman dari bank atau lembaga keuangan. Tunggakan cicilan ini akan dikenai bunga oleh nasabah.

4. Kolektibilitas Diragukan sunting

Kolektibilitas Diragukan adalah riwayat pembayaran dari seorang nasabah yang gagal membayar angsuran pinjaman selama 120 hingga 180 hari setelah jatuh tempo pembayaran. Kondisi tunggakan seperti ini sudah masuk dalam kategori berat dan sulit untuk kembali ke posisi yang lancar. Jika nasabah mengajukan kredit ke bank lain, permohonannya akan ditolak secara otomatis.

5. Kolektibilitas Macet sunting

Kolektibilitas Macet adalah riwayat pembayaran dari seorang nasabah yang gagal membayar cicilan kredit yang telah jatuh tempo selama lebih dari 180 hari. Kondisi tunggakan ini merupakan yang paling berat dan umumnya penyelesaiannya melalui proses eksekusi agunan. Jika seorang nasabah pernah memiliki status kolektibilitas macet, bank lain akan menolak permohonan kredit dari nasabah tersebut.

Referensi sunting

  1. ^ "Apa itu Credit Score? Ini Cara Cek & Tips Meningkatkannya". www.ocbcnisp.com. Diakses tanggal 2023-06-15. 
  2. ^ "Apa itu Credit Score? Ini Cara Cek & Tips Meningkatkannya". www.ocbcnisp.com. Diakses tanggal 2023-06-15. 
  3. ^ "Apa itu Credit Score? Ini Cara Cek & Tips Meningkatkannya". www.ocbcnisp.com. Diakses tanggal 2023-06-15. 
  4. ^ abisgajian.id (2021-02-23). "Mau Coba Kredit? Coba Cek Pengertian Skor Kredit dan Cara Meningkatkannya". abisgajian.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-06-15. 
  5. ^ "Mau Coba Kredit? Coba Cek Pengertian Skor Kredit dan Cara Meningkatkannya". Diakses tanggal 15 Juni 2023. 
  6. ^ admin (2021-12-30). "Mengenal Skor Kredit Anda". JURUSAN AKUNTANSI TERBAIK DI SUMUT (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-06-15. 
  7. ^ "Cara Memperbaiki Skor Kredit di OJK agar Pinjaman Gak Ditolak | MoneyDuck Indonesia". MoneyDuck. 2020-08-13. Diakses tanggal 2023-06-15.