Sistem Komunikasi Satelit

Siskomsat (Sistem Komunikasi Satelit) merupakan sistem infrastruktur komunikasi berbasis satelit untuk menunjang pengawasan di wilayah perairan dan kepulauan Indonesia yang telah diterapkan oleh TNI Angkatan Laut (AL) sejak 2015 di seluruh Kapal Republik Indonesia (KRI), kesatuan Marinir, serta pembinaan pangkalan.[1] Sampai sejauh ini Siskomsat memudahkan para prajurit TNI AL dalam mengawasi wilayah maritim Indonesia, mulai batas perairan hingga pulau-pulau terluar. Siskomsat TNI AL dapat dioperasikan karena berbasis bantuan Satelit Komunikasi BRIsat yang telah mengorbit pada bulan Oktober 2015 lalu.[2]

Siskomsat TNI AL direalisasikan dalam dua kegiatan yaitu Pengembangan Siskomsat TNI AL dengan Backbone C Band untuk pendirian darat dan Siskomsat TNI AL dengan Backbone Ku-Band untuk KRI.Pada tahapan pelaksanaannya TNI AL juga menjalin kerja sama dengan PT Telkom dan PT LEN dari tahap perencanaan teknis, tahap pengembangan software hingga pengadaan hardware-nya.

Siskomsat juga digunakan untuk mengirim Data Surveillance Sistem (data RadR, AIS, CAM, PSTN) secara langsung ke Puskodal-Puskodal (Pusat Komando dan Pengendalian) Kotamaops & Puskodal Mabesal secara langsung sehingga Kodal dapat dilaksanakan secara cepat.[3] Untuk Pasukan Marinir yang melaksanakan operasi latihan dilengkapi dengan mobile komunikasi satelit, radio trunking dan backpack dengan backbone Ku Band.

Sebelumnya, sistem komunikasi di lingkungan TNI, baik di pendirat maupun unsur kapal perang (KRI) yang menggunakan perangkat radio HF, VHF, dan UHF, memiliki keterbatasan dalam pengoperasiannya karena memiliki data rate rendah.[4]

Referensi sunting