Sirwal, juga saroual, [1] [2] seroual atau serouel [3] (bahasa Arab: سِرْوَال (sirwāl); Turki: şalvar, juga dikenal sebagai celana punjabi, dalam beberapa konteks, adalah bentuk celana panjang sebelum era Kristen. [4] Mereka biasanya dipakai di negara-negara Muslim, karena Muslim kita dilarang Isbal. tetapi juga secara luas di pedesaan Yunani dan tempat-tempat lain di Balkan yang dipengaruhi oleh Turki Ottoman sebelum Perang Dunia II. Celana tersebut awalnya bukan pakaian Arab tetapi diperkenalkan dari Persia ke wilayah Timur Tengah lainnya. [5] [6] Sirwal juga dipakai oleh masyarakat di India Utara. [7]

Serut atau tali kolor memungkinkan sirwal untuk dikenakan di tingkat pinggang atau pinggul.

Tipe sunting

Biasanya terbuat dari katun, linen, atau polyester. Kadang-kadang manset fitur bordir.

Ada dua jenis sirwal, panjang dan pendek. Sarawil pendek dipakai oleh sebagian besar pria Saudi. Pria dari Wilayah Barat biasanya memakai sarawil panjang

Tipe - Tipe Sirwal Di Indonesia [8]

Ada beberapa jenis celana sirwal yang beredar dipasaran, jenis yang beredar tersebut didasarkan pada fungsi, motif dan modelnya. Banyak model baru yang muncul akhir – akhir ini karena banyaknya animo dari masyarakat yang ingin memakai celana cingkrang dan longgar di berbagai kegiatan, seperti yang disebutkan dibawah ini:

  • Sirwal Biasa adalah sirwal yang memiliki 2 kantong.
  • Sirwal tempur adalah celana sirwal dengan 4 buah kantong dengan tambahan 2 kantong tempel dari sirwal biasa.
  • Sirwal Outdoor biasanya buat aktivitas di luar dengan bahan celana dan jahitan yang kuat.
  • Sirwal army adalah sirwal dengan motif celana tentara dengan bahan yang kuat dan tebal. Memiliki kesan yang gagah bagi pemakainya.
  • Sirwal kantor adalah celana cingkrang yang longgar didesain untuk dipakai saat bekerja di kantor dengan bahan yang lebih tebal dan halus
  • Sirwal Boxer adalah celanan jenis gombrong yang memiliki model seperti celana karate.
  • Sirwal Anak adalah celana sirwal untuk anak – anak

Pranala sunting

  1. Strachan, Edward (2009) Russian Orientalism & Constantinople, p. 150. Sphinx Fine Art At Google Books. Retrieved 23 August 2013.
  2. Pawly, Ronald (2012) Napoleon's Mamelukes, p. 46. Osprey Publishing[pranala nonaktif permanen] At Google Books. Retrieved 23 August 2013.
  3. Smith, Robin (1996)American Civil War Zouaves, p. 52. Osprey Publishing[pranala nonaktif permanen] At Google Books. Retrieved 23 August 2013.
  4. The word is of Persian origin; [shalwār] (F. Steingass: Persian-English Dictionary, p.758a) was borrowed into Greek as σαράβαρα sarábāra, "loose trousers worn by Scythians" (Liddell & Scott, A Greek-English Lexicon). The words used in Balkan languages came through the Ottoman Turks and did not continue the Ancient Greek designation.
  5. "Sirwāl" in Walther Björkman (1997), Encyclopaedia of Islam, 2nd ed., volume IX: San–Sze, edited by C. E. Bosworth, E. van Donzel, W. P. Heinrichs and the late G. Lecomte, Leiden: E. J. Brill, ISBN 90-04-10422-4, page 676
  6. "الثقافة الشعبية". www.folkculturebh.org. Retrieved 17 August 2018.
  7. Sikh Cultural Centre., (2003) The Sikh Review, Volume 51, Issues 1-6; Volume 51, Issues 589-594 [1]
  8. Mengenal Sirwal atau Celana Cingkrang Retrieved 3 Maret 2016
 
Tentara Aljazair dari Angkatan Darat Perancis mengenakan celana seroual sebagai bagian dari seragam gaya zouave-nya tahun 1913.