Sindrom bebek (Duck Syndrome) adalah istilah perilaku disaat seseorang yang sedang mengalami dirundung banyak masalah, namun tetap terlihat baik-baik saja dari luar. Istilah sindrom bebek pertama kali digunakan oleh Universitas Stanford. Sebutan “sindrom bebek” ini mengambil dari penggambaran seekor bebek yang sedang berenang.[1]

Seekor bebek berenang, dilihat oleh orang-orang melaju dengan tenang dan perlahan. Padahal orang-orang tidak tahu bahwasanya kaki bebek terus menerus bergerak tak menentu dengan susah payah di bawah air.[1]

Sindrom bebek kerap terjadi pada anak muda, mereka mendapatkan pekerjaan di perusahaan yang bergengsi, dan tetap bisa bersenang-senang di unggahan sosial medianya. Namun, di balik itu semuanya, mereka merasa kewalahan untuk menjalani hidup hingga bahkan mengalami hambatan tertentu, seperti masalah mental di tempat kerja.[1]

Referensi sunting

  1. ^ a b c "Duck Syndrome, Tampak Senang tapi Sebetulnya Tertekan". Hello Sehat. 2022-07-02. Diakses tanggal 2024-01-18.