Silogisme kategorikal

Silogisme kategorikal atau biasa disebut silogisme kategoris adalah argumen yang pasti terdiri atas dua premis dan satu konklusi, dengan setiap pernyataannya dimulai dengan kata semua, tidak ada, beberapa atau sebagian, dan berisi tiga bagian yang masing-masing hanya boleh muncul dalam dua proposisi silogisme.[1] Silogisme kategorikal merupakan silogisme yang premis-premis dan kesimpulannya berupa keputusan kategoris. Oleh karena itu, untuk mendapat kesimpulan yang benar, kita harus memperhatikan patokan-patokan silogisme.[2]

Contoh:

Premis 1: Semua tanaman membutuhkan air.

Premis 2: Akasia adalah tanaman.

Konklusi: Akasia membutuhkan air.[2]

Prinsip-Prinsip Umum Silogisme Kategorikal sunting

Prinsip Identitas Timbal Balik

Jika ada dua term sesuai atau identik dengan term ketiga, maka kedua term itu saling sesuai atau saling identik.[3]

Contoh:

M adalah P.

S adalah M.

Jadi, S adalah P.

Prinsip Non-Identitas Timbal Balik

Jika salah satu dari dua term identik dengan term ketiga sedangkan term lainnya tidak identik dengan term ketiga, maka kedua term itu tidak saling terkait.[3]

Contoh:

P adalah M.

S bukan M.

Jadi, S bukan P.

Hukum tentang Semua

Menurut prinsip ini, apa yang diafirmasikan tentang suatu term yang ada bisa juga diafirmasikan tentang setiap term yang berasal dari term itu.[3]

Contoh:

Setiap manusia dapat mati.

Yono adalah manusia.

Jadi, Yono dapat mati.

Hukum tentang Ketiadaan

Menurut prinsip ini, apa yang diingkari secara universal tentang suatu term juga diingkari tentang setiap referen dari term itu.[3]

Contoh:

Tidak ada orang Indonesia adalah orang Eskimo.

Semua orang Betawi adalah orang Indonesia.

Jadi, tidak ada orang Betawi adalah orang Eskimo.

Referensi sunting

  1. ^ Wacana: jurnal ilmu pengetahuan budaya. Yayasan Obor Indonesia. hlm. 76. 
  2. ^ a b "Mengenal Apa Itu Silogisme dan Contohnya". kumparan. Diakses tanggal 2021-12-01. 
  3. ^ a b c d Pengantar Logika. Grasindo. hlm. 105–107. ISBN 978-979-759-940-9.