Siklus Saros adalah siklus gerhana (sekitar 6585,3213 hari, atau sekitar 18 tahun 11 1/3 hari), yang dapat digunakan untuk memprediksi gerhana matahari serta gerhana bulan. Satu siklus setelah gerhana, matahari, bumi, dan bulan kembali ke bidang geometri yang relatif sama, dan gerhana yang hampir identik akan terjadi.

Rangkaian gerhana yang dipisahkan oleh satu Siklus Saros disebut Deret Saros.

Hubungan antara siklus saros bulan dan matahari

sunting

Bangsa Babilonia kuno mencatat kejadian alam secara langsung melalui pengamatan dan menyimpulkan bahwa ada sebuah siklus 18 tahun 11 hari 6 jam. Jadi jika misalnya hari ini ada peristiwa gerhana, dengan model, posisi, dan waktu yang sedemikian rupa, maka peristiwa dengan bentukan yang sama persis akan terjadi lagi 18 tahun 11 hari 6 jam kemudian. Contohnya Gerhana Matahari Hibrida yang terjadi pada 20 April 2023 dengan pengamatan dari Jakarta, berdurasi 2 jam 37 menit dan hanya akan tertutup sebesar 39%, hal yang sama persis seperti itu baru akan terjadi lagi 18 tahun 11 hari 6 jam kemudian.[1]

Catatan kaki

sunting
  1. ^ Mathematical Astronomy Morsels, Jean Meeus, p.110, Chapter 18, The half-saros