Si Pitoeng (film 1931)
Si Pitoeng adalah film Hindia Belanda (sekarang Indonesia) yang dirilis tahun 1931. Film ini disutradarai Wong Bersaudara dan dibintangi Herman Shim dan Ining Resmini. Ini merupakan film pertama yang didasarkan pada kisah hidup Si Pitung, seorang bandit dari Batavia (sekarang Jakarta)
Si Pitoeng | |
---|---|
Sutradara | Joshua Wong, Othniel Wong |
Produser | Joshua Wong, Othniel Wong |
Pemeran |
|
Perusahaan produksi | Halimoen Film |
Tanggal rilis |
|
Negara | Hindia Belanda |
Latar belakang
suntingTokoh bersejarah Si Pitung adalah seorang bandit abad ke-19 di Batavia, Hindia Belanda (sekarang Jakarta, Indonesia). Ia mengawali karier kriminalnya pada tahun 1892 dengan merampok Hadji Sapiudin, seorang tuan tanah kaya yang tinggal di timur laut Batavia.[1] Sejak itu, Pitung terus mencuri, tetapi sejumlah orang mengatakan bahwa ia hanya mencuri dari orang-orang yang bekerja sama dengan pemerintah kolonial Belanda.[2] Ia akhirnya ditangkap dalam sebuah sergapan dan dibunuh oleh petugas polisi A.W.V. Hinne dan beberapa asistennya.[3] Cerita rakyat yang kemudian berkembang menjulukinya sebagai Robin Hood Indonesia, karena mencuri dari orang kaya dan menyumbangkannya ke orang miskin[4] serta memiliki kekuatan mistik.[5]
Alur
suntingPitoeng (Herman Shim) adalah seorang bandit Muslim keturunan Betawi. Ia mencuri barang milik orang-orang kaya sambil menghadapi gadis kesukaannya (Ining Resmini) dan petugas polisi (Zorro).
Produksi
suntingSi Pitoeng diproduksi Halimoen Film.[6] Sejarawan film Indonesia Misbach Yusa Biran berpendapat bahwa temanya dipilih oleh pihak yang mendanai produksi film ini.[7] Si Pitoeng adalah film pertama yang berkisah tentang Pitung.[8] Penyanyi keroncong Ining Resmini, yang sebelumnya bermain di Rampok Preanger (1929), berperan sebagai gadis kesukaan Pitoeng, sedangkan aktor peranakan Cina Herman Shim berperan sebagai Pitoeng.[7]
Film ini disutradarai Wong Bersaudara yang sebelumnya belajar perfilman di Amerika Serikat. Meski bercerita tentang bandit Indonesia, pengaruh kakak beradik tersebut membuat film ini tampak seperti film Amerika Serikat.[7] Sejumlah penonton menyebutnya sebagai film bergenre Barat.[9] Wong Bersaudara sudah menyutradarai film sejak Lily van Java tahun 1927 dan umumnya memakai tema Cina-Indonesia.[10]
Rilis dan tanggapan
suntingSi Pitoeng dirilis tahun 1931,[6] namun tidak banyak yang diketahui tentang sukses tidaknya film ini di bioskop.[9] Film lain yang bercerita tentang bandit adalah Si Pitoeng yang dirilis tahun 1970 dan merupakan film Indonesia tersukses tahun itu.[11] Film tersebut memiliki tiga sekuel.[12]
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- Catatan kaki
- ^ van Till 1996, hlm. 462.
- ^ Jakarta City Government, Pitung, Si.
- ^ van Till 1996, hlm. 475.
- ^ van Till 1996, hlm. 465.
- ^ van Till 1996, hlm. 463.
- ^ a b Biran 2009, hlm. 111.
- ^ a b c Biran 2009, hlm. 113–114.
- ^ van Till 1996, hlm. 461.
- ^ a b van Till 1996, hlm. 467.
- ^ Sun 2006, hlm. 123.
- ^ van Till 1996, hlm. 468.
- ^ van Till 1996, hlm. 469.
- Daftar pustaka
- Biran, Misbach Yusa (2009). Sejarah Film 1900-1950: Bikin Film di Jawa (dalam bahasa Indonesian). Komunitas Bamboo working with the Jakarta Art Council. ISBN 978-979-3731-58-2.
- "Pitung, Si". Encyclopedia of Jakarta (dalam bahasa Indonesian). Jakarta City Government. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-27. Diakses tanggal 15 May 2012.
- Sun, Wanning (2006). Media and the Chinese Diaspora. New York: Routledge. ISBN 978-1-134-26359-2.
- van Till, Margreet (1996). "In Search of Si Pitung: The History of an Indonesian Legend". Bijdragen tot de taal-, land- en volkenkunde. 152 (3): 461–482. ISSN 0006-2294. OCLC 770588866.[pranala nonaktif permanen]
Pranala luar
sunting- Si Pitoeng di IMDb (dalam bahasa Inggris)