Senter
Senter (dari bahasa jawa, senthir, artinya "lampu minyak"[1]), lampu suluh, atau setolop adalah sebuah alat listrik portabel yang merupakan sumber cahaya untuk menerangi dan dioperasikan dengan baterai. Biasanya sumber cahayanya adalah dari sebuah bola lampu pijar kecil atau lampu pendar yang dikenal dengan istilah lampu LED. Rancangan lampu senter yang khas adalah terdiri dari sumber cahaya yang dipasang dalam sebuah reflektor parabolik atau bentuk yang lainnya, sebuah lensa transparan untuk melindungi sumber cahaya dari kerusakan, sumber energi (yaitu baterai, dan sebuah saklar listrik. Arus listrik dari baterai kepada bohlam kecil di bagian ujung depan yang menghasilkan cahaya tersebut dikendalikan sebuah saklar yang ditempatkan di antara baterai-baterai dan lampu. Senter pada umumnya digunakan di tempat-tempat yang gelap untuk menerangi sesuatu di sekitarnya. Senter bisa digunakan siapa saja misalkan dalam keadaan mati lampu, untuk montir, orang yang membetulkan instalasi listrik, pekerja-pekerja di pertambangan, dan sebagainya. Dalam konteks komunikasi, senter dapat digunakan untuk menyampaikan kode morse dalam pramuka.
Sejarah
suntingSebelum Senter
suntingSumber-sumber cahaya yang portabel dan praktis senantiasa dicari dan dikembangkan sepanjang sejarah. Obor dan lilin adalah sumber-sumber awal dari cahaya, yang kemudian digantikan oleh lentera dimana orang mulai belajar bagaimana membakar beragam minyak-minyak dari binatang atau mineral. Sampai pada abad-19, listrik dimanfaatkan atau digunakan untuk menciptakan cahaya. Penemuan senter dapat terjadi oleh karena penemuan-penemuan penting sebelumnya, yaitu baterai sel kering dan lampu. Pada tahun 1898 ‘’National Carbon Company’’ memperkenalkan penemuan barunya yaitu baterai sel kering listrik yang pertama.[2] Tidak seperti baterai sebelumnya, baterai jenis ini menggunakan elektrolit pasta bukan sebuah cairan. Ini adalah baterai pertana yang cocok untuk alat-alat elektronik portabel, oleh karena baterai kering tidak akan tumpah atau mudah tercecer. Sebelumnya lagi pada tahun 1879, Thomas Alva Edison menemukan bola lampu pijar. Bola lampu pijar adalah lampu listrik yang terdiri dari penutup kaca transparan atau tembus cahaya yang berisi filamen kawat (biasanya tungsten) yang memancarkan cahaya ketika dipanaskan dengan tenaga listrik. Dua penemuan inilah yang mendukung penemuan lampu senter berikutnya.
Penemuan Senter
suntingSenter yang pertama diperkenalkan dan diperdagangkan secara luas pada tahun 1898 oleh perusahaan milik Conrad Hubert (yang memiliki nama asli Akiba Horowits), yang setelah itu bernama Eveready. Conrad Hubert melihat adanya potensi yang cukup besar untuk dapat mengembangkan teknologi senter ini, oleh karena itu ia Hubert mempekerjakan seorang penemu berkebangsaan Inggris, David Misell, yang telah mematenkan penemuan lampu elektrik portabelnya tahun 1895 dan lampu pada sepeda tahun 1896.[3] Sebagai seorang pegawai dari Hubert, David Misell terus menemukan kemajuan-kemajuan terhadap alat pencahayaan, dan kemudian mematenkan penemuan senter pertamanya pada tanggal 10 Januari 1899. Senter pertama ini merupakan buatan tangan yang terdiri dari kertas mentah dan tabung-tabung serat, dengan sebuah bohlam lampu dan reflektor kuningan kasar.[4][5] Misell dan Hubert bersama-sama merakit beberapa senter yang berbentuk tabung serta memberikannya kepada beberapa polisi New York, dan mereka mendapat tanggapan yang baik dari para polisi tersebut. Kemudian Hubert mendapatkan hak paten pada tahun 1905, untuk penemuannya yaitu senter dengan saklar on/off dalam kemasan silindris berisikan lampu dan baterai seperti yang dikenal sekarang.[2] Senter komersial pertama kali dipamerkan dalam pameran elektrik yang diadakan di Madison Square Garden, New York.
Desain
suntingDesain senter yang paling umum yaitu lampu rumahtangga yang sederhana dengan pegangan menyerupai tabung dan mengandung baterai. Pegangan ini ditempel pada sebuah rakitan yang menutupi bohlam. Desain khusus diperlukan untuk penggunaan industri dan profesional. Senter untuk keperluan khusus terdiri dari lampu dengan materi yang lebih berat, tahan lama, dan menghasilkan cahaya yang lebih terang. Ada desain lain yang menggunakan lampu LED sebagai bohlam lampunya. Lampu LED memang tidak seterang lampu pijar konvensional, namun konsumsi energi dari lampu LED ini terbilang rendah sehingga dapat bertahan selama ratusan jam. Faktor-faktor yang dipertimbangkan saat mendesain senter antara lain output cahayanya, daya tahan, dan kemampuan untuk beroperasi pada lingkungan khusus. Daya tahan baterai juga merupakan faktor penting.
Proses Manufaktur
suntingPencetakan Plastik
sunting- Komponen-komponen plastik yang digunakan dalam konstruksi senter adalah cetakan yang menggunakan polistirena dan jenis polimer lainnya. Dalam proses ini, pellet plastic dicampur dengan agen-agen dan pewarna plastisasi. Campuran ini dicairkan dengan pemanasan dan kemudian diinjeksi ke dalam cetakan. Cetakan tersebut diberi tekanan tinggi untuk memastikan bahwa cetakan-cetakan tersebut secara penuh terisi. Tekanan sebesar 2500 ton digunakan untuk produksi cetakan yang berkecepatan tinggi.
- Setelah proses injeksi, plastik yang telah tercetak didinginkan dengan air melalui saluran dalam cetakan. Plastik tersebut akan mengeras saat didinginkan dan tekanan dilepaskan. Pada tahap ini, dua bagian dari cetakan dipisahkan dan bagian plastik dapat dipindahkan untuk penyelesaian. Polimer plastik yang digunakan dalam proses ini adalah termoplastik, yang berarti dapat dicairkan berulang kali agar potongan-potongan sisa dapat dibuat ulang untuk membuat bagian-bagian tambahan. Maka dari itu,hasil buangan plastik dari proses ini sangat sedikit. Lanjutan dari proses ini adalah untuk menyemir, memotong, dan menyelesaikan bagian plastik tersebut.
Sumber Cahaya
sunting- Bohlam pijar adalah sumber cahaya yang paling umum digunakan dalam senter. Bohlam ini terdiri dari filamen logam yang ditutup dalam kaca. Saat filamen ini terkena arus listrik, hambatan dalam kawat menyebabkan munculnya energi panas dan menghasilkan cahaya dalam panjang gelombang yang terlihat oleh mata. Filamen tersebut dilas menjadi dua kawat yang melewati lubang dalam manik kaca yang membentuk dasar dari bohlam. Struktur ini ditempatkan dalam sebuah fitting dan amplop kaca silindris yang tetutup pada satu sisi dan ditempatkan di atas filamen. Bagian terbuka dari ujung amplop kaca terletak terhadap manik kaca. Struktur ini ditempatkan dalam ruang vakum dan panas itu diterapkan untuk menyegel amplop kaca kepada manik kaca.
- Sumber cahaya lain yang dapat digunakan adalah bohlam neon, yang sering digunakan dalam lentera untuk berkemah. Bohlam jenis ini menghasilkan cahaya akibat perangsangan dari molekul-molekul gas di dalam bohlam. Lampu LED juga digunakan untuk keperluan khusus. Bohlam biasanya dipasangkan di depan sebuah reflektor aluminium yang membantu memfokuskan cahaya pada saat dinyalakan.[6]
Saklar dan Kontrol
suntingSirkuit listrik dari senter beragam tergantung dari rancangannya. Lampu-lampu sederhana mengandalkan saklar on/off untuk membuat hubungan antara kawat pada terminal baterai dengan kawat dari dasar bohlam. Tipe saklar yang paling umum adalah jenis ‘’slide’’ yang bergerak ke atas dan ke bawah untuk membuat hubungan yang tepat.
Perakitan
suntingUnit-unit dapat dirakit dengan sebuah konveyor otomatis atau dengan tangan, tergantung dari desain dan kemampuan manufaktur. Beberapa model, secara khusus yang menggunakan baterai kecil, memasukkan baterai saat perakitan. Atau di sisi lain, unit ini dapat dirakit tanpa baterai, yang nantinya akan dimasukkan kemudian oleh pemakai.
Pengemasan
suntingUnit-unit yang telah dirakit dapat ditempatkan dalam beberapa bentuk kemasan luar. Kerangka plastik akan dikemas dalam sebuah kotak sebelum pengiriman.[7]
Perkembangan dan Masa Depan
suntingSenter sudah banyak dikembangkan ke dalam bentuk rancangan yang lain, contohnya adalah pulpen cahaya (penlight). Pulpen cahaya ini adalah senter dalam bentuk pulpen, biasanya terdiri dari baterai-baterai AA atau AAA. Pulpen cahaya biasanya digunakan untuk keperluan medis.
Selain itu, ada juga senter yang dipasang di kepala, biasa disebut sebagai lampu kepala (headlamp). Senter jenis ini biasa dipakai oleh para pekerja pertambangan dan sebagainya.
Produsen-produsen senantiasa mengembangkan desain dari senter mereka. Model-model baru dengan peningkatan sumber daya menjadi semakin populer. Sebagai contoh, pembangkit listrik dari senter self-powered baru adalah Freeplay Generator yang revolusioner, yaitu mekanisme unik yang menyimpan energi kinetik dalam besi karbon. Energi ini dilepaskan sebagai energi listrik saat lampu dinyalakan, dengan demikian memberi energi kepada lampu tanpa sumber energi eksternal lainnya. Kemajuan-kemajuan lain dalam senter termasuk juga polimer yang lebih tangguh untuk peningkatan daya tahan dan teknologi komputer yang lebih canggih sehingga dapat memungkinkan adanya mekanisme yang secara otomatis dapat mati sendiri untuk mempertahankan daya hidup baterai.
Referensi
sunting- ^ "Arti kata: senthir (Bahasa Jawa)". Kamus Bahasa Jawa Online Terlengkap. Diakses tanggal 2024-08-13.
- ^ a b History http://www.ideafinder.com/history/inventions/flashlight.htm/title=Flashlight History Periksa nilai
|url=
(bantuan). Diakses tanggal 2011-03-15. Tidak memiliki atau tanpa|title=
(bantuan)[pranala nonaktif permanen] - ^ Patent number: 617592 by David Misell
- ^ History of Batteries (and other things)
- ^ Flashlight Museum
- ^ Ahmstead, B.H.I. Manufacturing Processes. New York: John Wiley & Sons, 1977. ISBN 10-669-5053-0
- ^ "How flashlight is made".