Senjata api

Senjata yang meluncurkan sebuah proyektil yang didorong oleh gas pembakaran propelan

Senjata api, disingkat senpi (bahasa Inggris: firearm) adalah senjata yang melepaskan satu atau lebih proyektil yang didorong dengan kecepatan tinggi oleh gas yang dihasilkan oleh pembakaran suatu propelan. Proses pembakaran cepat ini secara teknis disebut deflagrasi. Senjata api dahulu umumnya menggunakan bubuk hitam sebagai propelan, sedangkan senjata api modern kini menggunakan bubuk nirasap, cordite, atau propelan lainnya. Kebanyakan senjata api modern menggunakan laras melingkar untuk memberikan efek putaran pada proyektil untuk menambah kestabilan lintasan.

Berbagai jenis senjata api ringan era Perang Dunia I.

Motivasi

sunting

Motivasi seseorang warga sipil untuk membeli, menyimpan, dan menggunakan senjata api berupa perlindungan diri, koleksi, olahraga, berburu[1], rekreasi,[2] dan tekanan sosiokultural.[3] Keuntungan dari kepemilikan senjata api oleh warga sipil berupa pengurangan jumlah kejahatan yang terjadi di tengah masyarakat[4][5][6] dan perlindungan warga sipil terhadap tirani pemerintah.[7]

Peraturan di Indonesia

sunting

Di Indonesia, agar seseorang dapat memiliki izin kepemilikan senjata api, ia harus minimal berusia 21 tahun, tidak memiliki riwayat pidana, lulus psikotes dan tes medis, serta harus mengisi formulir permohonan dari Mabes Polri dan menyertakan dokumen berupa fotokopi KTP, Kartu Keluarga, SKCK, Rekomendasi Kapolda Setempat, Surat Permohonan bermaterai, foto berwarna 2x3 sebanyak 5 lembar, foto berwarna 3x4 sebanyak 5 lembar, dan foto berwarna 4x6 sebanyak 5 lembar.[8] Kepemilikan senjata api secara ilegal dapat dipidana dengan hukuman mati, hukuman penjara seumur hidup, atau hukuman penjara sementara setinggi-tingginya dua puluh tahun menurut UU Darurat no. 12 tahun 1951.[9]

Sumber

sunting
  1. ^ "Top 10 Reasons Why We Need Guns - secondamendmentcenter" (dalam bahasa Inggris). 2022-05-18. Diakses tanggal 2024-05-16. 
  2. ^ Nadeem, Reem (2023-08-16). "For Most U.S. Gun Owners, Protection Is the Main Reason They Own a Gun". Pew Research Center (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-05-16. 
  3. ^ Burnett, Dean (2015-10-06). "Gun demanding: the psychology of why people want firearms". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 2024-05-16. 
  4. ^ "UPDATED: Mass Public Shootings keep occurring in Gun-Free Zones: 94% of attacks since 1950". Crime Prevention Research Center (dalam bahasa Inggris). 2018-06-15. Diakses tanggal 2024-05-16. 
  5. ^ Duke, Selwyn (2018-11-28). "Guns Save Lives — Armed Citizens Thwart Active Shooters 94 Percent of the Time". The New American (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-05-16. 
  6. ^ Duke, Selwyn (2019-07-03). "Student Active-shooter Deaths 9 Times as Likely With "Gun-free Zone" Status Quo". The New American (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-05-16. 
  7. ^ "How Does an Armed People Secure a Free State?". The Heritage Foundation (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-05-16. 
  8. ^ "Regulasi Kepemilikan Senjata Api bagi Warga Sipil Indonesia – DW – 05.05.2023". dw.com. Diakses tanggal 2024-05-16. 
  9. ^ WebAdm_LK2FHUI (2013-10-02). "Pembatasan Kepemilikan Senjata Api oleh Masyarakat Sipil dalam Perspektif Hukum dan Sanksi Pidana atas Penyalahgunaannya". LK2 FHUI. Diakses tanggal 2024-05-16. 

Lihat pula

sunting

Pranala luar

sunting