Seni Afrika

Seni yang asli dari orang Afrika atau benua Afrika

Seni Afrika (bahasa Inggris: African art; bahasa Afrika: Tradisionele Afrika-kuns) merupakan gambaran lukisan yang modern berupa sejarah, patung, instalasi, dan budaya visual lainnya, asli dari orang Afrika dan benua Afrika. Definisi Seni Afrika juga bisa mencakup sebagai seni diaspora Afrika, seperti Afrika Amerika, Karibia atau seni di Amerika Selatan, yang masyarakatnya terinspirasi dari tradisi Afrika. Terlepas dari keragaman tersebut, ada tema artistik yang menjadi pemersatu Seni Afrika, yakni mempertimbangkan atau mempertahankan secara totalitas budaya visual dari benua Afrika.[1]

Seni Afrika
(African art)
Arca; Abad ke 19-20; karya Orang Mambila dari Nigeria; Musée du quai Branly
Ndop, raja Mishe miShyaang maMbul; 1760-1780; wood; 49.5 x 19.4 x 21.9 cm (19½ x 7 x 8 in.); Brooklyn Museum (Kota New York). Ndop adalah potret peringatan kerajaan yang diukir oleh orang-orang Kuba di Afrika Tengah. Mereka bukan penggambaran naturalistik tetapi dimaksudkan sebagai representasi dari semangat raja dan sebagai enkapsulasi dari prinsip kerajaan.

Istilah "seni Afrika" biasanya tidak mencakup seni yang berasal dari daerah Afrika Utara khususnya di sepanjang pantai Mediterania, karena daerah tersebut telah lama memiliki tradisi yang berbeda dengan orang Afrika pada umumnya. Sekitar satu milenium lamanya, seni daerah Afrika Utara telah menjadi bagian dari Berber atau seni Islam. Sementara Seni Ethiopia, yang memiliki tradisi Kristen yang panjang, juga berbeda dengan sebagian besar seni di Afrika, karena agama tradisional Afrika (dengan seni Islam di Utara) sangat mendominasi hingga menjelang masa kini.[2]

Seni Afrika mencakup berbagai seni kuno, seni Islam Afrika Barat, seni Kristen Afrika Timur, dan seni ritual di wilayah Afrika. Banyak seni patung Afrika yang historis terdapat di kayu dan bahan alami lainnya yang tidak bertahan lama, yang berasal dari beberapa abad yang lalu. Meskipun demikian, tembikar berusia tua dan beberapa ukiran logam dapat ditemukan di sejumlah daerah di Afrika.[3] Dan di antara benda-benda dekoratif, seperti manik-manik kerang dan bukti cat, telah ditemukan di Afrika, yang berasal dari Zaman Batu Pertengahan.[4][5][6]

Elemen tematik

sunting
 
Topeng; kayu; karya orang Kwele dari Gabon, Republik Kongo dan Kamerun; awal abad ke-20; kayu yang dicat; tinggi: 63 cm; Muséum d'Histoire naturelle de La Rochelle (La Rochelle, Prancis). Ditemukan di wilayah antara Kongo dan Gabon. Topeng ini disebut pipibluze dan mewakili spritis dari alam baka. Mereka memiliki mata setengah tertutup dan ekspresi tenang.[7]
  • Berupa kreativitas artistik atau individualisme ekspresif: Dalam seni Afrika Barat khususnya, ada penekanan luas pada individualisme ekspresif sekaligus dipengaruhi oleh karya pendahulunya. Contohnya adalah kesenian Dan serta kehadirannya di diaspora Afrika Barat.[8][9]
  • Penekanan pada sosok manusia: Sosok manusia selalu menjadi subjek utama bagi sebagian besar seni Afrika, dan penekanan ini bahkan memengaruhi tradisi di beberapa wilayah Eropa.[10]
  • Abstraksi visual: Karya seni Afrika cenderung lebih menyukai abstraksi visual daripada representasi naturalistik. Hal ini terjadi karena banyak karya seni Afrika menggeneralisasi norma gaya.[11]
 
Patung Nok duduk; abad ke-5 SM–abad ke-5 M; tanah liat; 38 cm (1 ft. 3 in.); Musée du quai Branly (Paris, Prancis). Dalam karya Nok ini, kepala secara dramatis lebih besar daripada tubuhnya, namun sosok itu memiliki detail yang elegan dan fokus yang kuat. Tonjolan yang rapi dari dagu melambangkan janggut. Kalung berbentuk kerucut di sekitar leher namun tetap fokus pada wajah.

Seni Afrika mengambil banyak bentuk dan dibuat dari berbagai bahan. Sebagian besar karya seni Afrika merupakan patung kayu, mungkin karena kayu adalah bahan yang mudah didapat. Perhiasan adalah bentuk seni yang populer dan digunakan untuk menunjukkan peringkat, afiliasi dengan kelompok, atau murni untuk estetika.[12] Perhiasan Afrika terbuat dari beragam bahan seperti batu mata harimau, hematit, sisal, tempurung kelapa, manik-manik, dan kayu eboni. Patung bisa dari kayu, keramik, atau diukir dari batu seperti patung Shona yang terkenal,[13] dan gerabah yang dihias atau dipahat berasal dari berbagai daerah. Berbagai bentuk tekstil dibuat antara lain chitenge, kain lumpur dan kain kente. Sementara Mosaik yang terbuat dari sayap kupu-kupu atau pasir berwarna sangat populer di Afrika barat. Patung-patung Afrika dapat diidentifikasi terbuat dari terakota dan perunggu.[14]

Referensi

sunting
  1. ^ Suzanne Blier: "Africa, Art, and History: An Introduction", A History of Art in Africa, hlm. 15–19, 17 Juli 2021
  2. ^ Kino, Carol (17 Juli 2021). "When Artifact 'Became' Art". The New York Times. Diakses tanggal 2014-12-12. 
  3. ^ Breunig, P. 2014. Nok. African Sculpture in Archaeological Context. Africa Magna Verlag, Frankfurt.
  4. ^ Mitchell, Peter and Lane, Paul (2013) The Oxford Handbook of African Archaeology. Oxford University Press. hlm. 375. ISBN 0191626147
  5. ^ Henshilwood, Christopher S.; et al. (2011). "A 100,000-Year-Old Ochre-Processing Workshop at Blombos Cave, South Africa". Science. 334 (6053): 219–222. Bibcode:2011Sci...334..219H. doi:10.1126/science.1211535. PMID 21998386. 
  6. ^ McBrearty, Sally; Brooks, Allison (2000). "The revolution that wasn't: a new interpretation of the origin of modern human behavior". Journal of Human Evolution. 39 (5): 453–563. doi:10.1006/jhev.2000.0435. PMID 11102266. 
  7. ^ N'Goné Fall, Jean Loup Pivin (2000). An Anthropology of African Art: The Twentieth Century (dalam bahasa Inggris). Taschen. hlm. 44. ISBN 1-891024-38-8. 
  8. ^ Richard Majors; Billson, J.M. (1993). Cool Pose: The Dilemma of Black Manhood in America. Touchstone. hlm. 56. ISBN 9780671865726. Diakses tanggal 2014-12-12. 
  9. ^ Vangheluwe, S.; Vandenhoute, J. (2001). The Artist Himself in African Art Studies: Jan Vandenhoute's Investigation of the Dan Sculptor in Côte D'Ivoire. Academia Press. hlm. 19. ISBN 9789038202860. Diakses tanggal 17 Juli 2021. 
  10. ^ Murrell, Denise. "African Influences in Modern Art", The Metropolitan Museum of Art, April 2008. Disalin 17 Juli 2021.
  11. ^ Suzanne Blier, "Africa, Art, and History: An Introduction", A History of Art in Africa, hlm. 16, 17 Juli 2021
  12. ^ "The Use of Haematite, Tiger's Eye Stone and Ebony Wood for African Jewelry". Squinti African Art. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 Juli 2021. Diakses tanggal 17 Juli 2021. 
  13. ^ "What is African Art". Squinti African Art. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 Juli 2021. Diakses tanggal 17 Juli 2021. 
  14. ^ "African Art and Architecture". Funk & Wagnalls New World Encyclopedia. 2018. Diakses tanggal 17 Juli 2021.