Sengon sabrang
Spesimen dari Waiehu, Maui, Hawaii
Klasifikasi ilmiah
Domain:
Kerajaan:
Klad: Tracheophyta
Klad: Angiospermae
Klad: Eudikotil
Klad: Rosid
Ordo:
Famili:
Subfamili:
Genus:
Spesies:
Falcataria falcata

Sinonim[2]
  • Adenanthera falcata L.
  • Adenanthera falcataria L.
  • Albizia eymae Fosberg
  • Albizia falcata (L.) Backer
  • Albizia falcataria (L.) Fosberg
  • Albizia fulva C.T.White & W.D.Francis ex Lane-Poole
  • Albizia moluccana Miq.
  • Falcataria moluccana (Miq.) Barneby & J.W.Grimes
  • Paraserianthes falcataria (L.) I.C.Nielsen
  • Paraserianthes falcataria subsp. fulva (C.T.White & W.D.Francis ex Lane-Poole) I.C.Nielsen
  • Paraserianthes falcataria subsp. solomonensis I.C.Nielsen
  • Pithecellobium falcatum (L.) Kosterm.
  • Paraserianthes falcatoria (L.) I.C.Nielsen (varian ejaan)[1]

Falcataria falcata (sin. Albizia falcata, Falcataria moluccana dan Paraserianthes falcataria ), umumnya dikenal sebagai sengon sabrang, adalah spesies pohon yang tumbuh cepat dalam keluarga Fabaceae . Ia berasal dari Kepulauan Maluku, New Guinea, Kepulauan Bismarck, dan Kepulauan Solomon . Ini dibudidayakan untuk diambil kayunya di seluruh negara Asia Selatan dan Asia Tenggara . Pohon ini dianggap invasif di Hawaii, Samoa Amerika dan beberapa negara kepulauan lainnya di Samudera Pasifik dan Hindia .[3][4] Mencapai sekitar 30 m (100 ft) sifatnya tinggi, dan memiliki batang besar serta mahkota terbuka.[3]

Keterangan

sunting
  • Daun – majemuk dua kali menyirip dengan selebaran kecil
  • Bunga – bunga kecil berwarna putih krem \u200b\u200bsedikit harum
  • Buah-buahan – polong yang jatuh dari pohon ketika sudah matang.
  • Kulit kayu – kulit kayu halus, berwarna terang atau putih.
  • Kayu – berwarna coklat muda dengan serat panjang.
  • Kepadatan kayu=280 kg/meter kubik (berdasarkan berat dan volume pada kadar air 18%) [5]
  • Nomor kromosom 2n=26.[6]

Kegunaan

sunting
  • Penggunaan komersial – Kayu lunak Falcataria falcata digunakan untuk membuat korek api, sumpit, palet pengiriman, dan kotak kayu. Pulpnya digunakan untuk pembuatan kertas.[7] Produksi kayu lapis dan produk berbasis veneer semakin menjadi penggunaan penting pohon-pohon ini.[5]
  • Kegunaan tradisional – Batang pohon utuh diukir untuk kano berlayar di laut. Juga digunakan secara luas untuk kayu bakar di Timor-Leste dan di tempat lain.
  • Agroperhutanan – Ditanam sebagai pohon peneduh kopi. Dipotong-potong dengan Eucalyptus untuk menambahkan nitrogen. Digunakan untuk agroforestri dengan nanas dan tanaman lainnya di Indonesia dan Timor-Leste .

Referensi

sunting