Sengketa hak cipta swafoto monyet

Swafoto monyet (Inggris: monkey selfie) adalah serangkaian swafoto yang diambil oleh monyet Yaki Sulawesi menggunakan peralatan milik David Slater, fotografer alam dari Britania Raya.

Salah satu "swafoto" yang diperselisihkan, yang diambil oleh monyet Yaki Sulawesi

Penempatan gambar-gambar tersebut di Wikimedia Commons diperselisihkan sejak pertengahan 2014, yaitu tentang apakah hak cipta bisa diberikan untuk karya seni yang dibuat oleh bukan manusia (hewan). Klaim Slater atas hak cipta pada gambar-gambar tersebut dipertanyakan oleh beberapa ilmuwan dan organisasi, berdasarkan atas pemahaman bahwa hak cipta dimiliki oleh yang menciptakan, dan bahwa penciptanya bukan manusia (yaitu bukan orang secara legal) tidak bisa memiliki hak cipta. Pada bulan Desember 2014, Kantor Hak Cipta Amerika Serikat menyatakan bahwa karya yang diciptakan oleh bukan manusia tidak tunduk pada undang-undang hak cipta Amerika Serikat. Pada 2016, hakim federal Amerika Serikat memutuskan bahwa monyet ini tidak dapat memiliki hak cipta atas gambar.[1]

Sejak Januari 2016, Slater melanjutkan klaimnya atas gambar-gambar tersebut.[2]

Latar belakang sunting

Pada 2011, fotografer alam David Slater asal Mathern, Wales Selatan, melakukan perjalanan ke Indonesia untuk mengambil foto monyet Yaki Sulawesi. Saat pemotretan, Slater mengatur kamera di atas tripod dan meletakkan tombol potret jarak jauh sedemikian rupa sehingga dapat diakses oleh monyet.[3] Seekor monyet Yaki betina menekan tombol potret beberapa kali dan menghasilkan beberapa foto. Sebagian besar foto-foto tidak dapat digunakan, tetapi beberapa menampilkan secara jelas monyet tersebut, yang oleh Slater kemudian disebarkan sebagai "swafoto monyet".[3] Slater melisensikan gambar tersebut pada Caters News Agency, dengan anggapan bahwa ia lah pemegang hak cipta foto itu; Slater berpendapat bahwa ia telah "merekayasa" pemotretan tersebut, dan bahwa "itu merupakan rasa seni dan ide untuk meninggalkan mereka bermain-main dengan kamera dan itu semua dalam pengawasan saya. Saya tahu monyet-monyet itu sangat mungkin melakukan hal ini dan saya telah menduganya. Saya tahu bahwa ada peluang sebuah foto akan diambil."[4][5]

Isu hak cipta sunting

 
Gambar lain yang diperselisihkan, "swafoto" seluruh tubuh

Klaim hak cipta Slater dipertanyakan oleh blog Techdirt, yang berpendapat bahwa foto itu termasuk dalam domain publik karena monyet itu bukan secara legal bukan orang yang dapat memegang hak cipta, dan Slater memegang hak cipta foto itu, karena ia tidak terlibat dalam penciptaannya.[4][5][6]

Setelah itu, Caters News Agency mengeluarkan permintaan agar foto itu dihilangkan dengan alasan kurangnya izin; namun, dalam menanggapi jawaban dari si penulis blog, Mike Masnick, perwakilan Cater News Agency menyatakan bahwa Masnick "secara terang-terangan 'mengangkat' foto ini dari tempat lain—kemungkinan Daily Mail online", dan tetap meminta penghilangkannya (meskipun Masnick mengklaim bahwa bahkan jika foto itu dapat diberikan hak cipta, penggunaannya di blog Techdirt bisa digolongkan sebagai penggunaan wajar menurut hukum hak cipta Amerika Serikat), karena yakin bahwa "terlepas dari masalah siapa yang memiliki dan tidak memiliki hak ciptanya— adalah jelas 100% bahwa pemilik hak cipta bukanlah anda sendiri."[4][6]

Foto-foto tersebut juga diunggah ke tempat penyimpanan multimedia Wikimedia Commons, sebuah situs yang hanya menerima media yang termasuk konten berlisensi bebas dalam publik domain, atau dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk hak cipta. Situs web itu juga mendaftarkan foto-foto tersebut sebagai berada dalam domain publik, dengan alasan penciptanya adalah hewan, dan bukan orang. Slater meminta Yayasan Wikimedia (Wikimedia Foundation), pemilik Wikimedia Commons, untuk membayar atas foto-foto tersebut atau menghapuskannya dari Wikimedia Commons, dengan klaim bahwa ia adalah pemilik hak ciptanya. Klaim Slater telah ditolak oleh yayasan, yang memutuskan bahwa tidak ada yang dimiliki ciptanya karena pencipta foto-foto tersebut adalah monyet.[7] Permintaan Slater tersebut terungkap sebagai bagian dari laporan transparansi yang dirilis oleh yayasan pada bulan Agustus 2014.[3][8]

Slater mengatakan kepada BBC News bahwa ia telah menderita kerugian keuangan sebagai akibat dari foto-foto itu ditampilkan di Wikimedia Commons, "Saya memperoleh £2,000 [untuk gambar itu] pada tahun pertama setelah gambar tersebut diambil. Setelah gambar dimuat Wikipedia, semua minat untuk membeli hilang. Sulit untuk menentukan angka tertentu, tapi saya rasa saya sudah kehilangan pendapatan sebesar £10.000 atau lebih. Ini mematikan bisnis saya."[3] Slater dikutip oleh The Daily Telegraph mengatakan, "Apa yang mereka tidak sadari adalah bahwa butuh pengadilan untuk memutuskan keberadaan [hak cipta]."[9]

Pengacara kekayaan intelektual Amerika dan Britania Mary M. Luria dan Charles Swan mengatakan bahwa karena pencipta foto adalah hewan dan bukan orang, maka tidak ada hak cipta atas foto itu, terlepas dari siapa yang memiliki peralatan yang dipakai membuat foto itu.[10] Namun, pengacara media Britania Christina Michalos mengatakan bahwa berdasarkan hukum Britania atas karya seni yang dihasilkan komputer, dapat diperdebatkan bahwa sang fotografer bisa saja memiliki hak cipta atas foto itu, karena ia yang memiliki dan pastinya telah menyiapkan kameranya.[7] Demikian pula Serena Tierney, pengacara London dari BDB, menyatakan "Jika ia memeriksa sudut pemotretan, menyiapkan peralatan untuk menghasilkan sebuah gambar dengan efek cahaya dan bayangan yang spesifik, mengatur eksposur atau menggunakan filter atau pengaturan khusus lainnya, penerangan dan segala sesuatu yang diperlukan dalam pemotretan itu, dan kontribusi monyet hanyalah semata-mata menekan tombol saja, maka kemudian sang fotografer dapat mengklaim adanya hak cipta dalam foto itu di Britania Raya, dan bahwa ia adalah pencipta dan pemilik pertamanya."[11] Selain itu, Andres Guadamuz, seorang dosen hukum kekayaan intelektual di Universitas Sussex, menulis bahwa kasus hukum sejenis di Eropa, terutama Infopaq International A/S v Danske Dagblades Forening, membuat jelas bahwa pemilihan foto-foto telah cukup untuk menjamin ciri khususnya jika proses tersebut mencerminkan kepribadian dari fotografernya.[12]

Pada 22 Desember 2014, Kantor Hak Cipta Amerika Serikat memperjelas pelaksanaan keputusannya, yaitu secara eksplisit menyatakan bahwa karya yang diciptakan oleh bukan manusia tidak tunduk dalam undang-undang hak cipta, dan memasukkan ke dalam daftarnya sebagai contoh "foto yang diambil oleh monyet".[13][14]

Pada bulan Januari 2016, Slater menyatakan niatnya menuntut Wikipedia untuk pelanggaran hak cipta atas karya-karyanya.[2]

Wikimania 2014 sunting

'Swafoto monyet' menjadi tema pada Wikimania 2014 di Barbican Centre di London.[15] Para peserta konferensi, termasuk salah seorang pendiri Wikipedia dan anggota dewan pengawas Yayasan Jimmy Wales,[16] berpose swafoto dengan cetakan foto dari swafoto monyet tersebut. Reaksi atas berbagai swafoto dan poster pra-cetak monyet ini bervariasi. Menurut kontributor Wikipedia Andreas Kolbe, yang menulis di Wikipediocracy, aksi Wales tersebut itu dikritik oleh beberapa pengguna di Twitter dan Wikipedia karena "terlihat seperti kesombongan yang kurang bijaksana".[11]

Kasus PETA sunting

Pada 22 September 2015, People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) mengajukan gugatan di Pengadilan Distrik Amerika Serikat untuk Distrik Utara California untuk meminta agar monyet itu mendapatkan cipta[17] dan bahwa PETA diberikan hak memutuskan hasil dari foto-foto tersebut untuk kepentingan monyet Yaki Sulawesi itu dan monyet-monyet lainnya di suaka alam di Sulawesi.[18] Pada bulan November, pengacara Blurb, pembela terdakwa dalam kasus ini, menyampaikan bahwa PETA mungkin saja telah menggugat atas nama monyet yang salah.[19]

Selama pra sidang pada Januari 2016, Hakim Distrik William Orrick mengatakan bahwa hukum hak cipta tidak mencakup perlindungan bagi hewan-hewan.[1][18] Orrick menutup kasus itu pada 28 Januari.[20][21] Pada 20 Maret, PETA mengajukan pemberitahuan naik banding ke Pengadilan Banding Ninth Circuit (Ninth Circuit Court of Appeal).[22] Pada 12 Juli 2017 pengadilan tersebut mengadakan argumentasi lisan mengenai hal ini di San Fransisco.[23]

Lihat juga sunting

Referensi sunting

  1. ^ a b Kravets, David (6 January 2016). "Judge says monkey cannot own copyright to famous selfies". Ars Technica. Diakses tanggal 7 January 2016. 
  2. ^ a b "The Gwent photographer who won a legal battle over a 'monkey selfie' is to sue Wikipedia". South Wales Argus. 8 January 2016. Diakses tanggal 8 January 2016. 
  3. ^ a b c d "Photographer 'lost £10,000' in Wikipedia monkey 'selfie' row". BBC News. August 7, 2013. Diakses tanggal August 7, 2014. 
  4. ^ a b c Masnick, Mike (July 3, 2011). "Monkeys Don't Do Fair Use; News Agency Tells Techdirt To Remove Photos". Techdirt. Diakses tanggal 24 June 2014. 
  5. ^ a b "Can monkey who took grinning self-portrait claim copyright?". Metro. Diakses tanggal 24 June 2014. 
  6. ^ a b Masnick, Mike. "Can We Subpoena The Monkey? Why The Monkey Self-Portraits Are Likely In The Public Domain". Techdirt. Diakses tanggal 24 June 2014. 
  7. ^ a b "Monkey 'selfie' picture sparks Wikipedia copyright row". ITV News. ITV plc. 6 August 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 August 2014. Diakses tanggal 14 August 2014. 
  8. ^ "Wikipedia reveals Google 'forgotten' search links". BBC News. August 6, 2014. Diakses tanggal August 8, 2014. 
  9. ^ Sparkes, Matthew (2014-08-06). "Wikipedia refuses to delete photo as 'monkey owns it'". The Daily Telegraph. London: Telegraph Media Group. Diakses tanggal 2014-08-06. 
  10. ^ Laurent, Olivier (6 August 2014). "Monkey Selfie Lands Photographer in Legal Quagmire". Time. Time Inc. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 August 2014. Diakses tanggal 14 August 2014. 
  11. ^ a b Orlowski, Andrew (24 August 2014). "Cracking copyright law: How a simian selfie stunt could make a monkey out of Wikipedia". The Register. 
  12. ^ Guadamuz, Andres (2016). "The monkey selfie: copyright lessons for originality in photographs and internet jurisdiction". Internet Policy Review. 5 (1). doi:10.14763/2016.1.398. 
  13. ^ Axelrad, Jacob (22 August 2014). "US government: Monkey selfies ineligible for copyright". Christian Science Monitor. Diakses tanggal 23 August 2014. 
  14. ^ "Compendium of U.S. Copyright Office Practices, § 313.2" (PDF). United States Copyright Office. December 22, 2014. hlm. 22. Diakses tanggal April 27, 2015. To qualify as a work of 'authorship' a work must be created by a human being.... Works that do not satisfy this requirement are not copyrightable. The Office will not register works produced by nature, animals, or plants. 
  15. ^ "Wikimania Gets Social". Barbican Centre. 11 August 2014. 
  16. ^ @WikimaniaLondon (7 August 2014). "So this just happened... @jimmy_wales selfie with a #monkeyselfie #wikimania2014" (Tweet) – via Twitter. 
  17. ^ "PETA files suit on behalf of grinning 'selfie monkey'". 22 September 2015. Diakses tanggal 22 September 2015. 
  18. ^ a b A macaque monkey who took now-famous selfie photographs cannot be declared the copyright owner of the photos, Associated Press, January 7, 2016.
  19. ^ Will the real monkey who snapped those famous selfies please stand up?, by David Kravets, at Ars Technica; published October 11, 2015; retrieved August 2, 2016
  20. ^ Iovino, Nicholas (January 29, 2016). "Judge Dismisses PETA's 'Monkey Selfie' Lawsuit". Courthouse Naws Service. Diakses tanggal January 30, 2016. 
  21. ^ Naruto, et al. v.
  22. ^ Papenfuss, Mary (March 21, 2016). "Captivating monkey Naruto who snapped viral selfies filing appeal for right to photos". International Business Times. Diakses tanggal March 21, 2016. 
  23. ^ "Oral Argument Notice - James R. Browning U.S. Courthouse, San Francisco - 2017-07-12". www.ca9.uscourts.gov. Diakses tanggal 2017-07-14. 

Pranala luar sunting