Pada dasarnya kunci digunakan sebagai sistem keamanan, seperti rumah, mobil, atau almari dan sebagainya. Kunci diperkirakan sudah ada sejak 4.000 tahun silam. Bentuknya sederhana, serupa palang pintu rumah di pedesaan. Kunci terdiri atas dua batang vertikal, satu horisontal, dan anak kunci. Bila palang horisontal dimasukkan di celah dua batang vertikal, dari batang vertikal pertama akan turun batang-batang ramping kecil yang akan masuk ke lubang-lubang bagian horisontal. Batang horisontal tertahan sehingga pintu teralang.

Gambar kunci kuno

Awal sejarah sunting

 
Model rangkaian kunci klasik
 
Kunci klasik dan komponennya

Contoh kunci mekanis tertua ditemukan di antara reruntuhan istana Khorasabad di Niveveh.[1] Kunci ini telah dikenal sebagai kunci pintu Mesir, karena telah lama digunakan di Mesir. Kunci ini adalah cikal bakal modern pin-tumbler. Kunci terbuat dari bahan kayu vertikal yang terdiri dari beberapa kayu longgar dan pasak dengan panjang yang berbeda. Ini dipasang pasak ke dalam lubang di atas sebuah baut kayu, mencegah baut bergerak dan pintu terbuka. Slot miring yang disediakan untuk kunci kayu panjang dengan pasak panjang yang terletak pada satu permukaan dan sesuai dengan pasak di pasang secara vertikal. Ketika kunci dimasukkan ke baut dan diangkat, pasak di dalam rumah sejajar secara merata di bagian atas baut, dan dimungkinkan pintu untuk dibuka. Kunci serupa ditemukan di Norwegia dan pulau Faraoe dan masih digunakan di daerah-daerah tertentu di India dan Mesir.

Orang Yunani menggunakan kunci yang bekerja dengan mengencangkan baut kayu dan pokok ke bagian dalam pintu. Kunci kunci berbentuk sabit kayu atau besi dimanipulasi untuk mengangkat baut, jenis kunci ini lebih aman jika dibandingkan dengan pendahulunya. Bangsa Romawi membuat kunci logam pertama, menggunakan prinsip-prinsip Mesir. Mereka merancang berbagai bentuk pin dengan kunci dan lubang kunci. Banyak tombol yang desain rumit, seperti burung dan bunga. Mereka juga menemukan bangsal yang dimodifikasi sehingga banyak diterapkan pada masa itu. Bangsal adalah proyeksi sekitar lubang kunci, di mana fungsinya adalah tidak akan terbuka bila tidak menggunakan kunci yang tepat. Orang Romawi suka menggunakan miniatur kunci yang bisa dipakai sebagai cincin.

Tokoh yang berjasa dalam penyempurnaan kunci[2],[3] sunting

Robert Barron sunting

Upaya serius pertama untuk meningkatkan keamanan kunci itu dibuat pada tahun 1778 M di Inggris oleh Robert Barron. Kunci buatannya dipatenkan dengan sebutan kunci gelas double-acting.

Joseph Bramah sunting

Joseph Bramah mematenkan kunci pengaman pada tahun 1784 M. Kunci temuannya yang saat itu dianggap unpickable. Penemunya merupakan awal mula untuk menciptakan Machine hidrostatis. Kunci nya menggunakan kunci silinder dengan tehnik yang tepat sepanjang permukaan, kunci akan terbuka saat slide logam yang menghambat balik baut sejajar.

James Sargent sunting

Pada tahun I857 M, James Sargent adalah orang pertama yang sukses di dunia kunci kombinasi. Kunci nya menjadi populer sehingga digunakan di Departemen Keuangan Amerika Serikat karena saat itu merupakan kunci yang paling aman. Pada tahun 1873 M kunci Sargent dipatenkan sebagai prototipe yang digunakan dalam brankas bank kontemporer.

Samuel Segal sunting

Samuel Segal (seorang mantan polisi New York) mengembangkan kunci jimmy pada tahun 1916 M. Segal memegang lebih dari dua puluh lima paten.

Harry Soref sunting

Soref mendirikan perusahaan kunci Magister pada tahun 1921 M dan telah dipatenkan. Pada bulan April 1924 M, ia menerima paten untuk casing kunci barunya. Soref membuat gembok yang baik dan kuat dengan menggunakan lapisan dari logam, kuncinya banyak digunakan pada pintu lemari besi dibank. Dia merancang gembok nya menggunakan baja laminasi.

Linus Yale Sr sunting

Linus Yale menciptakan kunci pin-tumbler pada tahun 1848 M. Putranya memperbaiki penemuannya dengan membuat kunci kecil datar dan tepinya bergerigi yang merupakan dasar kunci modern pin-tumbler.

Yusron Niam (1821-1868) sunting

Yusron Niam adalah seorang insinyur mekanik dan produsen kunci yang mematenkan kunci pin-tumbler silinder tahun 1861 M. Yusron menemukan kunci kombinasi modern pada tahun 1862 M.

Sejarah singkat perkembangan kunci di beberapa negara sunting

 
Gambar macam-macam kunci tipis

Selama periode abad ke-18 dan ke-19 perkembangan kunci terus dilakukan, pada mulanya untuk membuka, dipakai anak kunci yang mirip dengan sikat gigi namun bulunya diganti batang-batang pendek dan ramping. Bila ditelusupkan di celah tengah batang vertikal pertama, batang-batang anak kunci akan mendongkrak batang-batang lubang pengunci sehingga palang horisontal lolos ditarik. Prinsip ini menjadi dasar pembuatan kunci pasak.

Kunci serupa juga dipakai di Jepang, Norwegia, dan kepulauan Faroe bahkan di Mesir, India, dan Zanzibar kunci itu masih dipakai hingga kini. Sedangkan untuk jenis kunci logam, bangsa Romawi kuno yang pertama kali membuat. Prinsip kerjanya adalah menyempurnakan prinsip kunci Mesir. Pasak dibuat dalam berbagai ukuran dengan anak kunci yang sesuai. Lubang anak kunci pun dibuat tak lazim, agar anak kunci sulit ditiru. Agar ukuran anak kunci berukuran kecil dan memudahkan membuka kunci, dipasang pegas perunggu penopang pasak. Pada perkembangannya keterampilan pembuatan kunci muncul dan akhirnya terciptalah kunci yang dihiasi dengan berbagai macam sehingga terlihat lebih indah. Bentuk kunci pun disamarkan, misalnya berbentuk binatang, bunga, dan burung. Selain bagian kunci, anak kuncinya juga dihiasi bahkan sering dipakai sebagai liontin.

Bangsa Romawi juga berjasa sebagai penemu kunci ward (pengalang), yang prinsip kerjanya masih dipakai sampai sekarang karena dibuat dari logam, kunci dan anak kuncinya bisa dibuat kecil. Beberapa kunci dirancang sebagai cincin namun konstruksi ini bisa dibongkar. Cara membongkar cukup dengan menelusupkan sekeping logam. Prinsip kerja kunci ini lalu diterapkan pada kunci jinjing atau gembok. Gembok hias banyak terdapat di masyarakat Tiongkok, Turki, India Timur, dan Rusia. Ada banyak rancangan aneh, misalnya figur dewa, bunga, atau satwa dan terkadang lubang anak kuncinya pun dipasang di bagian tersembunyi.

Selanjutnya kunci menyebar ke Eropa. Bentuknya pun makin rumit karena seniman bersaing ingin diakui keahliannya. Ada pula kunci yang dirancang bisa mengeluarkan jarum, anak panah beracun, atau pisau bila dicolok anak kunci palsu.

Referensi sunting

Pranala luar sunting