Trans Metro Sarawak

layanan bus raya terpadu di Malaysia
(Dialihkan dari Sarawak Metro)

Sarawak Metro adalah suatu sistem Bus Rapid Transit yang akan dibangun di Kuching sebagai salah satu metode untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di kota tersebut.[1] Sarawak Metro akan dibangun menggunakan dana negara bagian Sarawak.[1][2] Sistem BRT ini akan memiliki 2 koidor yang akan menghubungkan Kuching ke Samarahan dan Serian .[3] Ketua Menteri Abang Abdul Rahman Johari Abang Openg berjanji untuk segera membangun Sarawak untuk menghindari kenaikan biaya,[4] dengan perusahaan China menawarkan keahlian mereka untuk berkolaborasi dalam pembangunan.[5] Proyek ini didanai oleh Bank Pembangunan Sarawak (DBOS).[6]

Sarawak Metro Sdn Bhd
DidirikanTBA
Kantor pusat3-11 Floor Menara SEDC, Lot 2878 The Isthmus, Off Jalan Bako 93050, Kuching Sarawak
LokalKuching
Wilayah layananKuching
Jenis layananBus Rapid Transit
Rute3 direncanakan
Jumlah perhentianTBD
Jenis bahan bakarListrik
OperatorSarawak Metro
CEOYBhg. Tan Sri Datuk Amar (Dr.) Haji Abdul Aziz Bin Dato Haji Husain
Situs webmysarawakmetro.com

Rencana awal - Light Rapid Transit sunting

Proyek ini awalnya direncanakan sebagai sistem Lintas Raya Terpadu. Dengan anggaran seesar RM 10,8 miliar, proyek ini diharapkan akan dimulai pada 2019 dan dijadwalkan akan beroperasi pada 2024.[7] Diusulkan bahwa LRT ini akan menggunakan rolling-stock sel bahan bakar hidrogen dengan kecepatan perjalanan 70-140 km/jam .[8] Kereta sel bahan bakar hidrogen dinilai sejalan dengan visi pemerintah negara bagian Sarawak untuk mengembangkan ekonomi hidrogen, sebagai bagian dari inisiatif hijaunya. Selain kereta bertenaga hidrogen, Kuching juga akan menjadi kota pertama di negara itu yang memiliki bus bertenaga hidrogen.[6]

Daftar koridor sunting

Pada 29 Maret 2018, Ketua Menteri Sarawak mengumumkan 3 lin pertama sepanjang total 155,2 kilometer beserta trase dan stasiun yang akan dilalui,[9] dan akan selesai pada tahun 2024. Tiga lin sisanya akan dilaksanakan pada tahap selanjutnya.[7] Untuk mengelola sistem LRT ini, Pemerintah Sarawak telah mendirikan sebuah BUMD bernama Sarawak Metro Sdn Bhd [9][10]

Namun, pada 1 September 2018, Ketua Menteri mengumumkan bahwa proyek tersebut telah ditunda, dengan alasan bahwa dana yang dialokasikan untuk proyek tersebut akan digunakan untuk membangun fasilitas dasar untuk daerah pedesaan Sarawak.[11]

Lin Asal – Tujuan Jarak & Jumlah Stasiun
 1 Lin Samarahan Kota Samarahan ke Damai melalui Sungai Batu, 62,4 km, 25 stasiun.
 2 Lin Serian Serian ke Senari melalui Siburan, 82 km, 25 stasiun.
 3 Lin City Dispersal Kota Kuching 10.8 km, 13 stasiun.
 
Bus bi-artikulasi berpemandu di jalur Yibin ART T1.

Rencana kedua - Bus Rapid Transit sunting

Pada September 2019, Pemerintah Sarawak resmi mengubah rencana LRT ini menjadi sistem BRT. Perubahan ini diawali pengumuman Ketua Menteri Sarawak pada 2019 yang mengatakan bahwa proyek LRT akan dibangun menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) [12] Teknologi yang akan dipakai dalam BRT ini adalah Automated Rapid Transit (ART) China, yaitu bis dwigandeng yang berjalan mengikuti alur marka jalan khusus yang dapat dikenali oleh AI yang tertanam di bus. Menteri Transportasi Sarawak mengatakan bahwa proyek ini bisa siap pada tahun 2022.[13][14]


Lihat pula sunting


  1. ^ a b Samuel Aubrey (19 March 2017). "CM: Kuching – Serian LRT under study". The Borneo Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 April 2017. Diakses tanggal 23 July 2019. 
  2. ^ "Sarawak unveils plan for public transport link from Kuching to Serian". Borneo Bulletin. 19 March 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 April 2017. Diakses tanggal 23 July 2019. 
  3. ^ "Sarawak Could Have LRT System Up and Running by 2020". New Straits Times. Property Hunter. 19 April 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 April 2017. Diakses tanggal 23 July 2019. 
  4. ^ Sharon Ling (29 April 2017). "Kuching to have LRT – 'We don't want to be like KL'". The Star. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-03-30. Diakses tanggal 14 May 2017. 
  5. ^ Lim How Pim (30 April 2017). "China offers expertise in building Sarawak's future LRT system". The Borneo Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 May 2017. Diakses tanggal 23 July 2019. 
  6. ^ a b vernonchancom (2018-03-31). "Kuching LRT ready by 2024, will use hydrogen fuel cell trains". VERNONCHAN.COM (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-02. 
  7. ^ a b Rintos Mail (29 March 2018). "LRT lines connecting Kuching, Samarahan and Serian to be operational by 2024". The Borneo Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 March 2018. Diakses tanggal 23 July 2019.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "operational 2024" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  8. ^ "Sarawak's LRT to use hydrogen fuel cell trains". The Star. 30 March 2018. Diakses tanggal 31 March 2018. 
  9. ^ a b "The Kuching LRT". Kuching Borneo. 29 March 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 March 2018. Diakses tanggal 23 July 2019. 
  10. ^ Chan, Vernon (31 March 2018). "Kuching LRT ready by 2024, will use hydrogen fuel cell trains". VERNONCHAN.COM (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 May 2020. Diakses tanggal 2 June 2018. 
  11. ^ Sulok Tawie (1 September 2018). "No LRT for Sarawak for time being, CM confirms". Malay Mail. Diakses tanggal 1 October 2018. 
  12. ^ "LRT project may use new AI tech to 'read' tracks — CM". The Borneo Post. 17 July 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 July 2019. Diakses tanggal 23 July 2019. 
  13. ^ Samuel Aubrey (21 September 2019). "CM: Sarawak decides on ART to improve public transport". The Borneo Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 September 2019. Diakses tanggal 25 September 2019. 
  14. ^ Rintos Mail (24 September 2019). "Sarawak's ART public transport system ready for action in 2022, says transport minister". The Borneo Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 September 2019. Diakses tanggal 25 September 2019.