Sara Akbar
Sara Hussain Akbar (Bahasa Arab: سارة أكبر) adalah seorang aktivis perempuan Kuwait, pebisnis di sektor minyak dan gas, insinyur kimia, dan praktisi di bidang perminyakan. Ia juga merupakan seorang mantan CEO Kuwait Energy hingga tahun 2017.[1][2] Ia dikenal sebagai pahlawan nasional karena perannya dalam memadamkan kebakaran sumur minyak di Kuwait setelah Perang Teluk pada tahun 1991.[3][4] Upayanya tersebut didokumentasikan dalam film Fires of Kuwait yang mendapatkan nominasi Academy Awards untuk Film Dokumenter Terbaik.[5] Atas jasanya, Sara Akbar dianugerahi Global 500 Roll of Honour oleh Program Lingkungan Hidup Perserikatan Bangsa-Bangsa.[6][7] Selain itu, ia juga merupakan salah satu eksekutif perempuan pertama di sektor minyak Jazirah Arab dan menjabat sebagai direktur Society of Petroleum Engineers pada tahun 2007.[8]
Kehidupan Pribadi
suntingSara Akbar tumbuh dalam sebuah keluarga besar di Kuwait yang memiliki keturunan Iran. Akbar menghabiskan masa kecilnya bersama kesembilan saudara kandungnya di sebuah pemukiman yang dekat dengan lokasi pengeboran minyak bumi. Ayahnya merupakan seorang pekerja di pengeboran minyak yang telah mengabdi selama 10 tahun. Sejak kecil Sara Akbar telah akrab dengan berbagai hal mengenai perminyakan dengan membantu ayahnya dalam bekerja. Ia lalu menamatkan pendidikan sarjananya dari Universitas Kuwait dengan gelar sarjana di bidang teknik Kimia pada tahun 1981.[6][9][10]
Karier
suntingSara Akbar memulai karirnya dengan bekerja di kantor departemen sebelum akhirnya memperoleh posisi sebagai insinyur perminyakan di Kuwait Oil Company.[2] Selanjutnya, ia bekerja di bidang operasi pemadam kebakaran, sebagai pengawas teknik perminyakan dan spesialis penelitian dan pengembangan.[9] Antara tahun 1981 dan 1999, Akbar bekerja di sektor minyak di Kuwait Energy, sebuah perusahaan yang ia dirikan dan menjabat sebagai CEO. Ia juga merupakan perempuan pertama yang memegang posisi kepemimpinan di industri minyak dan gas Timur Tengah.[11][12]
Selama invasi Kuwait oleh Irak pada tahun 1990, sebagian besar sumur minyak di negara itu (hampir 80%) diserang oleh tentara Saddam Hussein. Akbar menjadi satu-satunya wanita dalam tim insinyur perminyakan yang bertindak melawan perintah untuk mengambil tugas berbahaya memadamkan kebakaran sumur minyak. Ia sangat familiar dengan sumur-sumur tersebut, karena telah bekerja di ladang minyak baik lepas pantai maupun darat, siang dan malam, yang memungkinkan timnya berhasil.[2][10] Upaya mereka kemudian ditampilkan dalam Fires of Kuwait, sebuah film dokumenter 1992 yang dinominasikan untuk Academy Award untuk Film Dokumenter Terbaik.[5] Dari tahun 2001 hingga 2005, ia menjabat sebagai manajer pengembangan bisnis di Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company.[9] Pada tahun 2006, Akbar berperan dalam pembentukan undang-undang dan regulasi minyak dan gas di Somalia dan mendukung upaya kemanusiaan di negara tersebut.[2]
Membawa pengalaman lebih dari 30 tahun di industri minyak dan gas, pada tahun 2005 ia mendirikan perusahaan rekayasa dan produksi minyak kepemilikan swasta, Kuwait Energy KSC, yang mencakup wilayah MENA (Timur Tengah dan Afrika Utara) dan kawasan Eurasia serta sekaligus menjabat sebagai CEO hingga tahun 2017. Kuwait Energy merupakan salah satu dari sedikit perusahaan eksplorasi dan produksi minyak di timur tengah yang dimiliki secara independen.Di bawah kepemimpinannya, Kuwait Energy mensponsori sekitar 200 perempuan untuk memulai usaha pasar kecil. Akbar menjabat sebagai direktur luar biasa di Society of Petroleum Engineers pada tahun 2007[1][2][13]
Pada tahun 2017 Sara Akbar mundur dari posisinya sebagai CEO Kuwait Energy,[14] dan di tahun yang sama ia secara resmi terpilih sebagai anggota Dewan Tertinggi di Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Kuwait yang dipimpin oleh Perdana Menteri Sehikh Jaber Mubarak Al-Hamad Al-Sabah, yang diamanahkan untuk berkontribusi pada sektor minyak dan industri gas serta aktif dalam menanggapi isu-isu sosial yang terjadi di masyarakat.[15]
Pada tahun 2013 ia meraih penghargaan berupa medali emas dari Memorial International Charles F. Rand untuk keterlibatannya dalam penanganan di industri minyak dan gas Kuwait. Kemudian menjadi satu-satunya anggota dari timur tengah dalam komite C200 international sebagai ceo wanita.[16] Sarah juga dinobatkan sebagai salah satu dari 100 wanita pengusaha Arab paling berpengaruh pada tahun 2017 oleh Forbes Middle East.[15]
Peristiwa Kebakaran Kilang Minyak
suntingSelama invasi pasukan Irak ke Kuwait pada tahun 1990, Sara Akbar adalah seorang insinyur yang masih bekerja di Kuwait Oil Comapy. Kemudian pada tahun 1991, Serangan Irak terhadap Kuwait berhasil meledakkan 80% sumur minyak yang mereka miliki. Ketika itu, tanpa pelatihan penanganan kebakaran, Ia adalah satu-satunya wanita di antara ratusan pemadam kebakaran yang dikirim untuk memadamkan api.[10]
Awalnya, tim insinyur perminyakan tersebut tidak diizinkan untuk bergabung dengan regu pemadam kebakaran internasional dengan alasan tidak memiliki pengalaman. Hingga akhirnya mereka menyelinap keluar di malam hari untuk membantu menyiram sumur yang pertama. Pada pagi hari, nyala api sudah padam, tim melanjutkan untuk memadamkan lebih banyak kebakaran sumur. Para insinyur perminyakan berhasil mengendalikan sumur-sumur yang menyala karena keakraban mereka dengan ladang minyak Kuwait dan karena mereka memiliki fokus pada tujuan kerja sama tim. Mereka bekerja selama sekitar 45 hari dan berhasil mengendalikan sekitar 42 sumur minyak. Berkat aksi heroiknya ia dijuluki dengan nama "firefighter" (pemadam kebakaran) serta andil mengambil peran penting dalam upaya pemulihan produksi minyak Kuwait.[17]
Referensi
sunting- ^ a b "Sara Akbar | Board of Directors I About us I Petrofac". www.petrofac.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-07-13.
- ^ a b c d e Ali, Souad T. (2016-09-08). "Sara Akbar: Kuwait's Hero and Female Leader in the Oil Industry". Hawwa (dalam bahasa Inggris). 14 (2): 207–225. doi:10.1163/15692086-12341298. ISSN 1569-2078.
- ^ "Persian Gulf War | Summary, Dates, Combatants, Casualties, Syndrome, Map, & Facts | Britannica". www.britannica.com (dalam bahasa Inggris). 2025-03-13. Diakses tanggal 2025-03-18.
- ^ "OilFire". www.kockw.com. Diakses tanggal 2025-03-18.
- ^ a b Fires of Kuwait (Short 1992) - Awards - IMDb (dalam bahasa American English), diakses tanggal 2025-03-18
- ^ a b "Sara Akbar Makes a Name for Herself in the Oil Industry". Knowledge at Wharton (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2025-03-18.
- ^ UNEP (2003). "The Global 500 Roll of Honour for Environmental Achievement" (dalam bahasa Inggris).
- ^ "«سيدة الكويت الحديدية»". www.alayam.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-03-18.
- ^ a b c "Sara Akbar | AIME". www.aimehq.org. Diakses tanggal 2020-07-13.
- ^ a b c "Kuwait Energy chief Sara Akbar recalls baptism of fire". The National (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-07-13.
- ^ "Sara Akbar | Oil & Gas Pioneer | Energy Ed Foundation". www.energyeducation.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-03-18.
- ^ "Iron lady of the Middle East, Sara Akbar, to speak at ONS - ONS". www.ons.no (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2025-03-18.
- ^ "Sara Akbar". Refining & Petrochemicals Middle East (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-07-14.
- ^ Editor, Emily Gosden, Energy (2018-03-06). "Soco turns lights out on Kuwait Energy merger". www.thetimes.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-03-18. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
- ^ a b "Sara Akbar | Energy Council" (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2020-07-13.
- ^ "We Have a Plan". The Business Year. Diarsipkan dari asli tanggal 2018-03-11. Diakses tanggal 2020-07-13.
- ^ "Sara Akbar". Refining & Petrochemicals Middle East (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-07-13.