Sanjak Najd
Sanjak Najd adalah sebuah sanjak (daerah tingkat dua) di Kesultanan Utsmaniyah. Nama sanjak ini dapat menimbulkan kesalahpahaman karena wilayahnya mencakup kawasan Al-Hasa dan bukan wilayah Najd yang lebih besar.[1] Sanjak ini merupakan bagian dari Vilayet Baghdad dari Juni 1871 hingga 1875 dan kemudian menjadi wilayah Vilayet Basra.[3]
Sanjak Najd Necid Sancağı | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Sanjak di Kesultanan Utsmaniyah | |||||||||||
1871–1915 | |||||||||||
Peta tahun 1886 yang menunjukkan sebagian wilayah Sanjak Nejd (Liva de Nedjed) | |||||||||||
Ibu kota | Hofuf[1] | ||||||||||
Populasi | |||||||||||
• 1896[2] | 82900 | ||||||||||
Sejarah | |||||||||||
Sejarah | |||||||||||
• Didirikan | 1871 | ||||||||||
• Dibubarkan | 1915 | ||||||||||
| |||||||||||
Sekarang bagian dari | Arab Saudi Qatar Kuwait |
Sejarah
suntingPembukaan Terusan Suez pada tahun 1869 mengubah kawasan ini menjadi kawasan yang strategis dan Utsmaniyah ingin mengendalikan kawasan tersebut secara langsung. Pada tahun 1871, Midhat Pasha menyerbu wilayah al-Hasa dan mengembalikan kekuasaan Utsmaniyah.[4] Midhat Pasha juga memberikan pengecualian dari pajak (kecuali untuk zakat) untuk tokoh-tokoh masyarakat setempat.[5]
Pada tahun 1872, Qatar dijadikan sebuah kaza (divisi pemerintahan) di bawah Sanjak Najd.[6] Namun, pada Maret 1893, Shaikh Jassim bin Mohammed Al Thani berhasil mengalahkan pasukan Utsmaniyah dalam Pertempuran Al Wajbah. Meskipun Qatar tidak memperoleh kemerdekaan penuh, kemenangan Qatar dalam pertempuran tersebut menjadi cikal bakal Qatar sebagai negara merdeka.[7]
Pada tahun 1913, Ibn Saud menyerang Hofuf.[8] Pasukan Utsmaniyah diusir dari Hasa dan wilayah tersebut dikuasai oleh Wangsa Al Saud.[8] Walaupun Hasa sudah ditaklukan, Britania masih menganggap Ibnu Saud sebagai bawahan Utsmaniyah, dan Konvensi Inggris-Utsmaniyah 1913 menetapkan perbatasan Sanjak Najd yang tidak menolak dan juga tidak mengakui penaklukan yang telah dilakukan oleh Ibn Saud.[8] Situasi ini langsung berubah akibat Perang Dunia I, dan pada tanggal 26 Desember 1915 Britania mengakui Najd, Hasa, Qatif dan Jubail sebagai wilayah Saudi.[8]
Pada tahun 1914, pasukan Britania menduduki Kuwait dan memproklamirkannya sebagai protektorat Britania.[4]
Pembagian administratif
suntingGubernur
sunting- Sayyid Talib al-Naqib (1902-1904)[10]
Referensi
sunting- ^ a b c Briton Cooper Busch (1967-01). Britain and the Persian Gulf: 1894 - 1914. University of California Press. hlm. 31. Diakses tanggal 2013-06-08.
- ^ Osmanli Viayet Salnamelerinde Basra (PDF). Center for Middle Eastern Strategic Studies. 2012. hlm. 111–112. ISBN 975-8975-04-8.
- ^ Worldstatesmen — Saudi Arabia
- ^ a b Gábor Ágoston; Bruce Alan Masters (2009-01-01). Encyclopedia of the Ottoman Empire. Infobase Publishing. hlm. 320–321. ISBN 978-1-4381-1025-7. Diakses tanggal 2013-05-20.
- ^ Selçuk Akşin Somel (2001). The Modernization of Public Education in the Ottoman Empire, 1839-1908: Islamization, Autocracy, and Discipline. BRILL. hlm. 150. ISBN 978-90-04-11903-1. Diakses tanggal 2013-06-08.
- ^ Allen James Fromherz (January 2012). Qatar: A Modern History. I.B.Tauris. hlm. 59. ISBN 978-1-84885-167-2. Diakses tanggal 8 June 2013.
- ^ "Battle of Al Wajbah". Qatar Visitor. 2 June 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 January 2013. Diakses tanggal 2013-01-22.
- ^ a b c d Madawi al-Rasheed (2002-07-11). A History of Saudi Arabia. Cambridge University Press. hlm. 41–42. ISBN 978-0-521-64412-9. Diakses tanggal 2013-05-20.
- ^ Osmanli Viayet Salnamelerinde Basra (PDF). Center for Middle Eastern Strategic Studies. 2012. hlm. 19. ISBN 975-8975-04-8.
- ^ Reidar Visser (2005). Basra, the Failed Gulf State: Separatism And Nationalism in Southern Iraq. LIT Verlag Münster. hlm. 34. ISBN 978-3-8258-8799-5. Diakses tanggal 2013-06-08.