Salman Aditya adalah seorang musisi, produser, penulis buku best-seller internasional dan pengusaha industri kreatif yang berasal dari Bandung, Jawa Barat, Indonesia.[1] Salman mengawali kariernya sebagai musisi elektronik. Salman membuat proyek musik ini dengan mengambil dua kata depan namanya. Salman adalah kata serapan dari bahasa Arab yang berarti pelindung. Kata Aditya adalah berasal dari bahasa India yang berarti matahari.[2] Salman mulai membuat musik di rumahnya di Bandung, Jawa Barat, kemudian berkembang ke berbagai penjuru dunia melalui profil MySpace dan twitter nya. Dia menampilkan musiknya dengan bantuan dari teman-temannya.[3]

Salman Aditya
LahirSalman Aditya
23 Oktober 1989 (umur 34)
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Almamater
Pekerjaan
Suami/istriNashya Audina
Anak1
Karier musik
Genremusik elektronik, Folk Freak, Eksperimental, Indie Pop
Tahun aktif2009–sekarang
Label
  • Doministiku (Spanyol)
  • Inmyroom Records (Indonesia)
  • Capitol Records (Amerika)
Situs websalmanaditya.com

Musik Salman Aditya terpengaruh dari rock & roll, gamelan & musik elektronik. Salman Aditya telah merilis dua album, Nano Carnival pada bulan Desember 2009 dan The Wunderland yang dirilis oleh label Doministiku asal Spanyol pada bulan September 2010.[4] Album keduanya ini juga dirilis oleh label Inmyroom Records asal Indonesia pada November 2010 dengan tambahan dua lagu tambahan.[5]

Selain aktif di dunia musik, Salman juga aktif dalam dunia karya tulis Internasional. Karya pertama yang mengangkat namanya adalah buku berjudul SAKE! (Saatnya Ketawa!) (2012). Buku ini menceritakan beberapa kumpulan kisah komedi dengan pembawaan karakter kalimat yang berbeda dari buku lain yang pernah ada.[6]

Buku keduanya berjudul High in School, diterbitkan pada tahun 2012.[6] Berbeda dengan buku pertamanya yang menggunakan bahasa Indonesia, Di buku keduanya Salman menulis bukunya dalam bahasa Inggris dan membuat terobosan dengan menembus pasar buku internasional.[7] Di luar dugaan buku keduanya ini juga mendapat respon positif dari pembaca buku internasional.[8]

Pada tahun 2011 Salman merintis ke dunia usaha setelah diangkat menjadi direktur sebuah perusahaan kreatif digital yang bergerak di bidang produksi buku, produksi musik, distribusi musik, tata kelola musik, dan desain kreatif dengan pendekatan sosial. Klien dari perusahaannya tersebar luas di Indonesia dan dari seluruh penjuru dunia seperti Amerika Serikat, Inggris, Malaysia, Italia, Australia dan Kanada.[9]

Selain itu Salman juga pernah bekerja di Telkom Indonesia, Deezer dan menjabat sebagai Country Manager untuk BMAT Music Innovators.[10]

Album Musik sunting

Nano Carnival (2009) sunting

Album pertama Salman Aditya dirilis sendiri oleh Salman hanya lewat bantuan komputer rumah biasa dan internet. Dia merekam dan memproduksi semua lagu dalam album pertama dan keduanya di rumahnya sendiri di daerah arcamanik, Bandung, Indonesia

The Wunderland (2010) sunting

Album kedua Salman Aditya, The Wunderland, pertama kali dirilis pada Bulan September 2010 dan terdiri dari 6 lagu.[11] Beberapa lagu dari album itu juga berhasil masuk dalam berbagai kompilasi. "Love Story" masuk dalam album kompilasi Label "Mixgalaxy Records" asal Russia[12] dan juga berhasil musik blog internasional consequenceofsound.[13]

The Wunderland 2020 (2020)

Album ketiga dari Salman Aditya, The Wunderland 2020, pertama kali dirilis pada Bulan Oktober 2020 oleh Capitol Records dan terdiri dari 8 lagu.[11] Beberapa lagu dari album itu juga berhasil masuk dalam berbagai chart layanan musik provider Spotify, JOOX, YouTube Music dan Deezer. Salah satu lagunya "Jump Abhibhava Run" berhasil menduduki posisi satu selama 4 minggu berturut-turut dalam chart Indonesia di Spotify.[13]

Karya Tulis sunting

Novel

Pengaruh luar sunting

  • Seperti musisi/vokalis pada umumnya, Salman walaupun mempunyai warna tersendiri dalam karakter vokal dan musiknya yang cenderung aneh, tetapi karakter vokal dan musiknya juga dipengaruhi oleh faktor luar, hal ini berkaitan dengan vokalis idolanya yang juga nyeleneh. Vokalis idolanya yang sedikit banyak memberi pengaruh pada dirinya sebagai vokalis, Beberapa vocalis dan band dunia favorit Salman antara lain Mick Jagger, Freddy Mercury, Panda Bear dan Animal Collective.[14]
  • Sama seperti musiknya, tulisan Salman dalam buku-bukunya banyak mengandung permainan kata dan logika yang segar dan melawan arus. Beberapa mempunyai makna yang sangat mendalam, beberapa yang lain seperti sentilan yang mengigit pembacanya. Beberapa penulis dan komedian yang mempengaruhi karya tulis Salman antara lain adalah Steve Martin, Frankie Boyle, Chris Rock dan George Carlin.[15]

Pendidikan sunting

Prestasi sunting

  • Salman berada pada posisi pertama sebagai musisi Indie Indonesia yang paling banyak diunduh singelnya pada tahun 2010.[16]
  • Buku kedua Salman yang berjudul High in School masuk dalam daftar buku terbaik pada abad ke 21 versi Goodreads.[10]

Referensi sunting

  1. ^ [1] Diarsipkan 2013-04-06 di Wayback Machine., diakses 30 Januari 2013
  2. ^ [2], diakses 11 Oktober 2012
  3. ^ [3], diakses 11 Oktober 2012
  4. ^ [4], diakses 11 Oktober 2012
  5. ^ [5], diakses 11 Oktober 2012
  6. ^ a b [6], diakses pada 1 Februari 2013
  7. ^ [7], diakses pada 1 Februari 2013
  8. ^ [8], diakses pada 1 Februari 2013
  9. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-27. Diakses tanggal 2014-10-27. 
  10. ^ a b [9], diakses pada 1 Februari 2013
  11. ^ a b [10], diakses 11 Oktober 2012
  12. ^ [11], diakses 21 Juni 2011
  13. ^ a b 14, diakses 26 November 2020
  14. ^ [12], diakses 14 September 2011
  15. ^ [13], diakses 31 Januari 2013
  16. ^ [14] Diarsipkan 2011-10-15 di Wayback Machine., diakses 2 Oktober 2011

Pranala luar sunting