Saleh Danasasmita (27 Juni 1933 – 8 Agustus 1986) adalah seorang ahli sejarah Sunda, sastrawan, redaktur.

Saleh Danasasmita lulus dari Jurusan Sejarah IKIP Bandung ekstensi Bogor, banyak belajar secara otodidak mengenai sejarah Sunda, termasuk belajar bahasa Kawi dan aksara Sunda. Dengan cara tersebut, ia dapat membaca dan meneliti naskah-naskah, terutama naskah-naskah Sunda kuno secara serius.

Tahun 1957, bersama beberapa sastrawan Sunda lainnya, ia mendirikan—dan kemudian menjadi salah satu redaktur—majalah Mangle. Dari tahun 1961 hingga 1963, ia memimpin majalah Baranangsiang yang terbit di Bogor.

Tulisan-tulisannya dalam bahasa Sunda mengenai sejarah Sunda dimuat di Manglé, Baranangsiang, Hanjuang, dan Sipatahunan.

Selain membahas sejarah Sunda, Saleh sering juga menulis tentang kesenian Sunda dan kadang sajak, dangding, dan cerpen.

Saleh pernah mengajar di SMP, SMA, dan SPG, dan pernah juga memegang jabatan Kasi Tenaga Téknis Bidang Muskala Kanwil Dépdikbud Jawa Barat (1982 - 1986). Di Bogor, Ia juga pernah menjadi anggota DPRD Kodya Bogor (1964 - 1967).

Karya sunting

  • Sewaka Darma,
  • Sanghyang Siksa Kanda ng Karesian
  • Amanat Galunggung (1987)
  • Babad Pajajaran (1977)
  • Sejarah Jawa Barat (1984)
  • Sejarah Bogor (1983)
  • Menelusuri Situs Prasasti Batutulis (2014)
  • Menemukan Kerajaan Sunda (2014)
  • Mencari Gerbang Pakuan (2014)
  • Pangeran Wangsakerta sebagai Sejarawan Abad XVII. Makalah disampaikan Pada Pertemuan Ilmiah tentang Kebudayaan sunda; diselenggarakan oleh Bagian Proyek Penelitian dan Pengajian Kebudayaan Sunda, Lembang 10 – 12 Maret 1986