Sal Murgiyanto (nama lahir: Matheus Saleh Murgiyanto;[1] lahir 27 Desember 1945)[2] adalah seorang ilmuwan dan kritikus tari Indonesia.[3] Ia merupakan pendiri Fakultas Seni Pertunjukan IKJ dan Indonesia Dance Festival.[2][4]

Sal Murgiyanto
LahirMatheus Saleh Murgiyanto
27 Desember 1945 (umur 78)
Solo, Jawa Tengah, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Pekerjaan
    • Peneliti
    • Kritikus Tari
    • Pengamat
    • Pengajar seni tari

Berkat konsistensi upayanya dalam menjaga seni tari di Indonesia, pada tahun 2014, ia memperoleh penghargaan Lifetime Achievement dari Indonesian Dance Festival (IDF) 2014.[5]

Kehidupan pribadi sunting

Ia belajar menari sejak usia 10 tahun karena terinspirasi oleh kakeknya, R.M. Satrotenoyo, yang saat itu menjabat ketua kelompok Wayang Orang Sri Wedari. Postur tubuh yang tidak tinggi membuat gurunya mengajarkan tari kera dan pencak-silat kepadanya. Selanjutnya ia belajar pada Katiman guru tari Mangkunegaran dan kemudian menjadi penari Sendratari Ramayana Prambanan (SRP) di bawah Djoko Suhardjo dan R.T. Kusumokesowo. Sepuluh tahun di SRP, Sal berganti-ganti memerankan kera merah (Hanggada), biru (Hanila), dan akhirnya putih (Hanuman). Ketika SRP melawat ke India (1966), Sal ikut serta bersama penari-penari yang kemudian ternama: Retno Maruti dan Sardono W. Kusumo.

Buku sunting

  • Ketika Cahaya Merah Memudar (1993). Jakarta: CV. Deviri Ganan.
  • Kritik Tari - Bekal dan Kemampuan Dasar (2002). Jakarta: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.
  • Tradisi dan Inovasi - Beberapa Masalah Tari di Indonesia (2004). Jakarta: Wedatama Widya Sastra.
  • Pertunjukan Budaya dan Akal Sehat (2015 dan 2016). Editor: Dede Pramayoza. Jakarta: Fakultas Seni Pertunjukan IKJ dan Komunitas Senrepita.
  • Kritik Pertunjukan dan Pengalaman Keindahan (2016). Editor: Dede Pramayoza. Jakarta: PascaIKJ dan Komunitas Senrepita.
  • Jalan Tari Pak Sal (2016). Editor: Michael HB Raditya dan Anastasia Melati. Yogyakarta: Lintang Pustaka Utama dan Komunitas Senrepita.
  • Sal Murgiyanto: Hidup untuk Tari (2016). Editor: Michael HB Raditya. Surakarta: ISI Press dan Komunitas Senrepita.
  • Sal Murgiyanto Membaca Jawa (2017). Editor: Anastasia Melati. Surakarta: ISI Press dan Komunitas Senrepita.
  • Kritik Pertunjukan dan Pengalaman Keindahan Edisi Baru (2017). Yogyakarta: Sekolah Pascasarjana UGM.

Referensi sunting

  1. ^ "Sal Murgiyanto". M2Indonesia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 8 Mei 2016. 
  2. ^ a b "Pakar Tari Sal Murgiyanto Terima 'Lifetime Achievement' dari IDF". detikhot. 5 November 2014. Diakses tanggal 8 Mei 2016. 
  3. ^ Yashinta Difa (5 November 2014). "Seniman Sal Murgiyanto terima penghargaan dari IDF". antaranews.com. Diakses tanggal 8 Mei 2016. 
  4. ^ Ika Krismantari. "Sal Murgiyanto: The dancer who writes". The Jakarta Post (dalam bahasa bahasa Inggris). Diakses tanggal 8 Mei 2016. 
  5. ^ "Penari Sal Murgiyanto Raih Lifetime Achievement". Tempo Seleb (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 8 Mei 2016. Penari sekaligus kritikus tari Sal Murgiyanto, 69 tahun, mendapatkan penghargaan Lifetime Achievement dari Indonesian Dance Festival (IDF) 2014. Karena jasanya untuk tetap merawat dan melestarikan tari di Indonesia.