Sahabat pena adalah orang yang saling tukar-menukar surat dengan orang lain untuk berteman dengan seseorang yang belum pernah ia temui sebelumnya.[1] Kini sangat jarang ditemukan sahabat pena yang masih melakukan kegiatan surat menyurat secara tradisional melalui pos, karena kegiatan surat menyurat tersebut dapat dengan mudah dilakukan melalui internet dengan surat elektronik, aplikasi pesan singkat ataupun aplikasi sahabat pena daring.[2] Sahabat pena kini lebih sering dipraktekkan di sekolah sebagai pembelajaran untuk memperkuat pemahaman mengenai membaca, menulis, dan bahasa asing.[3]

Seorang guru sekolah Irak dari Samarra, Irak, membagikan gambar yang dikirim dari anak-anak Amerika untuk memulai program sahabat pena. Gambar-gambar itu dikirim oleh Tentara AS dari Charlie Company, Batalion Infanteri ke-2, Resimen Infanteri ke-35, Tim Tempur Brigade ke-3, Divisi Infanteri ke-25 pada 30 Desember 2008

Tujuan

sunting

Dilakukannya tukar-menukar surat dengan sahabat pena bertujuan untuk membentuk hubungan dengan orang lain melalui surat-menyurat, biasanya ditujukan kepada orang yang berada jauh dari penulis ataupun berada di luar negeri dengan bahasa yang berbeda yang tidak dikenal. Kegiatan ini tentunya juga bertujuan untuk melatih kemampuan membaca dan menulis surat serta kemampuan berbahasa asing jika sahabat pena tersebut berasal dari luar negeri.[1] Selain itu, dengan adanya kegiatan sahabat pena bisa menambah pemahaman mengenai budaya baru dan adanya pengenalan budaya ke orang lain.[3]

Modern

sunting

Saat ini keberadaan sahabat pena sudah beralih ke versi daring, terdapat banyak aplikasi dan situs web yang menyediakan fitur untuk berkomunikasi dengan orang yang tidak kita kenal, seperti halnya sahabat pena.[2][4] Juga terdapat sahabat pena militer, dimana orang-orang sipil dapat berkomunikasi dengan pasukan militer negara mereka yang sedang berada di medan perang untuk mendukung pasukan militer tersebut secara daring ataupun ditujukan kepada veteran militer.[5][6]

Referensi

sunting
  1. ^ a b (Inggris) Rachmayanti, Annisa Dewi (2013). "The Implementation of Using "Pen Pal" in Teaching Writing of Descriptive Texts to The Seventh Graders of Al-Falah Junior High School". Research of English Language Teaching in Indonesia (RETAIN). 1 (3): 1–6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-21. Diakses tanggal 2020-05-26. 
  2. ^ a b (Inggris) Mclauglin, Martyn (11 Mei 2020). "Teenager launches online 'pen pal' drive to combat Covid-19 lockdown loneliness". The Scotman. Diakses tanggal 26 Mei 2020. 
  3. ^ a b (Inggris) Green, Samantha Kae (2016). "Using a pen pal program to assess student learning through culture and school gardens". Graduate Theses and Dissertations Iowa State University.
  4. ^ (Inggris) Choi, Sannah (19 Mei 2020). "Grade 3 student pen pal project goes online during pandemic". CBC.ca. Diakses tanggal 26 Mei 2020. 
  5. ^ (Inggris) Sturgeon, Kathleen (24 Oktober 2019). "GA Students, Soldier Meet After Becoming Pen Pals 13 Years Ago". Patch. Diakses tanggal 26 Mei 2020. 
  6. ^ (Inggris) Marshall, Brad (8 Mei 2020). "Veterans cheered by letters from 'pen pal' Prestwich school pupils". BuryTimes. Diakses tanggal 26 Mei 2020.