Sagarurung adalah makanan khas yang berasal dari Desa Tanjung Kurung, Kecamatan Abab, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, Sumatera Selatan, dan diakui sebagai warisan budaya takbenda Indonesia.[1] Makanan ini memiliki sejarah dan berkaitan erat dengan keberadaan ikan kerandang di Sungai Sabah yang melintasi desa tersebut. Awalnya, hanya ikan kerandang yang digunakan untuk membuat sagarurung, namun dengan langkanya ikan tersebut, masyarakat setempat kini menggunakan ikan lain seperti ikan gabus, nila, toman, patin, dan jenis ikan lainnya dalam pembuatan sagarurung.[2]

Dalam melestarikan budaya kuliner sagarurung, Pemerintah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir menggelar Festival Sagarurung tahun 2023. Dalam festival tersebut, Pemerintah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir meraih penghargaan manggang dan makan ikan asap sagarurung pali terbanyak dengan nomor urut 797 dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia.[3]

Sejarah sunting

Sejarah Sagarurung memiliki akar yang kokoh di desa Tanjung Kurung, Kecamatan Abab, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan. Hidangan ini merangkul warisan nenek moyang dan telah menjadi elemen tak terpisahkan dari warisan kuliner di daerah tersebut. Asal-usul Sagarurung melibatkan penemuan melimpahnya ikan Kerandang (Chana pleurophthalma) di Sungai Sabah, Desa Tanjung Kurung. Meskipun semula dibuat dengan ikan Kerandang, kelangkaannya mendorong masyarakat lokal untuk menggunakan ikan lain seperti gabus, nila, toman, dan patin dengan syarat memiliki sisik untuk memastikan kualitas rasa sagarurung tetap terjaga.[2]

Pada awalnya, keahlian memasak Sagarurung hanya dimiliki oleh penduduk Desa Tanjung Kurung, tetapi seiring berjalannya waktu, kemampuan ini merambah ke banyak daerah di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir. Pembuatan Sagarurung melibatkan pengeringan dan pengasapan ikan, dilakukan melalui metode tradisional pemanggangan dengan menggunakan kayu bakar. Proses ini tidak hanya menciptakan tekstur khas pada ikan tetapi juga memberikan cita rasa yang unik. Sagarurung menjadi suatu warisan budaya yang dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat setempat.[4]

Referensi sunting

  1. ^ "Warisan Budaya Takbenda | Beranda". warisanbudaya.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2023-11-11. 
  2. ^ a b "Sagarurung". Giwang Sumsel. Diakses tanggal 11 November 2023. 
  3. ^ adminleprid. "Manggang dan Makan Ikan Asap Sagarurung Pali Terbanyak – LEPRID" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-11-11. 
  4. ^ "Mengenal Segarurung Oleh-oleh Khas Kabupaten PALI". TribunSumsel Wiki. Diakses tanggal 2023-11-11.