Rudi Iteng

Seniman Indonesia

Rudi Itheng (lahir 2 April 1979) adalah aktor dan sutradara berkebangsaan Indonesia yang mengawali debutnya senjak di bangku SMA. Selain menulis skenario drama, dia juga menyutradarai banyak lakon yang dipentaskan di berbagai kota di Indonesia, bekerja sama dengan Theatre Embassy, Belanda.[1] Mulai serius menekuni dunia teater sejak sekolah di Madrasah Mua’allimin Muhammadiyah di Yogyakarta, dan dilanjutkan di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Penerima Mandom Resolution Award (2004)[2] dan beasiswa manajemen pertunjukkan seni dari Yayasan Seni Budaya Kelola [3]Surabaya dan Bandung, ini sehari-hari bekerja sebagai guru kesenian di sebuah SMA di Kota Tegal.

Rudi Itheng
LahirMuhammad Rudiyanto
2 April 1979 (umur 45)
Tegal, Jawa Tengah
PekerjaanAktor, sutradara, guru

Kiprah kesenian sunting

  • Bergabung di di Teater Kidung dan Ayat Indonesia, Solo sebagai aktor dan sutradara (2000)
  • Menerima beasiswa manajemen pertunjukkan seni dari Yayasan Seni Budaya Kelola Surabaya dan Bandung (2001).
  • Mendirikan teater Qi di Tegal, bertindak sebagai aktor, penulis naskah, dan sutradara (2003).[4]
  • Menyutradarai pementasan teater dan performing art di beberapa kota Indonesia, bekerja sama dengan Theatre Embassy, Belanda (2003-sekarang).[5][6]
  • Menjadi juri festival teater (2003-sekarang)
  • Menerima Mandom Resolution Award (2004)[2]
  • Memberikan workshop dan pelatihan teater (2003-sekarang)
  • Menjadi peserta pada Mimbar Teater Indonesia di Taman Budaya Jawa Tengah (2008)
  • Menjadi peserta pada Kongres Teater Indonesia di Yogyakarta (2014).
  • Menulis buku Apakah Itu Teater? sebuah pedoman berteater bagi pemula (2014).

Penyutradaraan sunting

  • Pinangan (2000)
  • Paman Doblang (2000)
  • Lagu Terakhir (2002)
  • Nyanyian Angsa (2003)
  • Kisah Cinta dan Lain-lain (2004)
  • Lamaran (2005)
  • Bunga Dalam Mulut (2005)
  • Sepasang Kidung (2005)
  • Pada Suatu Senja (2006)
  • Kwek-Kwek (2006)
  • Surat Untuk Kekasih (2006)
  • Paman tercinta (2006)
  • Sang Jenderal (2006)
  • Martoloyo Gugat (2007)
  • Empu Sendok (2007)
  • Sang Budha Gautama (2007)
  • Persimpangan (2008)
  • Titik Koma (2008)
  • Dukun Gadungan (2009)
  • Ada Tokek?! (2010)
  • Nyonya-nyonya (2011)
  • Hasrat Durgandini (2011)
  • Barabah (2012)
  • Monumen (2013)
  • Tragedi Rama Shinta (2014)
  • Drama Musikal Rama-Shinta (2014)
  • Mungkin Shinta (2015)
  • Opera Pita Merah (2016)
  • Rashomon (2017)
  • Astha (2018)
  • Ibu yang anaknya diculik itu (2019)
  • Drama Musikal "Petualangan Anak Hebat" (2020)

Naskah drama sunting

  • Sepasang Kidung (Rias/Rudi Iteng, 2005)
  • Pada Suatu Senja (Rias/Rudi Iteng, 2006)
  • Titik Koma (Rias/Rudi Iteng, 2008)
  • Bungkam (2008)

Sebagai aktor sunting

  • Neker (1999)
  • Awal dan Mira (2000)
  • Kisah Cinta Hari Rabu (2001)
  • Mesin Hamlet (2001)
  • Hanya Satu Kali (2002)
  • Lagu Terakhir (2002)
  • Rumah tak berpintu (2005)
  • Sepasang Kidung (2005)
  • Tanda Silang (2005)
  • Sorak Soray kemerdekaan (2006)
  • Pada Suatu Senja (2006)
  • Sang Jenderal (2006)
  • Empu Sendok (2007)
  • Kolaburasi Damai (2007)
  • Sang Budha Gautama (2007)
  • Titik Koma (2008)
  • Sang Penari (2011)
  • Wabah (2011)
  • Turah (2017)[7]
  • Nini Thowok (film 2018)

Penghargaan sunting

  • Juara 2 Baca Cerpen Se-Jawa Tengah (2003)
  • Juara 2 Baca Puisi Se-Jawa Tengah (2004)
  • Mandom Resolution Award (2004)
  • Nominator Sutradara Terbaik Nasional (2006)
  • Pemuda Pelopor untuk Seni, Budaya Kota Tegal (2008)
  • Nominasi Sutradara Terbaik Jawa Tengah (2011)
  • Nominasi Sutradara Terbaik Jawa Tengah (2012)
  • Sutradara Terbaik se Karisedenan Pekalongan, FTP (2018)
  • Sutradara terbaik Jawa Tengah, FSI, Balai Bahasa Jawa Tengah (2019)
  • Nominasi sutradara terbaik Nasional, Balai Bahasa Jawa Barat (2019)

Referensi sunting

Pranala luar sunting