Rencana Pembangunan Lima Tahun I


Rencana Pembangunan Lima Tahun I (disingkat Repelita I) adalah rencana pembangunan nasional Indonesia dengan jangka lima tahun. Program-program pembangunannya dimulai pada tahun 1969 pada masa Orde Baru. Pada Repelita I ditetapkan prioritas pembangunan khususnya di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi.

Sejarah penetapan sunting

Rencana Pembangunan Lima Tahun I (Repelita I) ditetapkan pada masa awal rezim Orde Baru. Penetapan ini dilakukan untuk mencanangkan Program Pembangunan Jangka Panjang.[1] Penetapan Repelita I dilakukan pada tahun 1969 dan diakhiri pada tahun 1974.

Program sunting

Program kesehatan sunting

Repelita I menetapkan enam prioritas dalam program kesehatan pada tahun pertama dan kedua penerapannya. Prioritas pertama adalah pemberian pendidikan kesehatan pada masyarakat. Kedua, pengembangan infrastruktur kesehatan. Ketiga, pemberantasan penyakit menular. Keempat, pendidikan kesehatan. Kelima, pengadaan obat-obatan dan alat kesehatan. Keenam, peningkatan kesehatan dan surveinya.[2]

Program pendidikan sunting

Repelita I menetapkan landasan pendidikan di Indonesia secara konkrit. Landasan pendidikan ini ditetapkan melalui Ketetapan MPR Nomor IV/1973 tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara. Pada ketetapan ini, hakekat pendidikan telah ditetapkan sebagai pengembangan kepribadian dan kemampuan yang berlangsung seumur hidup. Pengembangan ini dilakukan di luar sekolah maupun di dalam sekolah.[3]

Program perekonomian sunting

Pada Repelita I, pembangunan ekonomi dipusatkan pada sektor pertanian dan agroindustri. Pembangunan ekonomi Indonesia pada periode ini bertujuan untuk menghasilkan devisa melalui kegiatan ekspor dan impor. Industri-industri yang dikembangkan adalah industri padat karya, industri pembangunan regional dan industri dasar. Sebelum dimulainya program-program ekonomi pada Repelita I, Pemerintah Orde Baru terlebih dahulu mengadakan pemulihan stabilitas ekonomi nasional. Caranya dengan menurunkan tingkat inflasi yang meningkat sebanyak lima kali lipat pada masa akhir pemerintahan Orde Lama oleh Presiden Soekarno. Pemerintah Orde Baru juga mengurangi defisit anggaran pemerintah dan memulai kembali kegiatan produksi bagi komoditas yang menjadi kebutuhan hidup pokok masyarakat.[4]

Referensi sunting

Catatan kaki sunting

  1. ^ Arief 1999, hlm. 168.
  2. ^ Arief, dkk. 1999, hlm. 116.
  3. ^ Arief, dkk. 1999, hlm. 168-169.
  4. ^ Fahrika, A. I., dan Zulkifli (2020). Dahlia dan Juhasdi, ed. Perekonomian Indonesia: Sejarah dan Perkembangannya (PDF). Makassar: Yayasan Barcode. hlm. 107. ISBN 978-623-285-104-7. 

Daftar pustaka sunting