Relief-relief makam Tadmur

Relief-relief makam Tadmur dalam bentuk patung dada, pertama kali dibuat di Tadmur pada pertengahan abad ke-1 SM, sebuah lempeng dekoratif yang menutup relung makam di pemakaman bawah tanah (Hypogeum).[1] Relief-relief yang dipahat menjadi potongan-potongan persegi dari batu gamping dan menggambarkan sosok dalam pose tampak depan setengah badan. Tangan dan lengan digambarkan dalam berbagai sikap dan pose. Sebagian besar patung dada menampilkan sosok tunggal, namun beberapa patung menggabungkan beberapa sosok anggota keluarga. Nama dan garis keturunan sosok yang meninggal, diukir dalam bahasa Aram diatas bahu dan dalam beberapa hal diukir dalam bahasa Yunani[2] atau bahasa Suryani.

Relief makam "Aqmat", seorang wanita tadmur yang modis dan mengenakan perhiasan. Prasasti Aram bertuliskan "Aqmat, putri Hagar, keturunan Zebida, keturunan Ma'an. Alas!". British Museum, London, Inggris.
Relief-relief makam yang menggambarkan suami isteri, orang tua dan anak-anak, umum ditemukan. Prasasti dalam bahasa Aram bertuliskan "Viria Phoebe and Gaius Vurus" (kiri). Alas! Shalmat ibunya. Alas! Shalmat putri dari Shamshigeram di bulan Elul pada tahun 495 [184 M] Hairan putranya (kanan). British Museum, London, Inggris

Patung dada makam Tadmur diyakini dibuat sebagai dekorasi simbolis daripada potret kesamaan fisik.[3] Terdapat sedikit individualisasi dari masing-masing penampilan bentuk patung dan seperti potret kuno kebanyakan, sebagian besar potret penampilan wajah dibuat menjadi lebih sempurna dari aslinya. Sosok pria digambarkan mengenakan pakaian Himation berbentuk kain panjang yang dililitkan diseluruh tubuh dan Chiton (berupa kain yang ujungnya diikat pada bahu), lalu posisi lengan kanan biasanya terbungkus Himation dan diletakkan di dada. Lengan kiri kadang-kadang memegang atribut, umumnya memegang gulungan atau daun. Sosok wanita digambarkan mengenakan pakaian Tunik, jubah dan kerudung. Lengan kanan sering kali dalam posisi diangkat ke dagu atau pipi, terkadang memegang kerudung. Beberapa sosok patung wanita digambarkan dengan lengan kiri memegang atribut yang menunjukkan kerumah tanggaan seperti alat penggulung dan bilah kayu.[4] Terdapat pula sosok patung-patung wanita digambarkan memegang lipatan jubah yang melingkar.[5] Patung-patung wanita terkadang ditampilkan dengan telapak tangan menghadap ke depan. Hal ini diyakini sebagai tanda gerakan untuk menangkal hal yang buruk atau erat kaitannya dengan hal yang berhubungan dengan ritual keagamaan.[6] Ukuran patung dalam skala yang lebih kecil digambarkan sebagai anak-anak, terkadang ditampilkan dibelakang orang tuanya.

Relief-relief makam Tadmur menampilkan perpaduan pengaruh timur dan barat. Patung-patung tersebut menyerupai dan menampilkan banyak fitur serupa dengan relief makam Romawi. Tampak muka dari patung-patung tersebut mengingatkan pada kemiripan yang terlihat pada patung-patung Ka di Mesir kuno. Keterkaitannya dengan Mesir ini ditemukan lebih jauh dalam metode-metode Mumifikasi yang digunakan di Tadmur dalam ritual pemakaman.[7] Sosok tersebut digambarkan dalam pakaian Yunani Himation dan Chiton dan sosok pria yang menempatkan lengan kanannya terbalut Himation di dada, gaya ini berasal dari model-model Yunani. Pengaruh-pengaruh Persia dan Timur dapat dilihat dengan skala ukuran mata yang lebih besar dengan dengan dua lingkaran konsentris untuk menandai bola mata. Pengaruh ini juga ditemukan pada ornamen perhiasan.

"Hypogeum of Yarhai". Damaskus, Suriah

Beberapa variasi gaya dan atribut yang dikenakan sosok tersebut, menunjuk kepada profesi, kekayaan dan peran keluarga.[8] Sosok pria dengan memegang gulungan atau daun adalah gaya yang umum dan sangat sedikit mengungkap identitas sosok tersebut. Namum penggambaran langka potret sebuah pedang atau cambuk menandakan seorang Kafilah (pedagang).[9] Para pemuka agama ditandai dengan hiasan kepala berupa topi berbentuk silinder dan biasanya digambarkan memegang benda-benda seperti bejana atau kendi.[6] Potret sosok patung ganda yang digambarkan dengan satu lengan di bahu sosok yang lain menunjukkan keterikatan keluarga dan kedekatan masing-masing sosok.[10] Beberapa potret sosok patung ganda yang diketahui menggambarkan seorang wanita dengan rambut panjang, dada yang terbuka dan lengan diatas bahu sosok pria. Patung-patung ini diyakini untuk menggambarkan seorang isteri yang sedang berduka atas kematian suaminya.[11]

Tema umum lainnya untuk relief-relief makam ini adalah menggambarkan objek atau peristiwa disukai, membawa kegembiraan bagi yang meninggal selama hidupnya.[12] Seperti relief makam yang menggambarkan seorang pedagang bersama untanya,[12] yang menunjukkan bahwa ia memiliki hubungan sangat dekat dengan hewan tersebut yang mungkin sering bepergian bersama sehingga ia memilih untuk digambarkan dan dikenang dengan hewan tersebut dalam kematian.[12] Contoh lain mengenai hal ini adalah relief makam menggambarkan peristiwa keluarga tertentu yang disukai oleh yang meninggal seperti makanan atau pengaturan suasana rumah tangga dengan keluarga yang sedang berbaring diatas sofa.[12]

Walaupun terdapat kesinambungan dalam model dan struktur secara keseluruhan dari patung-patung makam tersebut, seiring dengan waktu, terjadi perubahan gaya. Patung-patung tersebut dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, berdasarkan klasifikasi kronologis Dr. Harald Ingholt tahun 1928. Kelompok I (50-150 M) dan Kelompok II (150-200 M) serta Kelompok III (200-273 M).[13]

Kelompok I (50-150 M): Patung-patung relief makam Tadmur awal, kurang natural dibanding gaya patung yang lebih baru. Tirai dekorasi bergaya dan sering memiliki pola-pola. Ukuran mata besar dan terbuka lebar dengan dua lingkaran konsentris mewakili bola mata. Sosok-sosok pria tanpa janggut. Sosok wanita mengenakan pakaian sederhana dengan sedikit atau tanpa perhiasan. Umumnya sosok-sosok patung wanita ini memegang alat penggulung atau bilah kayu.[14]

Kelompok II (150-200 M): Sosok-sosok patung pria mulai digambarkan dengan janggut, sebuah tren yang dibawa oleh Kaisar Hadrianus.[15] Pengaruh Romawi juga digambarkan dalam bentuk gaya rambut, menjadi lebih tebal dan panjang. Gaya yang lebih naturalis tampak pada penggambaran mata dan kerutan pada alis. Bola mata terkadang digambarkan dengan tanda lubang. Tirai hiasan menjadi tampak lebih lembut dan longgar. Pada latar belakang tampak unta dan kuda dalam penggambaran sosok patung orang dari gurun pasir.[9] Sosok patung wanita digambarkan dengan lengan yang lebih terbuka yang dinaikkan untuk menyentuh wajah atau kerudungnya. Lebih banyak sosok wanita mulai mengenakan anting-anting, kalung dan gelang. Simbol kerumah tanggaan berkurang, sepertinya berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan pada masa ini.[16]

Kelompok III (200-273 M): Patung-patung makam menjadi lebih bergaya naturalis, janggut tetap dilanjutkan dalam penggambaran sosok patung pria[17] dan sedikit dinaikkan dari wajah.[18] Lipatan dan lekuk pakaian digambarkan lebih lembut daripada kategori sebelumnya.[17] Sosok wanita tidak lagi ditunjukkan dengan atribut kerumah tanggaan. Telah menjadi hal yang umum sosok wanita memegang kerudung untuk menunjukkan penekanan yang lebih besar pada pakaiannya.

Setelah tahun 273 M, relief-relief makam Tadmur dihentikan pembuatannya, karena penjarahan kota oleh Romawi yang menandai berakhirnya pertumbuhan, perkembangan dan kekayaan serta peradabannya sama sekali.

Galeri sunting

Referensi sunting

  1. ^ Colledge, Malcolm A.R. (1976). The Art of Palmyra. Boulder: Westview Press. hlm. 67. ISBN 9780891586173. 
  2. ^ "Funerary monument of Aththaia, daughter of Malchos. Museum of Fine Arts, Boston". Diakses tanggal 13 July 2017. 
  3. ^ Heyn, Maura K. (2010). "Gesture and Identity in the Funerary Art of Palmyra". American Journal of Archaeology. 114 (4): 634. JSTOR 25763805. 
  4. ^ Heyn, Maura K. (2010). "Gesture and Identity in the Funerary Art of Palmyra". American Journal of Archaeology. 114 (4): 635. JSTOR 25763805. 
  5. ^ Colledge, Malcolm A.R. (1976). The Art of Palmyra. Boulder: Westview Press. hlm. 69. ISBN 9780891586173. 
  6. ^ a b Heyn, Maura K. (2010). "Gesture and Identity in the Funerary Art of Palmyra". American Journal of Archaeology. 114 (4): 642. JSTOR 25763805. 
  7. ^ Pettigrew, Thomas Joseph (2013). A History of Egyptian Mummies: And an Account of the Worship and Embalming of the Sacred Animals by the Egyptians. New York: Cambridge University Press. hlm. 22. ISBN 0915431009. 
  8. ^ Heyn, Maura K. (2010). "Gesture and Identity in the Funerary Art of Palmyra". American Journal of Archaeology. 114 (4): 631. JSTOR 25763805. 
  9. ^ a b Colledge, Malcolm A. R. (1976). The Art of Palmyra. Boulder: Westview Press. hlm. 69. ISBN 9780891586173. 
  10. ^ Heyn, Maura K. (2010). "Gesture and Identity in the Funerary Arts of Palmyra". American Journal of Archaeology. 114 (4): 637. JSTOR 25763805. 
  11. ^ Heyn, Maura K. (2010). "Gesture and Identity in the Funerary Art of Palmyra". American Journal of Archaeology. 114 (4): 637. JSTOR 25763805. 
  12. ^ a b c d "Uses of Palmyrene Sculptures". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-06-23. Diakses tanggal 11 July 2017. 
  13. ^ Heyn, Maura K. (2010). "Gesture and Identity in the Funerary Art of Palmyra". American Journal of Archaeology. 114 (4): 632. JSTOR 25763805. 
  14. ^ Colledge, Malcolm A. R. (1976). The Art of Palmyra. Boulder: Westview Press. hlm. 68. ISBN 9780891586173. 
  15. ^ Ingholdt, Harald (1954). Palmyrene and Gandharan Sculpture: An Exhibition Illustrating the Culture Interrelations Between the Parthian Empire and its Neighbors West and East. New Haven: Yale University Press. hlm. 2. 
  16. ^ Colledge, Malcolm A.R. (1976). The Art of Palmyra. Boulder: Westview Press. hlm. 70–71. ISBN 9780891586173. 
  17. ^ a b "Characteristics of Palmyrene Sculptures". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-06-23. Diakses tanggal 11 July 2017. 
  18. ^ Colledge, Malcolm A. R. (1976). The Art of Palmyra. Boulder: Westview Press. hlm. 59. ISBN 9780891586173.