Realpolitik (lihat pula realisme politik; dari bahasa Jerman: real "realistis", "praktis", atau "aktual"; dan Politik "politik", pelafalan dalam bahasa Jerman: [ʁeˈaːlpoliˌtiːk]) merujuk pada politik atau diplomasi yang lebih didasarkan pada kekuatan dan faktor-faktor dan pertimbangan praktis dan material, alih-alih arti ideologi atau premis moralistik atau etis. Realpolitik memiliki aspek pendekatan filosofis yang sama seperti realisme dan pragmatisme. Istilah realpolitik kadang digunakan secara peyoratif untuk menyebut politik yang koersif, amoral, atau Machiavellian. Penyeimbangan kekuatan untuk mempertahankan pentarki Eropa bermaksud mempertahankan perdamaian dan para Realpolitiker mencoba mencegah persaingan senjata.

Realpolitik dapat diartikan juga sebagai realisme politik yang mana berfokus pada konsep penggunaan kekuasaan negara dalam mencapai kepentingan nasional.[1]

Lihat pula

sunting

Rujukan

sunting
  1. ^ Rosyidin, Mohamad (2016). Indonesia dalam Dinamika Keamanan Maritim (PDF). Jakarta: Centre for Strategic and International Studies. hlm. 367–380. 

Referensi

sunting