Realisme klasik (hubungan internasional)

Realisme klasik adalah teori hubungan internasional yang dicetuskan pada era pasca-Perang Dunia II untuk menjelaskan bahwa politik internasional adalah hasil dari sifat manusia. Teori ini dikaitkan dengan para pemikir seperti Machiavelli dan Hobbes.[1] Pemikir modern yang dikaitkan dengan realisme klasik adalah Hans Morgenthau dan Carl von Clausewitz.[2] Pemikiran realis klasik telah digantikan oleh neorealisme setelah karya Kenneth Waltz diterima secara luas. Kenneth Waltz menekankan pada rasionalitas alih-alih sifat manusia sebagai penyebab konflik politik.

Hans Morgenthau menulis dalam bukunya, Politics Among Nations (1948), bahwa "politik diatur oleh hukum-hukum objektif yang berasal dari sifat manusia." [3] Sifat manusia memiliki kelemahan, karena itu konflik muncul sebagai hasil alamiah dari perebutan kekuasaan antar negara. Morgenthau berpendapat bahwa karena politik diatur oleh objektivitas sifat manusia, sebuah teori hubungan internasional bisa dikembangkan dengan membayangkan diri sendiri sebagai negarawan untuk memprediksi keputusan politik selanjutnya.[3]

Referensi sunting

  1. ^ Jackson, Robert, Sorensen, Georg, Introduction to International Relations: Theories and Approaches, 3rd ed, (2007), p 305
  2. ^ Lebow, R.N. (2005). Classical Realism, in T. Dunne, M.Kurki and S. Smith, International Relations Theory. Oxford: Oxford University Press.
  3. ^ a b Morgenthau, Hans, 1948. Politics Among Nations, (New York: Knopf) Chapters 1 and 2.