Raymundus dari Peñafort

(Dialihkan dari Raymond dari Penyafort)

Raymundus dari Peñafort (Raymund atau Raimundus dari Peñafort [baca:pe-nya-fort]; ~1175- 6 Januari 1275) adalah seorang imam dari Ordo Dominikan yang terkenal karena pengabdian dan pembaruan yang ia lakukan.[1] Raymund lahir di Catalunia, dan keluarganya masih berhubungan dengan raja-raja Aragon dan bangsawan di Barcelona.[1] Raymund belajar di Barcelona dan Bologna, di mana ia mengambil bidang hukum kanon.[1] Pada tahun 1219 ia menjadi kepala diaken di Barcelona.[1] Ia adalah seorang penulis yang berkualitas dengan dua karya yang terkenal tentang kasus-kasus moral dan hukum kanon.[1] Tulisannya tentang hukum kanon menjadi standar selama 700 tahun berikutnya.[1] Pada tahun 1238, ia dipilih menjadi kepala Ordo Dominikan.[1][2] Ia sebenarnya tidak menghendaki jabatan tersebut namun tetap bekerja dengan baik.[2] Salah satu karya yang dilakukan selama menjabat sebagai kepala ordo tersebut adalah melakukan revisi terhadap Konstitusi Ordo Dominikan.[1] Selain itu, ia juga melakukan kunjungan ke cabang-cabang Ordo Dominikan.[1] Ia menjabat selama dua tahun lalu mengundurkan diri dan kembali ke Spanyol.[1]

Santo Raymundus dari Peñafort
Santo Raymund dari Penafort
Lahirsekitar 1175
Vilafranca del Penedès, Catalunia, Kerajaan Aragon
Meninggal6 Januari 1275
Barcelona, Kerajaan Aragon
Dihormati diGereja Katolik Roma
Kanonisasi1601, Roma oleh Paus Klemens VIII
Tempat ziarahKatedral Barcelona
Pesta7 Januari
23 Januari (sebelum pra-1970 Kalender Umum Romawi)

Riwayat hidup

sunting
 
Kuburannya di Barcelona

Raymundus dilahirkan antara tahun 1175 dan 1180 di sebuah kota kecil dekat Barcelona, Spanyol. Ia bersekolah di sekolah katedral di Barcelona dan menjadi seorang imam. Raymundus menyelesaikan kuliah hukum di Bologna, Italia dan menjadi seorang guru yang terkenal. Tahun 1222 ia bergabung dengan Ordo Dominikan.[1]

Pada tahun 1230, Paus Gregorius IX meminta imam yang penuh pengabdian ini untuk datang ke Roma. Ketika Raymundus tiba, paus memberinya beberapa tugas. Salah satunya adalah mengumpulkan semua surat-surat resmi dari para paus sejak tahun 1150. Raymundus mengumpulkan serta menerbitkan 5 jilid buku. Ia juga ikut ambil bagian dalam menulis hukum Gereja. Pada tahun 1238, Raymundus dipilih sebagai Superior Jenderal Dominikan. Dengan pengetahuannya dalam bidang hukum, ia memeriksa regula ordo dan memastikan bahwa segala sesuatunya sah secara hukum. Setelah selesai, ia mengundurkan diri dari jabatannya pada tahun 1240.

Kini ia dapat sepenuhnya mengabdikan seluruh sisa hidupnya untuk tugas-tugas parokial. Itulah yang sesungguhnya ia inginkan. Paus hendak menjadikan Raymundus sebagai uskup agung, tetapi Raymundus menolak. Ia mohon diijinkan kembali ke Spanyol dan memang ia kembali ke sana. Ia begitu bersukacita dapat bertugas di paroki. Cinta kasihnya membawa banyak orang kembali kepada Tuhan melalui Sakramen Tobat.

Selama tahun-tahun yang dilewatkannya di Roma, Raymundus sering mendengar tentang kesulitan-kesulitan yang harus dihadapi para misionaris. Mereka berusaha keras menjangkau orang-orang non-Kristen di Afrika Utara dan Spanyol. Guna membantu para misionaris, Raymundus mendirikan sebuah sekolah yang mengajarkan bahasa serta kebudayaan orang-orang di daerah misi yang dituju. Juga, Pastor Raymundus minta seorang Dominikan terkenal, St. Thomas Aquinas, untuk menulis sebuah buku saku.

Buku saku ini dimaksudkan untuk menjelaskan kebenaran iman dengan suatu cara yang dapat dimengerti oleh mereka yang belum beriman. Raymundus berumur hingga hampir seratus tahun. Ia wafat di Barcelona pada tanggal 6 Januari tahun 1275. Ia dinyatakan kudus pada tahun 1601 oleh Paus Klemens VIII. Paus yang sama memaklumkannya sebagai santo pelindung ahli hukum Gereja karena pengaruhnya yang besar dalam hukum Gereja.[butuh rujukan]

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d e f g h i j k (Inggris)David Farmer. 1997. The Oxford Dictionary of Saints . New York: Oxford University Press. P. 424.
  2. ^ a b (Indonesia)Bernadette McCarver Snyder. 2001. 115 Kisah Santo-Santa yang Mengasyikkan. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 111-112.