Raja Semesta Alam

gelar penguasa paling digdaya di Mesopotamia kuno
(Dialihkan dari Raja Alam Semesta)

Raja Semesta Alam (Sumeria: lugal ki-sár-ra[1] atau lugal kiš-ki,[2] Akkadia: šarru kiššat māti,[1] šar-kiššati[1] atau šar kiššatim[3]), yang juga ditafsirkan bermakna Raja Segala-galanya, Raja Seberinda, Raja Semuanya[2] atau Raja Dunia,[4] adalah gelar teramat mulia yang mengklaim kedaulatan atas seluruh dunia, yang dipakai para penguasa di Mesopotamia Kuno. Gelar ini kadang-kadang ditujukan kepada Allah dalam tradisi Yahudi-Kristen.

Raja Sargon II, kepala negara Kekaisaran Asyur Baru (kanan), bergelar Raja Besar, Raja Perkasa, Raja Semesta Alam, Raja Asyur, Raja Babel, Raja Sumer dan Akad. Prasasti tersimpan di British Museum, London.
Inskripsi peninggalan raja Akad Rimush yang ditorehkan pada cangkang siput batu dari genus Murex, terbaca "Rimush, Raja Kish". Pada masa Rimush, "Raja Kish" bermakna "Raja Semesta Alam". Kini tersimpan di Louvre, Paris.

Referensi

sunting

Catatan

sunting

Kutipan

sunting
  1. ^ a b c Levin 2002, hlm. 362.
  2. ^ a b Steinkeller 2013, hlm. 146.
  3. ^ Roaf & Zgoll 2001, hlm. 284.
  4. ^ Stevens 2014, hlm. 73.

Daftar pustaka

sunting

Situs web

sunting