Rafflesia bengkuluensis

spesies bunga

Rafflesia bengkuluensis adalah satu dari lima jenis bunga parasit Rafflesia yang ditemukan di hutan Air Penangkulan, Kabupaten Kaur, Bengkulu. Adapun empat jenis bunga parasit Rafflesia selain Rafflesia bengkuluensis yang tumbuh di hutan Air Penangkulan adalah Rafflesia arnoldii, Rafflesia hasselti, Rafflesia kemumu, dan Rafflesia gadutensis.[1] Rafflesia bengkuluensis memiliki diameter 50–55 cm. Persebaran Rafflesia bengkuluensis terbatas di sekitar lembah Talang Tais, yang terletak di sebelah barat laut Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.

Rafflesia bengkuluensis
Taksonomi
DivisiTracheophyta
SubdivisiSpermatophytes
KladAngiospermae
Kladmesangiosperms
Kladeudicots
Kladcore eudicots
KladSuperrosidae
Kladrosids
Kladfabids
OrdoMalpighiales
FamiliRafflesiaceae
GenusRafflesia
SpesiesRafflesia bengkuluensis
Susatya, Arianto dan Mat-Salleh, 2005

Sejarah sunting

Pada tahun 2005, Rafflesia bengkuluensis pertama sekali ditemukan oleh tiga peneliti yang berkolaborasi. Peneliti-peneliti tersebut bernama Agus Susatya dari Universitas Bengkulu, Arianto dan Mat Saleh dari Universitas Kebangsaan Malaysia. Pemberian nama kedua, bengkuluensis, berasal dari tempat pertama kali bunga Rafflesia bengkuluensis ditemukan.[2]

Ciri-ciri sunting

Bunga jenis ini memiliki diameter berukuran medium (50–55 cm) dengan helai berukuran 15–19 cm. Helai bunga ini biasanya berwarna oranye tua atau merah bata dengan bercak-bercak yang berukuran sekitar 9 mm dan lebar 4–6 mm. Raflesia ini memiliki diafragma yang berukuran 16,2–18,6 cm dengan bintik-bintik permukaan yang berwarna oranye muda dan lubang diafragmanya berukuran sekitar 10,6 cm.[3]

Referensi sunting

  1. ^ "Rafflesia bengkuluensis Mekar di Bengkulu". Republika Online. 2018-02-12. Diakses tanggal 2021-04-26. 
  2. ^ "Rafflesia bengkuluensis Mekar di Hutan Penangkulan Bengkulu". kumparan. Diakses tanggal 2021-04-26. 
  3. ^ Susatya, Agus (01 Oktober 2011). "Rafflesia Pesona Bunga Terbesar Di dunia". Jakarta : Direktorat Kawasan Konservasidan Bina Hutan Lindung. 144 (978-602-19319-0-5): 42–23.