Radiasi evolusi adalah peningkatan keanekaragaman taksonomi yang disebabkan oleh peningkatan tingkat spesiasi,[1] yang bisa jadi tidak dikaitkan dengan peningkatan perbedaan morfologi.[2] Radiasi dapat memengaruhi satu atau banyak klad, dengan cepat atau secara bertahap. Jika terjadi dengan cepat dan didorong oleh adaptasi garis keturunan tunggal ke lingkungannya, maka disebut radiasi adaptif.[3]

Danau Malawi dilihat dari orbit.

Contoh paling umum dari radiasi evolusi adalah dari mamalia plasenta, segera setelah kepunahan dinosaurus pada akhir periode Kapur sekitar 66 juta tahun yang lalu. Pada waktu itu, mamalia plasenta sebagian besar adalah hewan pemakan serangga yang ukuran dan bentuknya mirip dengan tikus zaman modern. Di masa Eosen (58–37 juta tahun yang lalu), mereka berevolusi menjadi beragam bentuk seperti kelelawar, paus, dan kuda.[4]

Contoh yang lebih baru adalah, cichlid yang telah banyak dipelajari oleh ahli biologi. Di tempat-tempat seperti Danau Malawi, cichild telah berevolusi menjadi berbagai bentuk, termasuk spesies yang merupakan pemakan plankton, pemakan siput, pemakan parasit indukan, pemakan rumput alga, dan pemakan ikan.[5] Kadal anolin Karibia adalah contoh lain yang terkenal dari radiasi adaptif.[6]

Referensi

sunting
  1. ^ Simões, M.; et al. (2016). "The evolving theory of evolutionary radiations". Trends in Ecology & Evolution. 31: 27–34. doi:10.1016/j.tree.2015.10.007. 
  2. ^ Wesley-Hunt, G. D. (2005). "The morphological diversification of carnivores in North America". Paleobiology. 31: 35–55. doi:10.1666/0094-8373(2005)031<0035:TMDOCI>2.0.CO;2. 
  3. ^ Schluter, D. (2000). The Ecology of Adaptive Radiation. Oxford University Press. 
  4. ^ This topic is covered in a very accessible manner in Chapter 11 of Richard Fortey's Life: An Unauthorised Biography (1997)
  5. ^ The Cichlid Fishes: Nature's Grand Experiment in Evolution by George Barlow (2002)
  6. ^ Parallel Adaptive Radiations - Caribbean Anoline Lizards. Todd Jackman. Villanova University. Retrieved 10 September 2013.