Pulau Weijim Pale

pulau di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya

Pulau Weijim Pale adalah pulau berpenghuni yang dulunya bernama pulau Babi namun mengalami pergantian karena dinilai tidak pantas. Weijim berarti adalah terang atau obor, yang mana istilah ini populer sejak masuknya Injil ke Papua. Pulau Weijim Pale terletak di distrik Kepulauan Sembilan, kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya dan berdampingan dengan pulau Weijim Ganan di sebelah tenggara. Terdapat selat sempit dan dangkal yang memisahkan kedua pulau ini.[1]

Weijim Pale
Koordinat1°28′23.269″S 130°14′23.193″E / 1.47313028°S 130.23977583°E / -1.47313028; 130.23977583
NegaraIndonesia
Gugus kepulauanPapua
ProvinsiPapua Barat Daya
KabupatenRaja Ampat
Populasi661 jiwa

Topografi pulau Weijim Pale umumnya datar dengan ketinggian rata-rata 3 mdpl. Penduduk mayoritas bersuku suku Biak Beteu yang leluhur awalnya hidup di pulau Lofon dan sekitarnya. Namun, leluhur sebelumnya berasal dari Pam Iba atau Paam. Akibat tuntutan untuk memberikan nama pada distrik sendiri akhirnya warga menyebut daerahnya sebagai distrik Kepulauan Sembilan yang merupakan pemekaran dari Distrik Misool pada 2003.[1]

Di pulau Weijim Pale terdapat dua kampung yaitu Weijim Barat dan Weijim Timur. Kampung Weijim Barat adalah ibukota distrik Kepulauan Sembilan berada.[2] Mata pencaharian warga adalah berkebun, nelayan dan 90% penduduk mengolah kopra. Total produksi kopra di gugusan pulau Weijim Pale adalah 11,6 ton dari kebun kelapa seluas 51 ha pada 2012.[1]

Hasil kopra di pulau Weijim Pale adalah salah satu yang terbesar di Papua selain Kofiau dan Waigeo Barat Kepulauan. Kebun kelapa di pulau ini membentang seluas 19 ha di Weijim Timur dengan hasil 1,5 ton pada 2012. Sedangkan di Weijim Barat, luas kebun kelapa adalah 16 ha dengan hasil kopra sebanyak 2,5 ton. Kopra akan diangkut menuju Bitung menggunakan kapal motor.[1]

Selain itu, kebun kelapa milik warga terpencar di pulau-pulau kecil. Setiap pulau sudah ditanami kelapa dan sebagian ditanami tanaman jangka pendek seperti pisang, kedelai dan sirih. Pulau-pulau ini dimiliki empat sampai lima marga yang sudah terbagi batasnya sejak jaman nenek moyang mereka.

Pada November 2021, kampung Wejim menjadi tuan rumah dari kegiatan tahunan Festival Suling Tambur [3][4]

Gugusan pulau lain sunting

Terdapat tiga pulau lain yang berada di perairan bagian timur, yaitu pulau Gelem, pulau Dio dan pulau Wanagalaiso yang berbaris dari barat ke timur.

Pulau Wanagalaiso sunting

Pulau ini juga disebut pulau Wanagalas oleh penduduk lokal dan memiliki sebuah kampung tua bernama kampung Satukurano yang merupakan asal leluhur warga di pulau Weijim Pale. Namun sejak 1994, sebagian penduduk di pulau ini berpindah ke pulau Weijim Pale karena perkampungan semakin padat dan menetap hingga sekarang. Kampung Satukurano memiliki 191 jiwa dengan kebun kelapa seluas 4 ha dengan hasil panen kopra sebanyak 5,5 ton pada 2012.

Pulau Kaluf sunting

Terletak sejauh 15 km di sisi barat pulau Weijim Pale terdapat satu kampung yang bernama kampung Tikus. Pulau Kaluf juga ditanami kelapa dengan luas kebun 12 ha dengan produksi kopra sebanyak 2,1 ton pada 2012. Pulau ini merupakan batas daerah barat gugusan pulau Weijim Pale dengan dua pulau lagi di sekitarnya yaitu pulau Mumus Ganan dan pulau Santon yang berderet dari barat ke timur. Sedangkan di bagian utara terdapat pulau Dusyeit, pulau Syeitmogan dan pulau Mumus Pale dengan batas utara berada di pulau Umtapulausembilan.

Lihat juga sunting

Referensi sunting

  1. ^ a b c d Batubara, Rido Miduk Sugandi (2014). Papua Barat:Tanah Para Raja di Kepala Burung Papua. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. hlm. 366. ISBN 978-979-709-856-8. 
  2. ^ Nuhu, Mashud (7 Maret 2020). "ANAK ANAK WEJIM KEPULAUAN SEMBILAN MENDAMBAKAN LISTRIK". Beritamerdekaonline.com. Diakses tanggal 13 Agustus 2022. 
  3. ^ Kakisina, Ernes Broning (2021-11-11). Salim, Agus, ed. "Bupati Raja Ampat buka Festival Suling Tambur 2021". ANTARA News. Diakses tanggal 2022-08-13. 
  4. ^ Rabu, Petrus (2021-11-12). "InfoPublik - Suling Tambur, Warisan Kebudayaan Masyarakat Raja Ampat". infopublik.id. Diakses tanggal 2022-08-13.