Pseudokopulasi adalah istilah yang mengacu kepada perilaku yang mirip dengan kopulasi yang memiliki fungsi reproduktif untuk salah satu atau kedua belah pihak, tetapi bukan merupakan hubungan seksual yang sesungguhnya. Istilah ini biasanya digunakan untuk penyerbuk yang mencuba berkopulasi dengan bunga. Beberapa bunga menyerupai betina secara visual, tetapi perangsang utamanya adalah bahan kimia yang dikeluarkan.[1] Mimikri dalam tumbuhan ini disebut mimikri Pouyannia.[2]

Ophrys speculum, anggrek yang menyerupai lebah.

Anggrek umumnya bereproduksi dengan cara ini, yaitu dengan mengeluarkan bahan kimia dari kelenjar (osmofor) di dalam sepal, petal, atau labellum yang tidak dapat dibedakan dari feromon alami serangga. Pollinium lalu menempel di tubuh penyerbuk, yang kemudian dipindah ke bunga lain ketika penyerbuk tersebut kembali mencoba "kopulasi". Hewan yang menjadi penyerbuk biasanya adalah lebah dan tawon dari ordo Hymenoptera serta lalat.

Tipu daya bunga ini tidak terlalu merugikan serangga penyerbuk, tetapi penelitian penyerbuk Cryptostylis (anggrek Australia) menunjukkan bahwa para penyerbuk mungkin telah membuang sperma dalam jumlah yang besar di bunga tersebut. Maka dari itu, mungkin terjadi koevolusi antagonistik yang membuat hewan penyerbuk lebih dapat mengidentifikasi anggota spesies mereka secara lebih akurat, sementara anggrek akan semakin menyerupai serangga betina.[3]

Istilah pseudokopulasi juga digunakan untuk mendeskripsikan kontak fisik yang dekat antara hewan yang membuahi telur di luar. Contohnya adalah katak: katak jantan mengeluarkan sperma sementara betina mengeluarkan telurnya, dan proses ini disebut amplexus.[4] Dalam beberapa spesies bintang laut, betina juga mengeluarkan telur ke air dan jantan lalu mengeluarkan spermanya.[5]

Selain itu, pseudokopulasi juga mengacu kepada perilaku burung yang tampak sedang berkopulasi, tetapi sebenarnya hanya menggesek-gesekan kelaminnya saja dan dapat melibatkan pasangan sejenis.[6]

Referensi

sunting
  1. ^ van der Pijl, Leendert; Dodson, Calaway H. (1966). "Chapter 11: Mimicry and Deception". Orchid Flowers: Their Pollination and Evolution. Coral Gables: University of Miami Press. hlm. 129–141. ISBN 0-87024-069-2. OCLC 310489511. 
  2. ^ Pasteur, G (1982). "A Classificatory Review of Mimicry Systems". Annual Review of Ecology and Systematics. 13: 169. doi:10.1146/annurev.es.13.110182.001125. 
  3. ^ Gaskett, A. C.; Winnick, C. G.; Herberstein, M. E. (2008). "Orchid Sexual Deceit Provokes Ejaculation". The American Naturalist. 171 (6): E206. doi:10.1086/587532. PMID 18433329. 
  4. ^ pseudocopulation. (2007). In Encyclopædia Britannica. Diakses 19 Oktober 2007, dari Encyclopædia Britannica Online: http://www.britannica.com/eb/article-9061690
  5. ^ Run, J. -Q.; Chen, C. -P.; Chang, K. -H.; Chia, F. -S. (1988). "Mating behaviour and reproductive cycle of Archaster typicus (Echinodermata: Asteroidea)". Marine Biology. 99 (2): 247–253. doi:10.1007/BF00391987. ISSN 0025-3162. 
  6. ^ Barrows, Edward M. (2001). Animal-behavior desk reference: a dictionary of animal behavior, ecology, and evolution. Boca Raton: CRC Press. hlm. 148. ISBN 0-8493-2005-4.