Program senjata biologis Irak

Saddam Hussein (1937–2006) melancarkan program senjata biologis di Irak pada awal tahun 1980an dan melanggar Konvensi Senjata Biologi tahun 1972. Rincian mengenai program senjata biologis Irak (dan juga program senjata kimianya) baru muncul seusai Perang Teluk (1990–91) berkat penyelidikan yang dilakukan oleh Komisi Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Para penyelidik menemukan bahwa Irak telah meneliti kemungkinan penggunaan lima galur bakteri, satu galur jamur, lima jenis virus, dan empat racun.[1] Dari antara kemungkinan-kemungkinan tersebut, antraks, botulinum, dan aflatoksin sudah dijadikan senjata.[2] Namun, senjata-senjata ini pada akhirnya tidak pernah digunakan.

Seorang penyelidik senjata dari PBB pada tahun 2002.

Selama penelitian yang dilakukan oleh PBB pada tahun 1998, muncul dugaan bahwa Irak telah menggunakan tawanan sebagai "kelinci percobaan" untuk senjata biologis pada tahun 1980an.[3]

Catatan kaki sunting

  1. ^ Zilinskas, Raymond A. (1999), "Iraq's Biological Warfare Program: The Past as Future?", Chapter 8 in: Lederberg, Joshua (editor), Biological Weapons: Limiting the Threat (1999), The MIT Press, hlm. 138.
  2. ^ Zilinskas (1999), Op. cit., hlm. 143.
  3. ^ Colvin, Marie and Uzi Mahnaimi (1998), "Saddam Tested Anthrax on Human Guinea Pigs", London Sunday Times (18 Jan issue).