Predator seksual
Istilah predator seksual digunakan untuk menggambarkan pengertian yang merendahkan seseorang dilihat dari cara mendapatkan atau berusaha mendapatkan kontak seksual dengan orang lain secara metaforis sebagai "predator". Analogi dengan bagaimana perburuan predator kepada mangsanya, sehingga predator seksual dianggap "berburu" untuk dirinya atau pasangan seksualnya. Orang yang melakukan kejahatan seks, seperti pemerkosaan atau pelecehan seksual anak, yang sering disebut sebagai predator seksual, terutama di media tabloid atau sebagai frasa kekuasaan oleh politisi.[1]
Referensi
sunting- ^ Filler, Daniel (2001). "Making the Case for Megan's Law: A Study in Legislative Rhetoric," Indiana Law Journal, 76(2).
Pranala luar
sunting- Human Rights Watch Report – No Easy Answers: Sex Offender Laws in the US
- Internet Safety Technical Task Force Report – Enhancing Child Safety and Online Technologies