Portal:Jepang/Artikel Pilihan/41 2013

William Smith Clark (lahir di Ashfield, Massachusetts, 31 Juli 1826 – meninggal di Amherst, Massachusetts, 9 Maret 1886 pada umur 59 tahun) adalah seorang profesor kimia botani, dan zoologi, sekaligus tentara berpangkat kolonel selama Perang Saudara Amerika dan pemimpin dalam pendidikan pertanian. Ia dibesarkan dan bersekolah di Easthampton, Massachusetts, menghabiskan sebagian besar masa dewasanya di Amherst, Massachusetts. Clark lulus dari Amherst College pada tahun 1848 dan memperoleh gelar doktor kimia dari Universitas Georg August Göttingen di Göttingen pada tahun 1852. Ia kemudian menjabat sebagai profesor kimia di Amherst College dari 1852 hingga 1867. Selama Perang Saudara, Clark mendapat cuti dari Amherst untuk berdinas di Resimen Infanteri Sukarelawan Massachusetts ke-21 hingga akhirnya mencapai pangkat kolonel dan diangkat sebagai komandan resimen.

Pada tahun 1867, Clark diangkat sebagai rektor ketiga di Sekolah Tinggi Pertanian Massachusetts (Massachusetts Agricultural College, disingkat MAC) yang sekarang disebut Universitas Massachusetts Amherst. Di sekolah tinggi yang dipimpinnya, Clark adalah rektor pertama yang mengangkat para dosen dan menerima mahasiswa. Meskipun awalnya berhasil, sekolah tinggi itu dikritik oleh politisi dan editor surat kabar. Mereka berpendapat akademi pertanian sebagai pemborosan uang di Massachusetts yang sedang tumbuh sebagai negara bagian industri. Petani di Massachusetts Barat juga lambat bereaksi dalam mendukung akademi yang dipimpinnya. Meskipun menghadapi kendala, kesuksesan Clark dalam mengorganisir lembaga akademis yang inovatif mendapat perhatian dari luar negeri. Para pejabat Jepang yang sedang berjuang memodernisasi Jepang setelah Restorasi Meiji terutama tertarik dengan prestasi Clark.

Pada tahun 1876, pemerintah Jepang mempekerjakan Clark sebagai penasihat asing ketika mendirikan Sekolah Tinggi Pertanian Sapporo yang sekarang bernama Universitas Hokkaido. Selama delapan bulan di Sapporo, Clark berhasil mendirikan sekolah tinggi pertanian yang berdampak signifikan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan pembangunan ekonomi di Pulau Hokkaido, dan sekaligus meninggalkan warisan abadi dalam budaya Jepang. Patung Clark didirikan di beberapa tempat di Sapporo, dan kata perpisahan darinya untuk mahasiswa Jepang, "Boys, be ambitious!" ("Anak-anak, jadilah orang ambisius!") telah menjadi moto yang dikenal secara nasional di Jepang.

(Selengkapnya...)

Artikel pilihan sebelumnya: Naha · lainnya...