Polimer tak jenuh khusus


Polimer tak jenuh khusus adalah polimer yang telah disintesis melelui beberapa reaksi yang berbeda.[1]

Macam-macam Polimer Tak Jenuh Khusus sunting

1. Polikarbodiimida

Polikarbodiimida dipreparasi dari diisosianat-diisosianat yang biasa tersedia melalui reaksi polimerisasi adisi diri yang dikatalis oleh senyawa-senyawa organofosfor teristimewa fosfin oksida seperti 1-etil-3-metil-3-fosfolena-1-oksida. Mekanismenya melibatkan reaksi adisi katalis diseluruh ikatan rangkap dua karbon-nitrogen dan hilangnya karbon dioksida untuk membentuk zat dipolar yang mengadisi ke gugus isosianat lainnya, yang menghilangkan ikatan rangkap dua karbon-oksigen. Dekomposisi zat antara siklik menghasilkan pembentukan gugus karbodiimida. Reaksi polimerisasi seluruhnya diilustrasikan untuk metilenabis (4-fenil isosianat). Meskipun dalam keadaan padat sangat tahan terhadap bahan kimia, polikarbodiimida sangat reaktif alam larutan. Sebagai contoh, modifikasi dengan amin atau air menghasilkan polimer-polimer yang memiliki gugus guonidin dan urea. Reaksi degan asam hidrazoat meghasilkan poliaminotetrazola heterosiklik.[1]

2. Poliimin

Poliimin juga disebut polimer azometin atau polimer basa Schiff, merupakan satu kelas lain dari polimer-polimer yang mengandung ikatan rangkap dua karbon-nitrogen. Gugus imin dibentuk melalui adisi amin ke senyawa-senyawa karbonil yang diikuti oleh lepasnya air. Reaksinya biasanya dikatalisis asam, meskipun diperlukan pengontrolan pH karena protonasi amin akan mengurangi nukleofilisitas. Poliimin yang tersubstitusi secara tepat merupakan kelator (chelating agent) yang bermanfaat untuk polimer-polimer koordinasi.[1]

3. Polimer yang mengandung ikatan rangkap dua karbon-karbon

Setelah disintesis melalui polimerisasi koordinasi, polimer-polimer yag mengandung ikatan rangkap dua rangka terkonyugasi telah dipreparasi melalui reaksi Wittig yang melibatkan ylida-aldehida atau diylidadan senyawa-senyawa karbonil. Polimer-polimer terkonyugasi (dengan berat molekul rendah) juga bisa dipreparasi dengan mengkondensasi senyawa-senyawa biskarbonil dengan monomer yang mengandung gugus-gugus metilena aktif.[1]

4. Polimer Azo Polimer yang memiliki ikatan rangkap dua nitrogen-nitrogen pada rangkanya. Beberapa metode untuk mensintesisnya, dan berat molekul tertinggi diperoleh melalui kopling oksidatif diamin aromatik yang memakai katalis-katalis yang serupa dengan yang dipakai dalam mensintesis poli(fenilena oksida) melalui kopling oksidatif fenol-fenol.[1]

Gambar reksi Diazotasi

Metode-metode lainnya:

  1. Fotolisis diazina
  2. Kopling senyawa-senyawa tetrazonium dengan bisfenol
  3. Dekomposisi garam-garam tetrazonium
  4. Kopling reduktif senyawa-senyawa dinitro [1]

5. Polimer yang mengandung ikatan rangkap tiga karbon-karbon

Kopling oksidatif juga dipakai untuk mensintesis poliasetilana, yang dalam hal ini didefinisikan sebagai polimer yang memiliki polimer ikatan rangkap tiga rangka.[1]

Referensi sunting

  1. ^ a b c d e f g Stevens, P. Malcolm. 2007. Kimia Polimer. Jakarta: Pradnya Paramita. alih bahasa oleh: Iis Sopyan.