Panggul

(Dialihkan dari Pinggul)

Panggul atau pelvis adalah daerah batang tubuh bagian bawah yang berada di antara abdomen dan paha.[1] Daerah panggul manusia umumnya mencakup rangka panggul, rongga panggul (pelvis), diafragma pelvis, dan perineum. Panggul bagian belakang merupakan daerah pinggul yang tersusun atas tulang-tulang pinggul (tulang kelangkang dan tulang ekor).[2]

Tulang panggul dari dinosaurus Falcarius utahensis.
Lokasi tulang panggul di tubuh manusia.

Struktur

sunting

Rangka panggul merupakan tulang-tulang pada daerah panggul. Rangka panggul terbagi atas gelang panggul dan tulang-tulang pinggul, yaitu tulang kelangkang (sakrum) dan tulang ekor (koksigis). Gelang panggul adalah bagian rangka yang terdiri atas dua buah tulang panggul (koksa/inominata). Gelang panggul melekat pada sakrum di bagian posterior (belakang) dan pada simfisis pubis (tulang rawan yang menyatukan tulang pubis) di bagian anterior (depan).[3] Pada bagian bawah, gelang panggul bentemu dengan tulang paha pada "asetabulum" membentuk sendi paha yang berbentuk sendi putar.

Tulang panggul manusia pada waktu dilahirkan terbagi menjadi tiga tulang terpisah, yaitu tulang ilium, iskium, dan pubis.[3] Ketiga bagian tersebut bertemu pada asetabulum, yaitu tempat melekatnya tulang paha, dengan pola seperti huruf Y.[3] Ketiga tulang ini umumnya menyatu pada saat manusia sedang dalam masa remaja dan sendi-sendinya mengalami osifikasi sebelum umur 25 tahun.[4]

Rongga panggul (pelvis) yang terbentuk oleh rangka panggul akan memuat organ-organ abdomen bagian bawah, umumnya organ-organ pencernaan, urogenital, dan reproduksi.[3] Rongga panggul yang menyerupai baskom ini akan lebih lebar pada wanita daripada pria, hal ini disebabkan fungsi dari rongga ini sebagai tempat keberadaan rahim yang akan memelihara janin manusia.[3]

Diafagma pelvis terletak pada dasar rongga panggul. Diafragma pelvis merupakan otot-otot yang terdiri dari levator ani dan coccygeus. Diafragma pelvis membantu menopang organ-organ di dalam rongga panggul.

Secara umum, ada empat tipe panggul berdasarkan bentuknya, yaitu pelvis antropoid, pelvis android, pelvis ginekoid, dan pelvis platipeloid.[5] Pelvis anthropoid adalah bentuk panggul yang umum ditemui pada pria, dengan bentuk cekungan lonjong dan bagian sakrum yang panjang.[5]

Rujukan

sunting
  1. ^ (Indonesia) Arti kata Panggul dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
  2. ^ (Indonesia) Arti kata Pinggul dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
  3. ^ a b c d e Cambridge Communication Limited. 1999. Anatomi Fisiologi. Jakarta: EGC.
  4. ^ Bojsen-Møller, Finn; Simonsen, Erik B.; Tranum-Jensen, Jørgen (2001). Bevægeapparatets anatomi [Anatomy of the Locomotive Apparatus] (dalam bahasa Dansk) (edisi ke-12th). hlm. 237–239. ISBN 978-87-628-0307-7. 
  5. ^ a b Sloane E. 2002. Biology of Women. New York: Delmar.