Perubahan jenis kelamin

Perubahan jenis kelamin adalah sebuah proses dimana seorang manusia atau hewan berubah jenis kelamin, baik itu dari jantan ke betina maupun sebaliknya, dari betina ke jantan. Perubahan jenis kelamin dapat terjadi secara alami, seperti dalam kasus hermafroditisme sekuensial yang terjadi pada beberapa spesies. Namun, istilah tersebut lebih umum merujuk kepada terapi penggantian jenis kelamin, termasuk operasi penggantian jenis kelamin, yang dilakukan pada manusia. Istilah tersebut juga terkadang digunakan untuk prosedur-prosedur medis untuk orang-orang interseksual. Istilah tersebut juga digunakan pada proses perubahan peran gender ("hidup sebagai seorang wanita" meskipun ia merupakan seorang pria, atau sebaliknya), tetapi tidak terbatas pada orang-orang melakukan prosedur-prosedur medis.

Perubahan jenis kelamin secara alami

sunting

Pada hewan

sunting
 
Seekor ikan badut – sebuah spesies yang dapat berganti kelamin dari jantan ke betina dalam proses normal

Beberapa spesies mengalami hermafroditisme sekuensial. Pada spesies tersebut, seperti beberapa spesies dari ikan-ikan terumbu karang, perubahan jenis kelamin adalah sebuah proses anatomikal normal.[1] Ikan badut, wrasse, moray eel, goby[2] dan spesies ikan lainnya diketahui dapat berubah jenis kelaminnya, termasuk fungsi-fungsi reproduksi. Sekelompok ikan badut biasanya membangun sebuah hierarki dengan seekor ikan betina diatasnya. Ketika ikan betina tersebut mati, seekor ikan jantan yang paling dominan berubah jenis kelamin dan menempati tempatnya.[3] Pada ikan-ikan wrasse (keluarga Labridae), berubah jenis kelaminnya dari betina ke jantan, dengan sebagian besar ikan betina dari harem yang berubah menjadi ikan jantan dan mengambil alih harem setelah kehilangan ikan jantan dominan sebelumnya.

Perubahan jenis kelamin secara alami juga dikabarkan terjadi pada karang jamur.[4]

Pada manusia

sunting

Beberapa kondisi medis dapat mengakibatkan perubahan jenis kelamin secara alami pada manusia, dimana penampilan pada saat lahir sebagian kecil, sebagian besar, atau secara keseluruhan memiliki suatu jenis kelamin, namun seiring masa hidupnya sebagian kecil, sebagian besar atau secara keseluruhan berubah menjadi jenis kelamin lainnya. Kebanyakan perubahan jenis kelamin secara alami adalah dari berpenampilan perempuan pada saat lahir menjadi berpenampilan laki-laki setelah akil balik, karena 5-alpha-reductase deficiency (5apha-RD-2) atau 17-beta-hydroxysteroid dehydrogenase deficiency (17beta-HSD-3).[5][6]

Perubahan jenis kelamin sebagai prosedur medis

sunting

Manusia paling umum dikatakan terjadi "perubahan jenis kelamin" ketika mereka melakukan terapi penggantian jenis kelamin, yang merupakan sebuah prosedur medis yang dilakukan oleh orang-orang transgender untuk mengubah karakteristik seksual mereka dari laki-laki ke perempuan atau dari perempuan ke laki-laki. Istilah tersebut juga dapat merujuk secara khusus pada operasi penggantian jenis kelamin, yang biasanya hanya merujuk kepada operasi alat kelamin. Istilah tersebut juga terkadang digunakan untuk prosedur-prosedur medis terhadap orang-orang interseks

Referensi

sunting
  1. ^ Black, MP; Grober, MS (2003). "Group sex, sex change, and parasitic males: Sexual strategies among the fishes and their neurobiological correlates". Annual review of sex research. 14: 160–84. PMID 15287162. 
  2. ^ Lorenzi, V; Earley, R.L.; Grober, M.S. (2006). "Preventing behavioural interactions with a male facilitates sex change in female bluebanded gobies, Lythrypnus dalli". Behavioral Ecology and Sociobiology. 59: 715-722. doi:10.1007/s00265-005-0101-0. 
  3. ^ "Nemo Meets Neuroscience" (Article). Beckman Institute. Diakses tanggal 2013-12-09. 
  4. ^ Yossi Loya and Kazuhiko Sakai, "Bidirectional sex change in mushroom stony corals", Proceedings of the Royal Society B, 22 October 2008
  5. ^ Cohen-Kettenis, Peggy T. (2005). "Gender Change in 46,XY Persons with 5α-Reductase-2 Deficiency and 17β-Hydroxysteroid Dehydrogenase-3 Deficiency". Archives of Sexual Behavior. 34 (4): 399–410. doi:10.1007/s10508-005-4339-4. PMID 16010463. 
  6. ^ Bertelloni, Silvano; Maggio, M. Cristina; Federico, Giovanni; Baroncelli, Giampiero; Hiort, Olaf (2006). "17β-Hydroxysteroid dehydrogenase-3 deficiency: A rare endocrine cause of male-to-female sex reversal". Gynecological Endocrinology. 22 (9): 488–94. doi:10.1080/09513590600921358. PMID 17071532.