Pertempuran Knidos

Pertempuran Knidos (bahasa Yunani: Ναυμαχία της Κνίδου) adalah operasi militer yang dilaksanakan pada 394 SM oleh Kekaisaran Akhemeniyah melawan armada angkatan laut Sparta selama Pertempuran Korinthos. Sebuah armada di bawah komando Farnabazos dan mantan laksamana Athena, Konon, menghancurkan armada Sparta yang dipimpin oleh Peisandros yang tidak berpengalaman, mengakhiri konflik singkat untuk supremasi angkatan laut.

Pertempuran Knidos
Bagian dari Pertempuran Korinthos

Satrap Farnabazos II Kekaisaran Akhemeniyah, dalam komando bersama dengan laksamana Athena yang diasingkan Konon, menang melawan Sparta di Pertempuran Knidos. Koin Farnabazos, circa 398-396/395 SM, menunjukkan potretnya dan haluan kapal perang dengan dua lumba-lumba, simbol pencapaiannya di laut.[1]
Tanggal394 SM
LokasiLepas pantai Knidos, di Laut Aegea
Hasil Kemenangan Akhemeniyah
Pihak terlibat
Kekaisaran Akhemeniyah Sparta
Tokoh dan pemimpin
Farnabazos
Konon
Peisandros 
Kekuatan
90 trireme 85 trireme
Korban
Minimal Seluruh armada

Hasil pertempuran merupakan dorongan jelas bagi koalisi anti-Sparta yang menentang hegemoni Sparta selama pertempuran Korinthos.

Pendahuluan

sunting

Pada 394 SM, Raja Agesilaos II dari Sparta dan pasukannya dipanggil kembali dari Ionia ke daratan Yunani untuk membantu di pertempuran Korinthos. Armada Sparta di bawah Peisandros, juga mulai kembali ke Yunani berlayar keluar dari pelabuhannya di Knidos dengan delapan puluh lima trireme.[2]

Barisan depan "Yunani", disebut demikian hanya karena terdiri dari tentara bayaran Yunani, armada Akhemeniyah dipimpin oleh Konon, sementara satrap Persia Farnabazos memimpin badan utama pasukan, armada Fenisia, dari Chersónisos untuk melawan Sparta.[3][4] Armada bertemu di dekat Knidos. Menurut Isokratis, Raja Evagoras dari Siprus menyumbang sebagian besar pasukan di bawah Konon untuk pertempuran laut Knidos.[5]

Pertempuran

sunting

Sumber tidak jelas untuk peristiwa pertempuran itu sendiri. Tampaknya armada Sparta menghadapi armada Akhemeniyah di bawah Konon dan beberapa kali berhasil menang. Kemudian pasukan utama armada Persia tiba dan membuat Spartan melarikan diri, memaksa mereka meminggirkan banyak kapal ke pantai. Pihak Sparta memakan banyak korban menurut Diodoros Sikolos, lima puluh Trireme Sparta ditangkap oleh Persia sementara trireme yang tersisa dengan selamat kembali ke Knidos.[6] Peisandros merasa mundur adalah aib terhadap Sparta dan akhirnya terbunuh saat berjuang untuk mempertahankan kapalnya.[7]

Akibat

sunting

Pertempuran ini mengakhiri upaya Sparta untuk mendirikan kerajaan angkatan laut. Sparta tidak pernah lagi terlibat dalam upaya militer besar di laut, dan dalam beberapa tahun Athena telah merebut kembali tempatnya sebagai kekuatan laut Yunani yang unggul.

Setelah kemenangannnya, Konon menyerbu pantai Peloponnesos dengan Farnabazos untuk menekan Sparta, dan kemudian dikirim dengan armadanya ke Athena, di mana ia mengawasi pembangunan kembali tembok panjang, yang telah dihancurkan pada akhir perang Peloponnesos. Menurut Pausanias, Konon memperingati kemenangan dengan mendirikan suaka Afrodit (dewi pelindung Knidos dan dewa kunci untuk Fenisia) di Piraeus.[8]

Dengan Sparta dihapus dari tempat kejadian, Persia membangun kembali dominasinya atas Ionia dan bagian dari Aegea. Perdamaian Antalkidas pada 387 SM secara resmi menyerahkan kendali atas daerah-daerah ini ke Persia; itu akan terus menahan mereka sampai kedatangan Aleksander Agung setengah abad kemudian.

Referensi

sunting

Kutipan

sunting
  1. ^ "MYSIA, Kyzikos. Pharnabazos". Classical Numismatic Group, LLC. Lancaster and London: CNG. 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-12-04. Diakses tanggal 2019-04-28. 
  2. ^ Diodorus Siculus. Historical Library, 14.83.5.
  3. ^ Xenophon. Hellenica, 4.3.10–12.
  4. ^ Brownson 1918; Brownson 1921.
  5. ^ Isocrates. Evagoras, 56.
  6. ^ Diodorus Siculus. Historical Library, 14.83.7.
  7. ^ Diodorus Siculus. Historical Library, 14.83.6.
  8. ^ Pausanias. Description of Greece, 1.1.3.

Sumber

sunting
  • Brownson, Carleton (1918). Xenophon in Seven Volumes. 1. Cambridge, MA: Harvard University Press. 
  • Brownson, Carleton (1921). Xenophon in Seven Volumes. 2. Cambridge, MA: Harvard University Press. 

Pranala luar

sunting

36°41′09″N 27°22′30″E / 36.68583°N 27.37500°E / 36.68583; 27.37500