Pertahanan Total (atau Total Defence [TD]) adalah nama strategi pertahanan komprehensif Singapura yang diadaptasi dari negara-negara seperti Denmark, Finlandia, Swedia, Swiss, Austria, Ukraina, dan Rusia, didasarkan pada pemahaman bahwa selain aksi militer, agresor juga dapat menyerang dengan merusak sistem ekonomi, mencabik struktur sosial, dan juga menarget keyakinan dan komitmen pertahanan warga Singapura beserta kemampuan memulihkan diri dari bencana, baik alam maupun buatan manusia. Konsep TD meliputi lima aspek kunci – pertahanan militer, sipil, ekonomi, sosial, dan psikologis – dan berfokus pada keperluan agar setiap orang Singapura memainkan bagiannya untuk membela bangsa, memuat lima aspek yang sangat mirip dengan "Empat Pertahanan" dari strategi "Pertahanan Komprehensif Nasional" (Umfassende Landesverteidigung) Austria tahun 1975.

Lima Aspek

sunting

"Pertahanan Militer" terdiri dari Angkatan Bersenjata Singapura (Singapore Armed Forces [SAF]), termasuk citizen soldiers.[1] Misi mereka adalah untuk "meningkatkan perdamaian dan keamanan Singapura melalui tindakan pencegahan dan diplomasi; jika gagal, untuk mengamankan kemenangan yang cepat dan pasti atas agresor". Sebagai bagian dari misi, SAF berusaha untuk terus berada pada keadaan siap operasi dalam 24 jam per hari.

"Pertahanan Sipil" ialah soal memastikan warga Singapura tahu apa yang harus dilakukan di saat darurat. Pasukan Pertahanan Sipil Singapura (Singapore Civil Defence Force [SCDF]) mendukung aspek TD yang satu ini. Namun, jika Singapura menghadapi keadaan darurat nasional (misalnya: terorisme atau perang), SCDF tidak akan mampu mengatasi tuntutan situasi. Oleh karena itu, keikutsertaan warga Singapura dalam membantu sesama sangat penting. Untuk memfasilitasi hal ini, SCDF merekrut dan melatih relawan pertahanan sipil menyangkut pertolongan pertama, prosedur penyelamatan dan evakuasi, serta manajemen pengungsian.

"Pertahanan Ekonomi" didefinisikan sebagai tindakan mempertahankan perekonomian negara dan kemampuannya untuk bersaing di dunia, serta perlindungan lingkungan.[2] Pertahanan ini juga mencakup membantu Singapora (dan warga Singapura) tetap relevan dalam ekonomi global dan menempatkan sistem ekonomi agar perekonomian Singapura tidak runtuh di saat krisis.

"Pertahanan Sosial " menjaga kekokohan struktur sosial dan memastikan warga Singapura hidup dalam keselarasan terlepas dari ras atau agama.[3] Masalah ini sangat penting karena masyarakat Singapura multi-rasial dan multi-religius.

"Pertahanan Psikologis" menyangkut kesetiaan, komitmen untuk Singapura, dan kekuatan serta ketahanan untuk mengatasi tantangan demi tantangan.[4] Pertahanan ini adalah komponen yang akan menentukan apakah warga Singapura akan tinggal untuk tetap berjuang atau meninggalkan negara dalam kesulitan.

Inisiatif

sunting

Operasi Pertahanan Total

sunting

Setiap tahun, Nexus (Kantor Pusat Pendidikan Nasional), departemen dalam Mindef, akan meluncurkan Operasi Pertahanan Total sebelum 15 Februari untuk mempromosikan kesadaran publik dan mendatangkan inisiatif total Pertahanan Total.

Pada 15 Februari setiap tahun, tepatnya pada pukul 6:20 pm (berubah dari pukul 12:05 pm pada tahun 2015), Singapore Civil Defence Force (SCDF) akan memperdengarkan Sinyal Pesan Penting (Important Message Signal) melalui sirene Public Warning System (PWS) di seluruh pulau. Pada saat yang sama, semua stasiun radio lokal juga akan menyiarkan sinyal pesan penting ini dan menjelaskan pendengar mereka langkah-langkah yang akan diambil terhadap masing-masing dari tiga jenis sinyal PWS.

Tema untuk kampanye tahun 2006 adalah "Tetap Waspada, Bersikap Tangguh" (Stay Vigilant, Be Resilient).

Tema untuk kampanye tahun 2008 adalah "Pertahanan Total. Personal. Mainkan Peran Anda." (Total Defence. It's Personal. Play Your Part.)

Tema untuk kampanye tahun 2009 adalah "Apa yang Akan Anda Pertahankan?" (What Will You Defend?).

Tema untuk kampanye tahun 2010 adalah "Saya Akan" (I Will).

Tema untuk kampanye tahun 2011 adalah "Rumah - Menjaganya Bersama" (Home - Keeping It Together).

Tema untuk kampanye tahun 2012 adalah "Pertahanan Total - Giliranku" (Total Defence - It's My Turn).

Tema untuk kampanye tahun 2013 adalah "Anda Akan Berdiri dengan Saya?" (Will You Stand With Me?).

Tema untuk kampanye tahun 2014 adalah "Karena Anda Memainkan Bagian" (Because You Played A Part).

Hari Pertahanan Total

sunting

Hari Pertahanan Total ini ditandai setiap tahun pada 15 Februari di Singapura untuk memperingati hari menyerahnya Inggris terhadap Jepang pada 15 Februari 1942, mendahului tiga tahun dan enam bulan Pendudukan Jepang.

Sekolah sering mengadakan berbagai kegiatan, seperti kuis atau latihan kebakaran, agar para murid mengingat pentingnya Pertahanan Total, untuk mengingatkan mereka bahwa Singapura dapat dipertahankan serta layak dibela, dan hanya warga Singapura yang memiliki kemauan untuk membela Singapura.

Pada pukul 18:20, Singapore Civil Defence Force (SCDF) akan memperdengarkan Important Message Signal melalui sirene Public Warning System (PWS) seluruh pulau. Secara bersamaan pada pukul 12:05, sepuluh stasiun radio lokal akan menyiarkan Important Message Signal dan menjelaskan para pendengar langkah-langkah yang tepat untuk setiap jenis dari tiga sinyal PWS. Setelah terdengar, sekolah akan membacakan pesan Pertahanan Sipil di mana siswa diingatkan tentang pentingnya sinyal PWS dan langkah-langkah yang harus diambil.

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "Total Defence Website". NEXUS. 2009-02-02. Diakses tanggal 2009-02-03. 
  2. ^ "Economic Defence". NEXUS. 2009-02-02. Diakses tanggal 2009-02-03. 
  3. ^ "Social Defence". NEXUS. 2009-02-02. Diakses tanggal 2009-02-03. 
  4. ^ "Psychological Defence". NEXUS. 2009-02-02. Diakses tanggal 2009-02-03. 

Pranala luar

sunting