Persinyalan kereta api di Jepang

Sinyal kereta api di Jepang (列車信号, Ressha shingō), adalah isyarat perkeretaapian yang mengatur jalannya operasi kereta api dalam satu petak jalan berupa lampu, tanda, atau simbol yang berlaku di lintas rel Jepang.

Persinyalan Jepang pada awalnya didasarkan pada persinyalan kereta api di Inggris. Namun karena pengaruh Amerika Serikat, persinyalan kereta api Jepang turut mengalami pencampuran sistem (mixture) dari pensinyalan kereta api Inggris ke Amerika.

Vertical, four-light railway signal
Sinyal keluar di Odakyu Electric Railway Stasiun Sagami-Ono

Sinyal tetap sunting

Sinyal utama sunting

Sinyal utama (主 信号 機 shu shingōki) adalah indikasi yang mengatur perjalananan kereta api di lintas blok sebagai penentu jalan atau berhentinya kereta api. Sinyal muka stasiun disebut juga sebagai (方 方 naihō) sedangkan sinyal yang berada di belakang sinyal muka disebut 外方 (gaihō).

Sinyal keluar, sinyal masuk, dan sinyal blok biasanya terdiri dari beberapa aspek(warna), yaitu hijau, kuning, dan merah. Komposisi warna yang menyala pada tiang sinyal menunjukan batas kecepatan dan indikasi berjalan atau berhenti.

Warna aspek Makna Deskripsi
Hijau aspek ganda Aspek aman kecepatan tinggi (高速進行 kōsoku shinkō) Sinyal tetap yang mengindikasikan diizinkan berjalan dengan kecepatan tinggi 130–160 km (81-99 mph). Aspek ini hanya digunakan di lintas tertentu, seperti di jalur kereta Bandara Keisei Narita.
Aspek hijau Jalur aman Sinyal tetap yang mengindikasikan diizinkan berjalan dengan kecepatan yang ditentukan. Untuk jalur dengan kecepatan tinggi, batas kecepatan hingga 130 km.
Aspek hijau/kuning (berkedip) Kecepatan terbatas Hanya digunakan antara Shinagawa-Yokohama (Jalur Kereta Ekspres Listrik Keihin) dan Jalur Bandara Keisei Narita. Menunjukkan batas kecepatan 105 kilometer per jam (65 mph).
Hijau/kuning Pengurangan kecepatan Ditampilkan ketika sinyal berikutnya menampilkan kecepatan terbatas atau hati-hati. Batas kecepatannya adalah 50–75 kilometer per jam (31–47 mph) kecuali untuk jalur Kintetsu (95 kilometer per jam (59 mph)) dan Meitetsu (85 kilometer per jam (53 mph)).
Kuning Hati-hati Ditampilkan saat sinyal berikutnya menampilkan merah atau berhenti. Batas kecepatan biasanya 40–55 kilometer per jam (25–34 mph) (kecuali Kintetsu dan Meitetsu, dengan batas 65 kilometer per jam (40 mph).
● ● Kuning aspek ganda Kecepatan terbatas Ditampilkan apabila jarak ke sinyal berikutnya sangat pendek atau kereta lain berjalan lebih dulu dari sinyal berikutnya, Batas kecepatan biasanya 20-25 kilometer per jam (16 mph).
Merah Berhenti Sinyal tetap yang mengindikasikan berhenti, kereta tidak diperbolehkan lewat atau jalur tidak aman. Dalam perjalanan/kondisi darurat, kereta dapat berjalan dengan kecepatan maksimal 15 kilometer per jam.

Sebagian besar persinyalan utama di Jepang merupakan sinyal elektrik. Sinyal semafor yang dahulu dioperasikan dengan tuas kini tidak lagi digunakan. Pada Juli 2005, persinyalan mekanik yang masih beroperasi akhirnya dicabut dari Stasiun Rikuchu-Yagi.

Sinyal blok sunting

Sinyal blok (閉塞 信号 機, heisoku shingōki) adalah sinyal bagian yang mengatur jalannya kereta dalam satu petak blok. Dalam aturan keselamatan, kereta api tidak diperbolehkan berjalan bersamaan pada satu petak blok yang sama. Dalam sistem blok otomatis, setelah kereta api berhasil melintasi alat pendeteksi kereta api (biasanya berada didekat tiang sinyal blok) maka secara otomatis sinyal blok akan menampilkan warna merah hingga kereta api yang baru saja lewat keluar dari petak blok tersebut. Apabila sinyal berikutnya menampilkan warna merah atau indikasi berhenti, maka sinyal blok akan menampilkan warna kuning.

Di stasiun yang ramai dengan jalur lalu lintas tinggi, jalur pada peron dapat dibagi menjadi dua bagian blok sehingga kereta berikutnya dapat memasuki jalur segera setelah kereta sebelumnya berangkat.

Sinyal khusus kecepatan tinggi sunting

Sinyal berkecepatan tinggi (高速 信号 機, kōsoku shingōki) awalnya digunakan di Jalur Hokuetsu Express Hokuhoku pada tahun 1997, di mana layanan ekspres Hakutaka beroperasi dengan kecepatan tertinggi 160 kilometer per jam (99 mph). Pada tahun 2010, sinyal berkecepatan tinggi digunakan untuk layanan Skyliner 160 km / jam di Jalur Bandara Keisei Narita.

Biasanya, pada sinyal pada jalur kereta cepat tiang sinyal memiliki 5-6 indikasi warna. Beberapa diantaranya menggunakan lampu hijau atau biru muda dengan aspek ganda untuk mengindikasikan kereta diperbolehkan berjalan dengan kecepatan tinggi. Sinyal ini jarang ditemui pada jalur-jalur biasa karena digunakan hanya untuk layanan kereta ekspres atau super cepat.

Sinyal langsir sunting

Sinyal langsir (入 換 信号 機, irekae shingōki) adalah sinyal yang mengindikasikan bernjalan atau tidaknya kegiatan langsir pada suatu emplasemen. Sinyal ini tidak berlaku bagi kereta yang sedang melakukan perjalanan dan hanya berlaku pada lokomotif atau sarana gerak yang sedang berdinas langsir.

Ada dua jenis sinyal langisir, yaitu sinyal posisi (灯 列 式, tōretsushiki) dan sinyal warna (色 灯 式, shikitōshiki). Pada tipe warna, hijau berarti jalan dan merah berhenti. Sinyal shunting jenis warna umumnya digunakan di lintas utama, depo, atau emplasemen yang luas. Sedangkan pada tipe posisi, sinyal didirikan tanpa rangka tinggi dan hanya memiliki warna putih dan merah, warna putih (ganda) berarti berjalan dan merah berhenti.

Jika sinyal langsir mengindikasikan warna putih atau hijau, lokomotif atau sarana gerak dapat melanjutkan proses langsir. Proses langsir dapat berupa penyusunan rangkaian, pemindahan sarana (lokomotif, kereta, gerbong) ke tempat/jalur yang ditentukan, atau sekedar menarik rangkaian ke area bebas. Lokomotif tanpa gerbong dapat melewati sinyal langsir dengan kecepatan di bawah 45 kilometer per jam (28 mph), sedangkan lokomotif dengan gerbong dapat berjalan 20-25 kilometer per jam (16 mph). Jika kereta melewati non-interlocked turnout, kereta dapat berjalan lebih dari 45 kilometer per jam (28 mph).

Sinyal pengulang sunting

Sinyal pengulang (中 継 信号 機, chūkei shingōki) atau sinyal repeater, adalah jenis sinyal yang selalu dihubungkan dengan sinyal utama (sinyal keluar, sinyal blok, sinyal muka) dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada masinis terhadap indikasi sinyal berikutnya. Biasanya digunakan apabila sinyal utama berada pada tikungan atau area dengan intensitas cahaya yang tinggi sehingga warna sinyal tidak tampak dari kejauhan, agar masinis tidak keliru dan tetap dapat mengatur kecepatannya maka ditempatkan sinyal pengulang beberapa meter sebelum tiang sinyal yang dianggap berada pada titik buta masinis. Sinyal ini menggunakan tiga garis lampu putih degan makna:

 

  • Warna putih vertikal - berjalan
  • Warna putih diagonal - berjalan hati-hati atau indikasi sinyal berikutnya adalah 'berhenti'
  • Warna putih horizontal - berhenti

Sinyal indikator rute sunting

Sinyal indikator rute (進 路 表示 機, shinro hyōjiki) menampilkan indikasi rute yang diizinkan untuk dilewati oleh kereta.

Indikator rute tipe posisi menampilkan rute berdasarkan posisi cahaya yang menyala. Posisi lampu yang menyala menunjukkan rute (umumnya dengan tiga lampu); Jika lampu kiri menyala, kereta akan mengambil rute kiri jika lampu kanan menyala maka kereta akan mengambil rute kanan. Beberapa indikator rute menampilkan nomor jalur, panah, atau tanda rute yang akan dilalui kereta.

Sinyal istimewa sunting

Sinyal istimewa (特殊 信号, tokushu shingō) digunakan dalam situasi darurat:

  • Fusee (発炎信号, hatsuen shingō): digunakan untuk menunjukkan bahaya; juga digunakan untuk menunjukkan posisi berhenti untuk kereta api
  • Alarm signal (発報信号, happō shingō): perangkat yang memutar sinyal alarm melalui radio kereta
  • Flashing light signal (発光信号, hakkō shingō): sinyal dengan lampu kedip, menunjukan rintangan jalan, bahaya, atau kondisi darurat pada rangkaian

Obstruction-warning signal sunting

Obstruction-warning signal atau sinyal peringatan halangan jalan(特殊 信号 発 光 機, tokushu shingō hakkōki atau 特 発, tokuhatsu) adalah sinyal darurat yang menyala apabila terdeteksi dan/atau terdapat rintangan dan halangan pada atau disekitar jalur. Jika sinyal ini menyala maka kereta wajib untuk segera berhenti. Sinyal terdiri dari warna merah, umumnya difasilitasi dengan lampu LED intensitas tinggi.

Sinyal peringatan halangan jalan biasanya berupa lima lampu merah yang disusun dalam sinyal segi lima dan dinyalakan berkedip secara berurutan. Tipe sinyal ini sering disebut ク ル ク ル パ ー (kuru kuru pā) dalam bahasa gaul; bunyi "kuru kuru" dikaitkan dengan rotasi lampu. Tipe lain untuk sinyal ini adalah kelompok vertikal lampu merah yang berkedip cepat (sering disebut "Tongkol jagung" (ト ウ モ ロ コ シ, toumorokoshi) karena kemiripannya.

Hand signal sunting

Sinyal tangan (手 信号, teshingō) digunakan saat peralatan sinyal utama rusak atau sinyal yang belum sepenuhnya dipasang. Sinyal ini bersifat sementara, artinya dapat dicabut atau tidak diberlakukan lagi dikemudian hari.

Sinyal sementara sunting

Sinyal sementara (臨時 信号 機, rinji shingōki) dipasang untuk menunjukkan pembatasan kecepatan sementara. Meskipun ini menyerupai rambu perkeretaapian biasa, secara teknis mereka diklasifikasikan sebagai sinyal.

Produsen persinyalan kereta api sunting

  • Kyosan Electric Manufacturing Co. Ltd.(京三製作所, Kyōsan seisakusho)
  • Nippon Signal Co. Ltd.(日本信号, Nippon shingō)
  • Daido Signal Co. Ltd.(大同信号, Daidō shingō)

Lihat pula sunting

Pranala luar sunting