Permaisuri Li Zu'e


Permaisuri Li Zu'e (李祖娥) merupakan seorang permaisuri Dinasti Qi Utara, Tiongkok yang pada saat itu setengah resmi dikenal sebagai Permaisuri Zhaoxin (昭信皇后) (karena ia tinggal di Istana Zhaoxin). Suaminya adalah Kaisar Wenxuan (Gao Yang).

Li Zu'e merupakan putri Li Xizong (李希宗), dan ia berasal dari Komanderi Zhao (趙郡, yang modern Shijiazhuang, Hebei). Ia etnisnya adalah bangsa Han. Tanggal pernikahannya dengan Gao Yang, putra kedua Jenderal terpenting Gao Huan dari Wei Timur tidak diketahui, namun yang diketahui pada saat itu bahwa ia merupakan Adipati Taiyuan pada masa pemerintahan saudara iparnya, Kaisar Xiaojing dari Wei Timur—dan ia menyandang gelar Istri Adipati Taiyuan. Pasangan itu memiliki 2 orang putra, Gao Yin, dan Gao Shaode (高紹德). Pada tahun 549, Gao Yang mengambil alih keregenan Wei Timur setelah kakandanya, Gao Cheng dibunuh oleh seorang pelayan yang bernama Lan Jing (蘭京). Pada tahun 550, ia memaksa Kaisar Xiaojing untuk melindungi tahta untuknya, mengakhiri Wei Timur dan mendirikan Qi Utara (sebagai Kaisar Wenxuan).

Sebelum ia menjadi kaisar, Kaisar Wenxuan juga memiliki selir kesayangan yang bernama Nyonya Duan, saudari sepupunya dan pejabat yang berkuasa Duan Shao (段韶). (Duan Shao dilahirkan dari bibi Gao Yang, namun tidak jelas bahwa Nyonya Duan memiliki ibu yang sama, jadi tidak jelas apabila Nyonya Duan adalah sepupunya.) Para pejabat Gao Longzhi (高隆之) dan Gao Dezheng (高德政), ingin mendekatkan diri mereka sendiri dengan Duan Shao, menyarankan bahwa seorang wanita bangsa Han tidak diijinkan untuk menjadi permaisuri. Kaisar Wenxuan menolak usul mereka dan menjadi Li Zu'e permaisurinya, dan menjadikan Nyonya Duan hanya sebagai selir kerajaan. Kaisar Wenxuan juga membuat putra Permaisuri Li Gao Yin putra mahkota. Kaisar Wenxuan berwatak kejam dan plin-plan, dipenuhi oleh alkoholisme, dan sering memukuli selir-selirnya, meskipun ia tidak pernah menyentuh Li Zu'e. Pada suatu hari, ketika sedang mengunjungi istana Permaisuri Li, ia menembakkan sebuah panah pada ibu Permaisuri Li, menyatakan, 'Sewaktu aku mabuk, aku bahkan tidak mengenali ibuku sendiri. Kau pikir dirimu itu siapa?" Namun meskipun tabiat kejam Kaisar Wenxuan—yang termasuk memukuli selir-selirnya dan kadang bahkan membunuh mereka—ia tetap menghormati Permaisuri Li. Pada tahun 559, ia juga mulai mengacunya sebagai Kehedun (可賀頓, Tujue gelar untuk para permaisuri) dan permaisuri.

Kaisar Wenxuan wafat pada tahun 559, dan Gao Yin naik tahta sebagai Kaisar Fei. Permaisuri Li menjadi janda permaisuri. Namun suhu politik pada saat itu tidak pasti, karena terdapat kecurigaan bahwa ibu Kaisar Wenxuan, Janda Permaisuri Agung Lou Zhaojun, akan mendorong putra-putranya Gao Yan Pangeran Changshan atau Gao Dan Pangeran Changguang untuk merebut tahta. Perdana Menteri Yang Yin, percaya bahwa Kaisar Fei muda berada dalam bahaya, mendisikusikan suatu rencana dengan Permaisuri Dowager Li untuk mencopot Gao Yan dan Gao Dan dari kekuasaan. Permaisuri Li mendiskusikan rencana itu dengan salah satu janda Gao Cheng, Li Changyi (李昌儀), yang merupakan sahabat baiknya yang berasal dari klan yang sama, Li. Li Changyi kemudian membongkar rencana itu pada Janda Permaisuri Agung Lou, yang pada gilirannya menyampaikan kabar itu kepada Gao Yan dan Gao Dan. Kedua pangeran itu menjawabnya dengan menahan dan mengeksekusi Yang dan para pengikutnya Kezhuhun Daoyuan (可朱渾道元), Song Qindao (宋欽道), dan Yan Zixian (燕子獻). Gao Yan dan Gao Dan mengambil alih tampuk pemerintahan, dan Janda Permaisuri Li kehilangan sisa otoritasnya. Enam bulan kemudian, oleh dekret Janda Permaisuri Agung Lou, Kaisar Fei digulingkan, dan Gao Yan menjadi kaisar (sebagai Kaisar Xiaozhao). Janda Permaisuri Li kehilangan gelarnya, dan dikenal menjadi Permaisuri Zhaoxin, karena ia tinggal di Istana Zhaoxin. Pada tahun 561, Kaisar Xiaozhao membunuh putranya Gao Yin mantan kaisar terdahulu.

Kaisar Xiaozhao wafat pada tahun 561, dan Gao Dan menjadi kaisar (sebagai Kaisar Wucheng). Suatu hari setelah Kaisar Wucheng naik tahta, ia mulai memaksa Permaisuri Li untuk berhubungan intim dengannya—dengan mengancamnya akan membunuh putranya Gao Shaode jika ia tidak setuju. Akhirnya ia menjadi hamil dan dengan malunya ia mulai menolak untuk menemui Gao Shaode. Gao Shaode mengetahui bahwa ia hamil dan menjadi marah. Dengan malunya, ketika ia melahirkan seorang putri pada tahun 562, ia membuang bayi itu yang mengakibatkannnya mati seketika. Ketika Kaisar Wucheng mengetahui hal tersebut, ia menjadi marah dan berkata, "Karena kau membunuh putriku, aku akan membunuh putramu." Ia memanggil Gao Shaode dan dengan kehadirannya, memukulnya sampai mati dengan gagang pedang. Ia menangis dengan pilunya, dan Kaisar Wucheng, dengan marah, menelanjanginya dan menderanya. Ia menderita beberapa luka cedera, namun akhirnya sembuh, dan Kaisar Wucheng mengusirnya dari istana untuk menjadi seorang Bhiksuni.

Pada tahun 577, Qi Utara dihancurkan oleh saingannya, Zhou Utara. Permaisuri Li mengikuti putra Kaisar Wucheng Gao Wei, kaisar kedua dari belakang, ke ibu kota Zhou Utara Chang'an, di mana anggota-anggota Qi Utara klan kerajaan Gao disingkirkan pada tahun itu. Setelah penghancuran sendiri Zhou Utara pada tahun 581, Kaisar Wen dari Sui mengizinkannya untuk menginggalkan Chang'an, dan ia kembali ke rumahnya di Komanderi Zhao. Selanjutnya kabarnya tidak diketahui, termasuk tanggal kematiannya.

Keluarga Aisin Gioro
Dinasti baru Permaisuri Qi Utara
550 – 559
Diteruskan oleh:
Permaisuri Yuan
Didahului oleh:
Permaisuri Gao dari Wei Timur
Permaisuri Tiongkok (Utara/sentral)
550 – 559