Perantaian balik adalah metode pelacakan ke belakang yang memulai penalaran dari kesimpulan. Biasa digunakan pada sistem pembuktian teori otomatis, atau pada kecerdasan buatan.[1] Caranya dengan mencari sekumpulan hipotesis-hipotesis menuju fakta-fakta yang mendukung sekumpulan hipotesis-hipotesis tersebut.

Perantaian balik merupakan kebalikan dari perantaian maju. Suatu hipotesis pada sebuah objek diperlukan bersama dengan informasi untuk memilikih keputusan antara meyakinkan atau mengabaikannya. Perantaian balik memiliki mesin inferensi yang disebut objek yang didorong atau sasaran yang didorong. Dalam perantaian balik, mesin infrensi dapat dikategorikan menjadi deterministik dan probabilistik.

Penerapan

sunting

Pada sistem pakar, perantaian balik dilakukan melalui tiga tahap. Tahapan pertama ialah menyediakan basis pengetahuan dari sesuatu yang akan dianalisis datanya. Tahapan kedua adalah menentukan aturan yang digunakan dalam memperoleh kesimpulan melalui penalaran dari hipotesa. Penalaran ini bertujuan untuk memperoleh fakta. Tahapan ketiga ialah menghasilkan suatu solusi melalui penalaran.[butuh rujukan]

  1. ^ Feigenbaum, Edward (1988). The Rise of the Expert Company . Times Books. hlm. 317. ISBN 0-8129-1731-6.