Perang Siro-Efraim

Perang Siro-Efraim terjadi pada abad ke-8 SM, saat Kekaisaran Neo-Asiria menjadi kekuatan regional yang besar.[1] Negara-negara tributer Siria (sering disebut Aram) dan Kerajaan Israel (sering disebut Efraim karena suku utamanya) memutuskan untuk berpecah. Kerajaan Yudea, pimpinan Raja Ahaz, menolak untuk ikut koalisi. Pada 735 SM, Siria di bawah Rezin dan Israel di bawah Pekah berniat menggulingkan Ahaz melalui invasi. Yudea kalah dan menurut 2 Tawarikh, kehilangan 120,000 pasukan dalam satu hari. Beberapa perwira signifikan tewas, termasuk putra raja. Beberapa orang lainnya dijadikan budak. Berkisah tentang perang yang sama, 2 Raja–Raja 16:5 menyatakan bahwa Rezin dan Pekah mengepung Yerusalem namun gagal merebutnya.

Perang Siro-Efraim
Tanggal736 – 732 SM
LokasiPalestina, Siria
Hasil Kemenangan Asiria-Yudea
Perubahan
wilayah
Siria dan utara Israel dianeksasi oleh Kekaisaran Asiria; Yudea menjadi negara tributer Kekaisaran Asiria
Pihak terlibat
Asiria
Kerajaan Yudea
Siria
Kerajaan Israel
Tokoh dan pemimpin
Tiglath-Pileser III, Raja Asiria
Ahaz, Raja Yudea
Rezin, Raja Siria
Pekah, Raja Israel

Referensi

sunting
  1. ^ Walton, John H.; Hill, Andrew E. (2004). Old Testament Today. Zondervan. hlm. 164. ISBN 9780310238263. 

Pranala luar

sunting